Awalnya, kehidupan Deeva penuh kebahagiaan dengan dia. Namun, ketika dia pergi meninggalkan Deeva, Deeva terus larut dalam kesedihan.
Saat Arsen tiba dalam kehidupannya, awalnya Deeva berpikir apakah dengan membukakan hatinya untuk seseorang perasaa...
"Aku akhirnyamengertibahwacintaadalahkepedulianataskebahagiaan orang lain yang jauhlebihberartidaripadakebahagiaankusendiri."
Hari kedua dan ketiga camping telah selesai. Mereka semua menikmati camping dan mempunyai kesan pesan tersendiri pada camping tahun ini. Terlebih kesan untuk Arsen dan Deeva yang 'pernah' menjadi pasangan dalam games hari pertama camping. Kenangan itu membuat Arsen dan Deeva semakin dekat.
Satu hal yang membuat Deeva merasa belum nyaman dengan Arsen adalah karena ia belum bisa membuka hatinya untuk cowok lain karena masa lalu yang menimpanya. Sebenarnya, dia bisa saja dekat dengan Arsen apabila Arsen tidak memiliki aura yang sama seperti masa lalunya. Seperti anak muda kebanyakan, Deeva belum bisa move on dari masa lalunya.
Masa lalunya memang cukup pahit baginya. Terlebih itu menyangkut masalah mantan pacarnya dan sahabatnya sendiri. Sebenarnya, Deeva tidak mempermasalahkan dia putus dengan mantan pacarnya, akan tetapi masalah yang membuatnya putus dengan mantan pacarnya adalah dia juga suka dengan sahabatnya sendiri.
On Whatsapp
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tidak seperti biasanya mereka chatting seperti itu. Arsen yang tanpa basa basi, tiba-tiba saja ingin menjemput sekolah Deeva. Dan Deeva yang tidak seperti biasanya -read: cuek- pada Arsen, mulai menunjukkan sifat yang lebih terbuka pada Arsen.
⭐⭐⭐
Keesokan harinya, seperti yang dijanjikan sebelumnya, Arsen akan menjemput Deeva untuk pergi ke sekolah bareng. Dengan tepat waktu pukul 06.30 WIB pagi hari, Arsen sudah tiba di rumah Deeva.
"Assalamu'alaikum." salam Arsen.
Dengan terburu-buru dan hanya bisa meminum segelas susu putih hangat, Deeva segera membuka pintu rumahnya.
