"Jangan mencintai orang yang susah move on. Dia mungkin duduk di dekat kamu, tapi hatinya masih rindu yang dulu."
Tidak terasa, sudah setahun Deeva bersekolah di SMA Tunas Bangsa ini. Ia sekarang duduk dikelas XI. Kata orang sih, kelas XI adalah masa-masanya siswa buat mencari jati diri dan masa-masanya siswa untuk nakal-nakalnya. Tapi, bagi Deeva, dia masih tetap sama saja. Masih dengan pendiriannya.
Sudah beberapa bulan ini juga, Deeva dan Arsen semakin dekat. Bahkan, Deeva yang dulunya masih belum bisa move on dari masa lalu, kemudian ia menyadari bahwa ia tidak boleh terpuruk hanya karena masa lalunya yang kelam itu.
Tahun ajaran baru ini masih sama seperti tahun sebelumnya. Yang biasanya, sebelumnya saat tahun ajaran baru, siswa-siswa kelasnya pada diacak kembali. Namun untuk tahun ini, tahunnya Deeva tidak ada. Apa mungkin ini takdir dari Tuhan agar Deeva tidak jauh-jauh dengan Arsen?
Hari pertama tahun ajaran baru ini, dimulai dengan mata pelajaran biologi. Menurut siswa lainnya, pelajaran ini sangat banyak materinya dan yang membuat susah yaitu karena banyak sekali kata-kata yang berasal dari bahasa latin. Hari ini, Bu Dewi, selaku guru mata pelajaran biologi, akan mengajak siswa-siswa kelas XI MIPA 4 untuk praktikum enzim. Bu Dewi sudah membuat kelompok praktikumnya.
"Baik anak-anak. Hari ini ibu akan mengajak kalian untuk praktikum enzim. Walaupun ini hari pertama dan baru pertama kali ibu mengajar di kelas kalian, ibu hanya ingin lebih dekat dengan kalian melalui praktikum ini. Tenang saja, nanti di laboratorium biologi, ibu bakal kasih cara-caranya untuk praktikum." kata Bu Dewi yang sedang menjelaskan tujuannya ia mengajar di kelas XI MIPA 4 itu.
Fyi, Bu Dewi memang terkenal guru yang paling ramah di SMA Tunas Bangsa ini dan guru yang cukup dengan murid-muridnya. Menurutnya, guru yang baik itu adalah guru yang tegas dan bijaksana dalam mengajar dan mendidik murid-muridnya tanpa harus ada kekerasan atau tekanan batin yang diberikan pada murid. Dan itu sda diri Bu Dewi.
Naura yang ada di samping Deeva, kemudian mengacungkan diri karena ia ingin bertanya pada Bu Dewi tentang praktikum ini. "Permisi, bu. Saya Naura. Saya mau nanya. Praktikum ini untuk individu atau kelompok ya, bu?" tanya Naura dengan sopan.
"Baik, anak-anak praktikum ini untuk kelompok bukan individu. Ibu sudah membuat kelompoknya berdasarkan nama-nama murid yang terdaftar dalam daftar nama murid kelas XI MIPA 4 ini." kata Bu Dewi.
Setalah itu Bu Dewi membacakan nama kelompok untuk praktikum yang telah beliau buat. Dan lagi-lagi, takdir berkata bahwa Arsen dan Deeva harus satu kelompok lagi.
Mendengar informasi mengenai kelompok praktikum tersebut, Naura mulai menggoda Deeva. "Cie. Yang lagi-lagi harus satu kelompok. Cie."
"Apaan sih lo. Kebetulan aja kali."
"Kebetulan apa emang jodoh? Hayo!" goda Naura sekali lagi.
"Emang ya, lo bener-bener deh. Suka banget goda gue sama dia. Enggak ada capek-capeknya ya, lo." jawab Deeva dengan muka cemberut.
"Ya, habisnya kalian berdua lucu sih. Kan, gue jadi suka ngegodain, lo. Wkwk." ucap Naura dengan muka yang berbinar-binar.
KAMU SEDANG MEMBACA
COMPLICATED
JugendliteraturAwalnya, kehidupan Deeva penuh kebahagiaan dengan dia. Namun, ketika dia pergi meninggalkan Deeva, Deeva terus larut dalam kesedihan. Saat Arsen tiba dalam kehidupannya, awalnya Deeva berpikir apakah dengan membukakan hatinya untuk seseorang perasaa...