"Satu hal yang harus kamu ingat dalam
persahabatan, jangan pernah lupakan mereka ketika kamu telah menemukan cinta.""Bunda! Bun..bunda!" teriak gadis itu.
"Ada apa sayang? Pagi-pagi kok sudah teriak-teriak aja." jawab Bunda Arumi.
"Bunda lihat co-card aku nggak? Aku gantung di deket kulkas!"
"Co-card yang warna merah ada tali sepatunya itu?"
"Iya, bun! Bunda lihat nggak?"
"Aduh... Udah bunda buang di tempat sampah depan rumah, sayang. Bunda nggak tau kalau itu masih dipakai." menyesal Bunda Arumi.
"Yahh, bunda. Kenapa nggak tanya aku dulu? Itu masih aku pakai buat MOS hari ini! Ini hari terakhir aku MOS, bun. Dan siswa baru harus komplit perlengkapannya!" jawab kecewa gadis tomboy itu.
"Maafin bunda ya. Apa mau bunda bikinin lagi?" pinta Bunda Arumi.
"Udah lah, bun. Nggak papa kok! Ini juga aku mau berangkat." jawab gadis itu sambil merapikan kucirannya.
"Kok buru-buru banget? Emang kamu masuk jam berapa?"
"Iya nih, bun. Penutupan MOSnya sih jam setengah 7 pagi, tapi buat pesertanya harus datang 15 menit sebelum acara dimulai." jelas gadis itu pada Bundanya.
"Yaudah, kamu berangkat gih. Pak Tomo udah nungguin di depan rumah sambil manasin mobil. Eh, tapi kamu udah sarapan kan, sayang?"
"Udah, bun. Tadi udah nyempetin buat makan roti sama minum susu di belakang."
"Yaudah, berangkat ya nanti keburu kamu telat!" pinta Bunda.
"Iya, bun. Assalamu'alaikum!" salam gadis itu sambil mencium tangan bundanya.
"Wa'alaikumsallam. Hati-hati ya nak!"
"Ya, bun. Ayo pak kita berangkat!"
"Baik, non!" jawab Pak Tomo, sopirnya.
Gadis itu bernama, Deeva. Lebih lengkapnya Adeeva Shakila Hikam. Merupakan anak kedua dari pasangan Bambang Santoso Hikam & Arumi Setyaningsih.
Pagi ini, ia sudah mempersiapkan semuanya untuk mengikuti kegiatan penutupan Masa Orientasi Siswa tahun ini, meskipun ia tidak membawa co-cardnya dan mungkin ia akan tau konsekuensinya. Masa Orientasi Siswa atau yang lebih dikenal dengan sebutan MOS ini selalu diadakan tiap tahun pelajaran baru di SMA ini, SMA Tunas Bangsa, Jakarta. Tak heran, jika Deeva mengikutinya tahun ini.
Sekolah
"Sudah sampai sekolah, Non!" ucap Pak Tomo.
"Iya, pak. Oh ya, nanti aku pulangnya nggak usah dijemput ya, pak. Nanti aku ngegojek aja dan nanti jangan lupa bilang ke bunda, biar bunda nggak khawatir." jelas Deeva.
"Iya, Non. Nanti saya sampai ke nyonya."
"Makasih ya, pak. Aku masuk dulu. Keburu dimulai acaranya, hehehe!" tawa kecil Deeva.
"Ya, non."
Deeva segera mempercepat langkahnya untuk segera masuk ke halaman sekolah. Tetapi langkahnya terhenti, ketika dari kejauhan ia melihat ada kakak seniornya sedang mendisiplinkan para peserta MOS.
Ia mempunya ide untuk lewat pintu samping agar tidak ketahuan dengan kakak seniornya. Langkahnya dipercepat lagi agar tidak ketahuan. Tiba-tiba.....
"Hei, lo!" panggil kakak itu.
Langkah Deeva terhenti lagi setelah ia merasa ada yang memanggil dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
COMPLICATED
Подростковая литератураAwalnya, kehidupan Deeva penuh kebahagiaan dengan dia. Namun, ketika dia pergi meninggalkan Deeva, Deeva terus larut dalam kesedihan. Saat Arsen tiba dalam kehidupannya, awalnya Deeva berpikir apakah dengan membukakan hatinya untuk seseorang perasaa...