"Diam itu dapat lebih mudah menunjukkan perasaan marah dari pada kata-kata."
Hari ini adalah hari kedua setelah tahun ajaran baru atau lebih tepatnya hari kedua di kelas XI. Hari di SMA Tunas Bangsa digemparkan dengan kedatangan siswi baru. Siswi baru itu bernama Nesya Putri Wibowo. Yang lebih akrabnya dipanggil dengan nama Nesya.
Nesya merupakan siswi pindahan dari SMA 71 Bandung. Ia pindah ke Jakarta karena mengikuti kedua orang tuanya, yang kebetulan dipindah tugaskan untuk bekerja di Jakarta ini. Dan kebetulan, di Jakarta ini, ia memilih bersekolah di SMA Tunas Bangsa, salah satu sekolah favorit di Jakarta.
Di SMA Tunas Bangsa ini, ia di tempatkan di kelas XI MIPA 4, sekelas dengan Arsen, Deeva, dan Naura.
"Pagi, anak-anak." sapa Pak Dodit yang kebetulan mengajar jam pertama di kelas Deeva.
"Pagi, Pak Dodit!" jawab serentak.
"Baik, anak-anak. Bapak di sini membawa teman baru buat kalian. Ia pindahan dari SMA 71 Bandung." kata Pak Dodit.
Naura yang mengerti ucapan Pak Dodit tersebut, langsung berbisik pada Deeva "Pindahan?" dan Deeva hanya merespond dengan mengangkat kedua bahunya.
"Silahkan, nak. Masuk..." pinta Pak Dodit yang menyuruh siswa pindahan itu untuk masuk ke dalam kelas.
Betapa syoknya Arsen, ketika melihat siswi pindahan itu. Cewek yang setahun terakhir ini ia benci karena telah mengkhianati Arsen. Deeva yang melihat reaksi Arsen saat mengetahui siswi pindahan itu, cukup heran, dan ia berpikir, jika Arsen dan siswi pindahan itu mempunyai hubungan sebelumnya.
Setelah sudah berada di depan kelas dan dihadapan siswa siswi lainnya, siswi pindah tersebut mulai memperkenalkan dirinya.
"Perkenalkan, nama gue Nesya Putri Wibowo. Kalian bisa panggil gue Nesya. Gue pindahan dari SMA 71 Bandung. Gue pindah ke sini, karena ikut orang tua yang pindah kerja ke sini. Sekian. Terima kasih." kata siswi pindahan itu yang bernama Nesya.
"Baik, Nesya. Sekarang kamu bisa duduk di bangkun yang kosong itu." ucap Pak Dodit.
"Iya, terima kasih, pak." sahut Nesya dengan senyum yang ramah.
Nesya, yang sudah memperkenalkan diri, kemudian ia menuju ke bangku yang kosong, yang berada di depan bangku Naura dan Deeva. Saat ingin duduk, Nesya melewati Arsen. Dan Nesya melihat Arsen dengan tatapan yang aneh. Deeva yang memperhatikan itu, ia semakin yakin, bahwa mereka berdua pasti mempunyai hubungan.
Nesya cukup punya paras yang cantik dan senyuman yang manis. Pantas saja, dulu, Arsen pernah jatuh kepelukannya.
Tak berselang lama, setelah perkenalan siswi tersebut, pelajaran Pak Dodit dimulai. Naura yang berada di belakang Nesya, berbisik pada Deeva "Cantik juga, Deev. Tapi tetep lebih cantikan lo kok! Hihihi."
"Bisa aja, lo." sahut Deeva yang ada di dekatnya.
♥️♥️♥️
Jam Istirahat
"Hai, nama lo siapa?" tanya Nesya yang mencoba ingin kenal Deeva. "Gue, Deeva." jawab Deeva polos.
"Oh, Deeva. Salam kenal ya. Kalau lo, siapa?" tanya Nesya lagi, tapi mengarah kepada Naura. "Gue, Naura." jawab Naura dengan senyumannya yang khas.
"Naura. Nama yang bagus. Salam kenal juga. Semoga, kita bisa jadi teman yang baik ya." ujar Nesya pada Deeva dan Naura. "Oke." jawab mereka kompak.
KAMU SEDANG MEMBACA
COMPLICATED
Teen FictionAwalnya, kehidupan Deeva penuh kebahagiaan dengan dia. Namun, ketika dia pergi meninggalkan Deeva, Deeva terus larut dalam kesedihan. Saat Arsen tiba dalam kehidupannya, awalnya Deeva berpikir apakah dengan membukakan hatinya untuk seseorang perasaa...