《CDD》- bab3

5K 203 3
                                    

Wanita itu cuma punya dua pilihan
Menjadi sebaik-baiknya perhiasan dunia atau menjadi seburuk-buruknya fitnah dunia ~Assyifah az-zahra~

Suara tawa bahagia terdengar dari arah ruang tamu di kediaman Hasyim Al-fatah,
Albab yang baru datang dapat melihat keharmonisan yang tercipta dalam keluarganya, interaksi antara umi dan abinya serta adik bungsunya.

"Assalamualaikum abi umi"sapanya lalu mencium tangan orangtuanya

"Waalaikumsalam abang"balas mereka serempak

"Jannah"albab melangkah mendekati jannah lalu mengulurkan tangannya

"Waalaikumsalam bang Al"Jannah pun meraih tangan abangnya lalu menciumnya

Jannah memanggilnya "al" karena itu sebutannya saat kecil hingga orang-orang terdekatnya memanggilnya seperti itu

"Abang langusng kekamar ya, mau mandi dulu"pamitnya

*******

Selesai shalat maghrib albab melanjutkan dengan muroja'ah sambil menunggu ba'da isya di masjid Al-Syuhada yang tidak jauh dari rumahnya, hanya perlu berjalan kaki sedikit.

Menurutnya, kalau ingin ilmu dan pemahaman kita bagus, jangan pernah bosan untuk melakukan muroja'ah. Apalagi jika kita masih berada di tingkat dasar.
Sebab tingkat dasar adalah landasan kita berpijak.
Kalau landasan kita kokoh, maka kita akan mudah untuk naik ke tingkat selanjutnya.
Namun, jika landasan kita rapuh, bisa-bisa kita ambruk sebelum melangkah ke jenjang yang lebih lanjut.

*****

*syifa pov*

Selesai makan malam bersama keluarga tercintaku,
akupun ikut bergabung dengan mereka diruang tengah sambil bercanda ria.
Namun tiba-tiba ayah memanggil dengan wajah serius

"Syifa"

"Ya ayah"

Kulihat ayah diam sejenak lalu mengalihkan pandangannya pada bunda,
seakan meminta agar bunda yang menyampaikannya,
lalu bundapun menganggukkan kepala tanda iya menyetujuinya

"Sayang ada yang ayah dan bunda mau omongin,tapi kamu jangan marah ataupun tersinggung dulu karena ini untu kebaikanmu."kata bunda

"Iya bunda ngomon aja,syifa dengerin"

"Sayang kamukan sudah dewasa,
jadi kapan kamu mau memakai hijab?,
Kamu tahukan setiap wanita itu diwajibkan menutup aurat?"ucap bunda dengan nada lembut dan berusaha menjaga perasaanku

"Iya bun syifa tahu itu,
tapi syifa belum siap,syifa nggak mau kalo ujung-ujungnya bakal dilepas juga,
syifa mau mantapin hati syifa dulu. Nanti kalo syifa udah siap pasti syifa pake kok"ucapku mencoba untuk memberikan penjelasan pada bundaku

"Nanti itu kapan sayang?
kita nggak ada yang tahu umur kita sampai kapan,kamu yakin kalo umurmu akan sampai saat itu?
Asal kamu tahu sehelai rambutmu yang dilihat oleh lelaki yang bukan mahrommu itu membuat ayahmu akan terseret satu langkah kedalam neraka-Nya,apa kamu tidak menyayangi ayahmu? Selama ini dia berusaha untuk mencukupi hidup kita, berusaha untuk melindungi kita, dan berusaha mengajak kita kejalan-Nya jalan yang diridhoi-Nya.
Dia selama ini berusaha menyadarkanmu, mendoakanmu agar kelak kamu bisa menjadi wanita sholehah" kulihat matanya sudah mulai berair

"Sayang selama kamu belum menikah kamu masih tanggung jawab ayahmu dosamu juga tercatat sebagai dosanya.
Begitupun juga bunda,pasti bunda juga akan disalahkan nantinya karena tidak bisa mendidik anak bunda dengan baik.
Jadi berfikirlah sayang kamu sudah dewasa sudah seharusnya kamu belajar memantaskan dirimu untuk calon imanmu kelak " sambung bundaku dengan sabar

Penjelasan bunda membuatku bagai tertampar oleh dosa-dosaku selama ini,kulihat bunda sudah meneteskan air matanya dan itu membuatku sakit.

sudah berapa banyak dosa yang aku berikan kepada ayahku?
Ya Allah ampuni aku,ampuni ayah bundaku karena aku mereka yang harus menanggung dosa-dosaku.

Perlahan air mataku menetes,
akupun langsung memeluk ayah bundaku aku menangis dalam pelukan mereka,pelukan yang sangat hangat.

"Syifa...syifa minta maaf ayah bunda,
Ma...afin syifa selama ini syifa terlalu egois,syifa terlalu buta,syifa selalu merasa diri syifalah yang benar.
Syifa sa..yang sama ayah,syifa nggak mau kalo ayah yang harus menanggung dosa syifa, maafin syifa Yahh." Ucapku dengan suara parau, wajahku sudah penuh dengan airmata

"Iya sayang ayah juga sayang sama kamu, karena itu ayah ingin kamu menjadi wanita sholehah "kata ayah kulihat matanya juga berkaca sedangkan bunda sudah menangis sama sepertiku

"Syifa janji Yahh syifa akan berusaha menjadi wanita sholehah"

"Iya sayang ayah dan bunda percaya kamu bisa melakukannya,lakukan semua karena lilallah" kata ayah

"Iya ayah, makasih ayah bunda sudah mendidik syifa dengan penuh kesabaran syifa sayang sama ayah dan bunda"

Mungkin inilah saatnya aku memperbaiki diriku,inilah jalan yang ditunjukkan-Nya padaku, jalan yang di ridhoi-Nya, insya Allah aku akan hijrah kejalan-Nya meminta ampun pada sang khalik.

Alhamdulillah bisa up juga nihh
Afwan buat typo yang masih bertebaran dimana-mana

Jangan lupa vote dan comment yaa
Karena itu bisa saya jadikan motivasi buat lanjutin nulisnya,sampai jumpa di part selanjutnya yaa

Syukron jazakillah khoiran

Cinta Dalam DoaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang