Joevanca

12K 1.1K 45
                                    

"Semua Ibu di dunia pasti menyalahkan dirinya sendiri saat hal buruk terjadi pada anak mereka."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tepat dihari Senin tanggal 29 Oktober 201X, New York.

Setelah sembilan bulan lamanya mengandung, Aku melahirkan seorang bayi laki-laki yang tampan, tanpa sesosok Ayah untuknya.

Kelahiran Putraku kembali mencerahkan kehidupanku yang hampir tertelan oleh kegelapan. Yang kuberi nama Joevanca.

Dia sangat pintar dan begitu manja. Jika tidak bersamaku, dia bukan seperti anak balita pada umumnya. Kata mereka.

Aku tidak bisa sepenuhnya memantau Putraku karena sibuk bekerja demi mencukupi kehidupan kami berdua yang sederhana ini.

Pada awalnya aku tidak menanggapi omongan orang sekitar tentang Putraku yang berbeda seperti anak umum lainnya. Karena selama bersamaku ia bertingkah layaknya seorang anak kecil. Seperti anak yang lainnya suka bermanja dengan orang tuanya.

Hingga sesuatu terjadi dimana aku jatuh sakit, karena kelelahan bekerja. Sekujur tubuhku sakit dan lemas. Sekarang aku duduk dengan tumpukan bantal untuk bersandar, dan merasakan kakiku yang terasa nyeri.

Pintu kamarku terbuka sempurna hingga aku bisa melihat seluruh ruangan yang ada di flat kecil kami ini. Menengok ke kanan pun aku bisa melihat pintu kamar anakku, ruang tengah, dan dapur dalam satu pandangan.

Dan betapa terkejutnya aku melihat seorang anak laki-laki berumur 5 tahun memasak bubur dengan kursi kecil yang ia naiki.

Kuperhatikan setiap pergerakannya seperti sudah mahir melakukan semua pekerjaan rumah. Apa dia sering melakukan ini semua? Aku ingin melarangnya tapi rasa penasaranku lebih besar untuk melihat apa yang akan dia lakukan selanjutnya.

Begitu banyak pertanyaan di kepalaku seputar tentang Joe, Putraku yang aku kira sudah mengetahui semua tentang Putra kecilku. Hari ini aku hanya di rumah, diberi izin untuk tidak berkerja.

Jam sudah menunjukan pukul dua siang, tidak ada tanda-tanda Bella akan kesini atau menghubungiku dengan alasan tidak bisa menjaga Joe hari ini.

Cukup lama aku memperhatikan setiap pergerakan Joe yang cukup asing bagiku. Tak lama wajahnya kecilnya menoleh kearahku.

Mata kecilnya terlihat terkejut melihat aku yang masih setia memperhatikannya dari kejauhan. Joe menuruni kursi yang dinaikinya lalu membawa nampan berisi semangkuk bubur panas dan segelas air putih dengan tangan yang mungil itu kearahku.

My Son✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang