CHAPTER 5 : CAMPING

20 1 0
                                    

"Ketika kamu telah menemukan cinta sejati, jangan berniat untuk menemukannya lagi. Peluk dan genggamlah ia selama kamu masih memilikinya."

Hari ini adalah hari di mana Deeva bertemu dengan Arsen (lagi). Ya, dia yang memiliki pandangan itu. Sejak kejadian itu, Deeva terus memikirkannya, sampai-sampai ia harus memutar kembali memori lamanya.

Setelah kejadian itu, kejadian di mana Deeva harus bertemu dengan Arsen di starbucks, ia langsung bergegas pulang. Ia paham betul dengan apa yang ia rasakan saat itu. Setelah bergegas pulang, dan sampau di rumahnya, ia segera packing keperluannya untuk camping hari ini yang diselenggarakan oleh sekolahnya di Puncak, Bandung.

Memang sudah tradisi di SMA Tunas Bangsa ini, bagi siswa baru kelas X diadakan camping atau kemah untuk lebih mengakrabkan mereka satu sama lain.

"Lo mau camping, apa mau tinggal di sana, non? Gila, bawaan lo banyak banget!" ketus Deeva ketika melihat sahabatnya, Naura membawa perlengkapan banyak.

"Hehe, ya camping lah. Gue kan sedia payung sebelum hujan. Jadi kalau ada apa-apa gue nggak repot." jawab Naura dengan santainya.

Setelah mereka berdebat cukup panjang, Pak Hendra, selaku ketua kegiatan camping ini memberikan informasi bagi siswa-siswi SMA Tunas Bangsa.

"Baik anak-anak, berhubung kalian semua sudah berkumpul di halaman ini, mari kita berdoa lebih dahulu sebelum keberangkatan, agar kita bisa selamat sampai tujuan." perintah Pak Hendra yang memimpin upacara awal sebelum keberangkatan camping.

"Baik, Pak!" jawab serentak

"Baiklah, menurut agama dan kepercayaan masing-masing, berdoa dimulai."

Mereka yang mendengar perintah itu, langsung berdoa menurut agamanya masing-masing dengan khidmat.

"Berdoa, selesai. Baik, sekarang Bapak akan membagi bis yang akan kalian naikki. Bis 1 diisi oleh kelas X MIPA 1 dan X IPS 1, bis 2 diisi oleh kelas X MIPA 2 dan X IPS 2, bis 3 diisi oleh kelas X MIPA 3 dan X IPS 3, bis 4 diisi oleh kelas X MIPA 4 dan X IPS 4, dan yang terakhir bis 5, diisi oleh kelas X MIPA 5 dan X IPS 5. Sudah paham kalian?" lanjutnya.

"Sudah, pak!"

"Baik, sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 07.00 pagi, kalian bisa naik ke bis yang sudah bapak atur tadi." perintah Pak Hendra.

Tanpa pikir panjang lagi, para siswa kelas X SMA Tunas Bangsa segera memasuki bis yang telah disiapkan dan diatur oleh Pak Hendra tadi.

Deeva dan Naura, yang notabene kelas X MIPA 4, mereka mendapat bagian bis 4 dengan kelas X IPS 4.

Setelah mereka merapikan barang-barangnya di bagasi bis, mereka segera memasukki bis dan mencari tempat duduk yang diinginkan. Namun, ketika Deeva masuk bis, ia mendapati pandangan yang tidak mengenakan di dalam bis.

"Loh, kok lo duduk sama Vanya sih, Ra. La terus gue duduk sama siapa dong?" kaget Deeva ketika mengetahui bahwa sahabatnya itu duduk dengan teman lainnya.

"Ehm, tadi Vanya minta duduk samping gue, ya terus gue bolehin dong." jawab santai Naura dengan melirik ke arah Vanya.

"Ya, terus gue duduk sama siapa? Rese' banget sih, lo!" ketus Deeva dengan muka yang cemberut.

COMPLICATEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang