《CDD》 - Bab8

4.1K 199 2
                                    


Jangan takut cinta tak terbalaskan,
Jika kamu tidak bersama orang yang kamu doakan,
Mungkin kamu akan bersama dengan dia yang diam diam mendoakanmu {Assyifa az-zahra & Ulil albab al-alam}

°•○●°•○●°•○●

Happy reading

Hari ini syifa dan fisya sedang ikut bermain dengan Lili juga dengan anak panti lainnya ditaman belakang panti, seperti biasanya ia selalu merasa senang seakan semua bebannya hilang begitu saja saat melihat wajah-wajah ceria anak panti.

Saat anak panti sedang makan siang, syifa dan fisya hanya duduk ditaman panti sambil berbincang, mereka sudah makan siang dikantin kampus sehingga tidak ikut untuk makan siang bersama anak panti.

" syifa, kamu ngerasa nggak sih kalo albab itu sering ngeliatin kamu?" tanya fisya

"Hm, masa sih biasa aja kali" jawab syifa berusaha terlihat santai, jujur ia juga sedikit terkejut dengan pertanyaan fisya barusan

"Tapi aku perhatiin, dia sering banget diam-diam ngeliatin kamu gitu" timpalnya lagi

"Mungkin perasaan kamu aja Sya"jawab syifa

"Iya sih bisa aja, Syifa aku mau ngomong sama kamu"sahut fisya

"Mau ngomong apa? Ngomong aja!"

"Syifa..eng.."kata fisya terbata

"Yaelah Sya, emang mau ngomong apa sih kok gugup gitu"potong syifa

"Hmm, Syifa gimana.. kaloakusukasamaalbab" kata fisya dengan nada cepat, sangat cepat

"kamu ngomong apa sih Sya, nggak jelas tau, tapi kok tadi kayak ada nama albab ya dibagian belakang" tanya syifa sedikit agak bingung

"Engg, gini syifa aku sebenarnya suka sama albab, menurut kamu gimana?" Tanya fisya benar-benar mengejutkan syifa

"Gimana apanya Sya? Kenapa tanya ke aku?" Jawab syifa berusaha tegar, berusaha tersenyum walaupun senyumnya terlihat kecut, ia benar- benar terkejut dengan peryataan dan pertanyaan fisya, sekuat tenaga ia menahan sesak didadanya.

Bagaimanapun fisya adalah sahabatnya, sangat sakit saat tau bahwa fisya juga menyukai albab

Ya Allah, kenapa harus sesakit ini? seharusnya dari awal syifa gak boleh ngebiarin perasaan ini tumbuh, syifa nyesal ya Allah seharusnya dihati syifa hanya ada Engkau Sang pemilik hati yang sesungguhnya. Maafkan Syifa,batin syifa memohon

"Ihh syifa kok gitu sih jawabnya, aku tuh butuh pendapat kamu, kamukan sahabat aku" jawab fisya sedikit kesal dengan jawaban sahabatnya

"Emang aku bisa jawab apa Sya, aku bukan ustadzah ataupun guru yang bisa memberikan penjelasan ke kamu"jawab syifa dengan nada pelan

"Ok aku gak minta kamu jadi ustadzah ataupun guru syifa aku minta pendapat dari kamu sebagai sahabat aku" sahut fisya marah dengan nada tinggi

"Kalo nggak mau ngasih pendapat yaudah gakpapa, kamu kenapa sih jadi gini, biasanya juga kamu kasih saran ke aku, aku kedalam dulu nenangin diri, aku minta maaf udah bicara dengan nada keras ke kamu" sambung fisya kemudian beranjak masuk

Syifa hanya duduk terdiam ditaman seorang diri, ia mulai menyadari kesalahannya.

Ini tidak boleh terjadi, aku nggak boleh berantem sama fisya hanya karena albab, nggak boleh. Kalaupun fisya menginginkan albab aku akan berusaha ikhlas, aku akan merelakannya. Tapi aku nggak ingin kehilangan sahabat seperti fisya,Batin syifa menjerit

Dari kejauhan Annisa-ibupanti memperhatikan syifa yang menangis, dari awal pertengkaran syifa dan fisya Annisa melihatnya, ia juga tidak menyangka bahwa syifa dan fisya akan bertengkar karena selama ini tidak ada pertengkaran ataupun perkelahian diantara mereka berdua, mereka selalu terlihat bahagia dan damai saat bersama, dari kecil hingga sekarang baru ini ada pertengkaran diantara mereka.

Annisa mendekati syifa yang tertunduk diatas meja taman.

"Syifa sayang" panggilnya sambil mengusap bahu syifa

"Ibuu" syifa mengangkat kepalanya berusaha menghapus air matanya

"Ada apa sayang, ada masalah apa sama fisya?" Tanya annisa lembut

"Gakpapa bu cuma ada sekidit masalah dan semua itu karena syifa, syifa yang salah bu" kata syifa kembali meneteskan air matanya

"Udah gak usah nangis, cerita sama ibu ada apa?" Tutur annisa lembut

"Gini bu, tadi itu fisya bilang ke syifa kalo dia itu suka sama albab teman satu kampus kita" kata syifa mulai menjelaskan

"Lalu dimana masalahnya, kenapa kamu nyalahin diri kamu gini?" tanya annisa yang tidak paham dengan permasalahan mereka

"Masalahnya albab itu laki-laki yang selama ini syifa kagumi secara diam-diam bu, syifa sudah mengaguminya sejak lama dan itu hanya syifa dan Allah yang tau, syifa ngerasa bersalah seharusnya dari awal syifa gak ngebiarin rasa kagum itu tumbuh semakin dalam" lirihnya

"Sabar sayang ini ujian dalam persahabatan kalian, selama ini kalian tidak pernah bertengkar sekarang Allah sedang menguji kalian, tapi jangan biarkan amarah menguasai kalian berdua tetaplah berfikir positif jangan gegabah mengambil keputusan.

Masalah dia jodohmu atau bukan, serahkan semuanya pada Allah, Dia yang lebih tau mana yang baik untuk makhluknya"tutur annisa dengan tersenyum

"Jika kamu mencintainya dengan doa lah cara menyampaikan yang terbaik.
Jangan lupa untuk istikhara dalam memilih sesuatu
Cerita kan semua kepada Allah apa yang sedang kamu rasakan."sambungnya

"Terima kasih bu, syifa sayang sama Ibu" balas syifa lalu memeluk ibu panti

"Ibu juga sayang sama syifa dan fisya, ibu nggak mau kalau kalian berantem hanya karena satu orang laki-laki yang membuat hubungan kalian renggang" balas annisa sambil mengusap kepala syifa lembut

°•○●°•○●°•○●

Alhamdulillah update lagi
Maaf for typo yang bertebarang

Jangan ada kata bosan ya dalam nunggu update maklumin aja authornya hehehe

KLIK BINTANG DIPOJOK BAWAH

Barakallahu fiikum..
Syukron Jazakumullah khoiran..

Cinta Dalam DoaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang