"I'm so sad when you're gone. Come back soon. Miss you!"
Seminggu telah berlalu. Kedekatan Nesya dengan Deeva yang Naura berjalan secara sempurna. Bahkan, Deeva tidak tahu bahwa Nesya mempunyai niat buruk terdapatnya. Karena, yang ia tahu, Nesya itu adalah gadis yang baik untuk dijadikan teman.
Saat tiba di kelas, Deeva mendapati sepucuk surat misterius yang ada di lokernya. Betapa kagetnya saat ia membaca isi surat itu. Singkat, namun cukup mengerikan bagi dirinya.
"Apaan, nih?" katanya saat mendapati surat itu.
Isi suratnya yaitu :
"JAUHI ARSEN, KALAU ENGGAK, LO BAKAL TAU AKIBATNYA!"
Ia benar-benar kaget saat membaca surat itu. Apa maksud dari surat ini? Setahu Deeva, Deeva tidak pernah mempunyai musuh di SMA ini. Cuman, akhir-akhir ini, ia hanya bermasalah dengan si Salsa.
Setelah membaca surat itu, ia melihat sekelilingnya, tidak ada orang yang mencurigakan. Hanya orang-orang yang tidak cukup dengan Deeva yang berada di sana.
"Apa maksud surat ini, ya? Apa gue punya musuh? Gue pikir sih, gue gak punya musuh. Eh, tapi akhir-akhir ini gue bermasalah sama si Salsa itu. Apa jangan-jangan dia yang ngirim surat ini? Ah, tapi gak mungkin. Dia kan gak kenal sama Arsen." kata Deeva bicara pada dirinya sendiri.
Ia terus memikirkan siapa yang mengirim surat tersebut. Ia heran, kenapa ia bisa dapat surat seperti ini. Padahal, hubungannya dengan Arsen hanya sebatas teman saja.
Saat itu, ia bertemu dengan Naura. Kemudian mereka pergi ke kantin. Deeva menceritakan segala sesuatu yang ia alami saat menerima surat misterius tersebut.
"Eh, Ra, gue mau cerita. Tadi pagi gue dapet surat misterius gitu." Kata Deeva. "Surat misterius gimana maksud lo?" jawab Naura.
"Ya, misterius gitu lah. Enggak ada nama pengirimnya. Intinya, isinya itu bilang gue harus jauh-jauh dari Arsen, kalau enggak nanti gue bakal tau akibatnya." Jelas Deeva.
"Serius, lo? Isinya gitu?"
"Iya. Seriusan gitu. Apa maksudnya gitu? Toh, gue kan di sini juga gak punya musuh, kan. Cuman akhir-akhir ini gue bermasalah aja sama si biang kerok itu, si Salsa. Tapi, kan, gak mungkin juga, soalnya dia juga gak kenal sama si Arsen." ucap Deeva panjang lebar, yang masih bingung siapa pengirim surat misterius itu.
"Ya udah, lo santai aja. Mungkin emang pengirimnya itu suka sama si Arsen." Ujar Naura yang mencoba untuk menenangkan perasaan Deeva.
"Mungkin aja, ya. Ya udah lah, ya. Bodo amat juga sih. Gue juga nggak suka Arsen, dia cuman temen gue doang. Ya, jadi buat apa gue takut sama ancaman kaya' gini!" kata Deeva sok-sokan.
"Awalnya bilang temen sih. Tapi gak tau nanti akhir-akhirnya kaya' gimana. Wkwkwk!" ejek Naura yang mulai membuat Deeva jengkel. "Mulai lagi lo? Enggak capek-capeknya, ya, lo, ngejek gue terus!" kata Deeva dengan muka yang cemberut.
"Ye, siapa juga yang ngejek, lo. Kan gue cuman bilang aja. Siapa tau jadi kenyataan, loh!" sahut Naura. "Terserah lo! Gue mau ke kelas dulu. Bye!" ucap Deeva sambil meninggalkan Naura sendiri di kantin.
"Dasar lo mutungan! Hahaha!"
"Bodo amat!" teriak Deeva dari kejauhan yang mulai menjauh dari Naura.
Kelas
Saat tiba di kelas, dan Deeva akan mengambil bukunya di dalam tas, ia menemukan sepucuk surat misterius lagi. Menurutnya, ini pengirim yang sama kaya' surat yang ia dapat tadi pagi.
"Apaan lagi, nih?" katanya.
Deeva masih heran siapa pengirim surat misterius ini.
Dan isi suratnya yaitu :
KAMU SEDANG MEMBACA
COMPLICATED
Teen FictionAwalnya, kehidupan Deeva penuh kebahagiaan dengan dia. Namun, ketika dia pergi meninggalkan Deeva, Deeva terus larut dalam kesedihan. Saat Arsen tiba dalam kehidupannya, awalnya Deeva berpikir apakah dengan membukakan hatinya untuk seseorang perasaa...