CHAPTER 10 : DENDAM

6 0 0
                                    

"Bertemu denganmu adalah takdir, menjadi temanmu adalah pilihan, tapi jatuh cinta denganmu benar-benar di luar dayaku."

Malam ini, penuh kesunyian di luar dugaan. Penuh kenangan yang indah bersamanya. Dahulu, harus Arsen lalui dengan penuh cinta dan kasih sayang. Namun, setelah apa yang terjadi selanjutnya, semuanya jadi sirna. Harapan yang pernah ia pikirkan bersama nya, bubar sudah, karena hal bodoh yang dilakukan nya, semuanya jadi sirna.

Sejak Nesya masuk di SMA Tunas Bangsa, kenangan yang dilakukan bersama Arsen, terulang kembali dibenak Arsen. Arsen, yang berada di kamarnya saat ini, masih menyayangkan kenapa hal bodoh itu bisa terjadi padanya.

Saat itu, ponsel Arsen berdering. Menandakan bahwa ada telpom masuk dari seseorang. Setelah ia buka, betapa terkejutnya, bahwa yang menghubunginya itu adalah Nesya, mantan pacarnya. Ternyata, Arsen masih menyimpan nomernya.

On Telepon.

"Halo." sapa Nesya dahulu. "Iya, kenapa?" jawab Arsen datar.

"Kamu sibuk hari ini?" tanya Nesya. "Enggak." jawab Arsen datar dan jutek.

"Kita bisa ketemuan di Cafe Moonlight, nggak? Aku mau bilang sesuatu." ajak Nesya tanpa ragu-ragu. "Kenapa gak bilang sekalian sekarang aja?" kata Arsen selanjutnya.

"Enggak bisa. Ini menyangkut masalah kita dulu. Plis, kali ini kamu mau, ya?" pinta Nesya penuh harapan. "Oke. Gue mau. Sekarang jam 7 malam! Harus on time!" pinta Arsen gantian.

Ajakan Nesya tersebut, akhirnya diterima oleh Arsen. Malam ini mereka akan bertemu untuk pertama kalinya, setelah setahun lalu, di Cafe Moonlight.

Tepat jam 7 malam, mereka sudah bertemu di Cafe Moonlight.

Cafe Moonlight

"Langsung aja, ngapain lo ngajak gue ketemuan?" tanya Arsen langsung.

"Aku cuman mau bilang, tentang masalah kita dulu." jelas Nesya. "Apa yang harus dibicarin lagi? Semuanya udah jelas, kan?" kata Arsen dingin.

"Enggak gitu, Sen..."

"Enggak gitu gimana? Jelas-jelas lo manggil dia dengan sebutan sayang, lo perhatian sama dia, melebihi perhatian lo ke gue!" kata Arsen yang memotong ucapan Nesya begitu saja.

"Oke, jujur! Dulu aku emang selingkuh sama dia, tapi aku bener-bener khilaf! Aku masih sayang, kamu, Sen!" ujar Nesya dengan penuh harapan.

"Dulu, lo, ke mana aja? Sekarang, baru bilang sayang ke gue!" kata Arsen dengan penuh emosi.

"Aku gatau dulu kenapa bisa sejahat itu sama kamu. Plis kasih aku satu kesempatan lagi!" pinta Nesya. "Enggak bisa! Gue udah terlanjur sakit hati! Intinya, kalau sekali selingkuh, ya, selingkuh! Dan lo tau kan gue benci sama orang yang udah nyelingkuhin gue!" kata Arsen penuh penekanan.

"Terserah lo mau bilang apa! Sekarang, gue gamau ada ikatan lagi sama lo! Lo, yang udah bikin kepercayaan gue hilang begitu aja!" lanjut Arsen, kemudian meninggalkan Nesya begitu saja di Cafe.

Beberapa menit kemudian, setelah Nesya ditinggal Arsen sendirian di Cafe.

"Jadi, sekarang, lo ngelupain gue gitu aja, gara-gara cewek itu, Sen?" kata Nesya misterius.

Cewek yang dimaksud adalah Deeva. Menurutnya, Arsen dan Deeva mempunyai hubungan yang lebih dari teman.

"Oke. Permainan baru akan di mulai sekarang! Tunggu aja!" ucap Arsen.

Tidak disangka-sangka, bahwa Nesya akan berbuat yang lebih dari ini. Ia hanyadibutakan oleh cintanya pada Arsen. Padahal, dulunya ia sangat tidak sayangpada Arsen. Namun, setelah karma itu, ia berpikir bahwa Arsen lah yang terbaikuntuknya. Penyesalan memang datang di akhir.

Sudah ada ikhtikat baik Nesya untuk jujur pada Arsen. Namun, balasan yang ia dapat mengecewakan. Itu lah yang membuat Nesya geram dan ingin balas dendam pada Deeva, gadis yang sekarang dekat dengan Arsen.

Awalnya, niat baiknya ingin menjadi temn baik Deeva. Namun setelah itu sirna. Niatnya berubah menjadi niat buruk. Ia akan memanfaatkan perteman itu dengan Deeva, hanya ingin membalas dendam, sakit hatinya pada Arsen.




COMPLICATEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang