2.

47 8 0
                                    

"Dia itu Rain.Hujan"

  Langit murung mengingat nama itu. Nama yg tetap tersimpan dihatinya dari dulu sampai saat ini.

"Rain?Rain siapa?"tanya Arya yg tak digubris oleh Langit

"Kembarannya Mentari" Kata Angkasa memberi jawaban

"Mentari pacar lo Kak"tanya Ahmad memastikan

"Hem" dehem Angkasa sebagai jawaban

  Lalu mereka larut dalam pikiran masing-masing.

"Drrreeeetttt...drrreeeetttt" bunyi ponsel milik Angkasa.Angkasa merogoh sakunya untuk mengambil ponselnya.

"Mentari??" alis Angkasa tertaut ia bingung pasalnya Mentari jarang sekali menelfonnya disore hari.

"Kenapa gk lo angkat?" tanya Langit

"Ehh ..iya" jawab Angkasa lalu mengangkat telfon dari Mentari

"........."

"Ya Allah. Mentari maaf aku lupa"

"........."

"Kamu gk marah?"

"........."

"Aku akan pulang sekarang"

"........."

"Tapikan ka-"

"........"

"Aku tanya sama yg bersangkutan,nanti aku hubungi lagi" Angkasa menghela nafasnya berat,mukanya benar-benar melas.

"Lo kenapa Sa?" Tanya Langit

"Gue lupa kalo kemarin gue diminta ngajarin pelajaran Fisika sama Mentari"

"Dia marah?"

"Dia gk marah kalau dibolehin kesini" ucap Angkasa mengacak rambutnya frustasi

"Gapapa suruh kesini aja kak" jawab Arya

"Gue gak enak sama yg lain"

"Santai aja kak, kita juga pengen kenal Kak mentari"sahut Rizky

"Bener nih gpp?"

"Iya gpp kok kak"kata Ivi meyakinkan. Angkasa mengangguk lalu ia menelfon Mentari.

"....."

"Iya boleh, kesini aja. Taukan lokasinya?"

"....."

"Hati-hati ya"
 
Setelah menelfon Mentari Angkasa menghampiri teman-temannya.

"Udahh??" Tanya Langit yg dijawab dengan anggukan oleh Angkasa
--------------

"Mbak pop ice nya satu lagi ya yg rasa mocca?" Pinta Kay

"Iya neng,sebentar" jawab mbk Esti.

"Sip sip oke" kata Kay dengan mengacungkan ibu jarinya

  Selang beberapa menit kemudian pesanan Kay jadi, setelah membayarnya ia mengajak tia kembali ke lapangan.

"Makasih mbk, ayo Tii?"

"Iya Kak"

  Setelah itu mereka berjalan menuju tempat dimana teman-temannya yg lain. Tk butuh waktu lama untuk sampai karna memang letak kantin yg tak jauh.

"Assalammualaikum" ucap Kay bebarengan dengan seorang gadis. Saat Kay dan gadis itu saling menatap,mereka sama-sama terkejut dan Kay menjatuhka minumannya tadi.

Seperti Langit dan HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang