Alletta dan Demas terlihat buru-buru. Mereka sangat khawatir dengan kondisi Mentari.
"Angkasa" panggil Alletta saat melihat putranya
"Ma,pa."
"Kamu tenang dulu Sa. Biar papa dan mama yg menjelaskan tentang Rain ke Mentari." Ucap Demas
"Jangan sekarang pa. Mentari masih nggak boleh banyak pikiran."
Alletta,Demas juga Angkasa sangat bingung. Sampai seseorang datang dengan keadaan yg masih pucat. Langit.
"Ma,pa,sa. Kalian ngapain berdiri disitu?" Tanya Langit bingung
"Langit kamu ngapain kesini?kamu kan masih sakit?" Tanya Alletta,cemas
"Langit udah mendingan kok ma"
"Kamu yakin?" Tanya Demas
"Yakinlah pa, begini doang masa' tepar. Bukan Langit bangetlah" jawab Langit dengan nada becanda,untuk mencairkan ketegangan diantara mereka.
"Hooh. Langit pan teparnya kalo ketemu sama mbak kunti." Sindir Angkasa
"Weh adek Angkasa ngomongnya kok gitu? Kakak Langit enggak takut sama ke gituan lo" elak Langit menahan malu.
"Macasih? Terus yg kemarin takut tidur dikamar sendiri, gegara nonton film horor capa dong?" goda Angkasa
"Wah Sa. Lu main buka aib orang aja"ucap Langit menonyor kepala Angkasa
Demas dan Alletta tertawa. Pasalnya mereka baru tau jika Langit takut sama hantu.
"Papa nggak nyangka Ngit, ternyata kamu penakut juga. Jadi inget masa SMA papa, pas lagi nonton film horor sama mama kalian." Ucap Demas disela ketawanya
"Emang mama kenapa pa?" Tanya Langit kepo
"Hahaha.. mama kamu takut sampe pingsan" jawab Demas
"Cewek mah biasa takut. Lah ini laki takut gituan. Gak banget layau" ucap Angkasa sambil mengibaskan tangannya diudara.
"Udah-udah. Angkasa jangan godain kakak kamu terus. Mending kita pikirin alasan buat Mentari" lerai Alletta
"Alasan apa sih ma?Langit gk ngerti"
"Mentari nanyain Rain, kalo kita ceritain semua yg tejadi, Mentari pasti bakal kepikiran. Dan itu nggak baik buat kondisinya." Jelas Angkasa
Langit mengangguk sebagai tanda ia faham.
"Ayo. Serahin ke Langit" ucap Langit tegas
"Lo yakin?" Tanya Angkasa yg dijawab dengan anggukan oleh Langit
Mereka berempat pun memasuki ruang rawat Mentari.
Cklek.
"Assalammu'alaikum" ucap mereka bersamaan
"Waalaikumsalam" jawab Mentari sambil menoleh kearah pintu
"Sayang gimana keadaan kamu nak?" Tanya Alletta
Mentari menangis saat melihat Alletta. Ia merasa sangat beruntung, disaat orang tuanya telah tiada ia masih bisa merasakan kasih sayang dari Alletta dan Demas,sahabat almarhum orang tuanya.
"Mentari kamu kenapa?ada yg sakit? biar om panggilkan dokter ya?" Tanya Demas
"Iya Tar lo kenapa nangis?" Tanya Angkasa panik
KAMU SEDANG MEMBACA
Seperti Langit dan Hujan
Teen FictionKisah Langit dan Rain yang harus terpisah karena sebuah kesalah pahaman. Dan Rain yang memilih pergi meninggalkan mereka yang disayangi. Berharap kepergiannya bisa mengurangi beban mereka. Juga berharap bisa mengobati luka batinnya. Akankah Rainy ke...