Part 05

259 15 4
                                    

Jam dinding di ruang kerja Laras sudah menunjukkan pukul 17.00. Tapi, wanita itu masih menarikan jarinya di atas keyboard laptop miliknya.

"Kalau kayak gini ceritanya, mesti lembur nih. Mana e-mail yang masuk gak tanggung-tanggung datangnya lagu, gak permisi!" gerutu Laras.

Hhhhhh... Wanita itu menghembuskan napasnya kasar, perasaan letih mulai menyerangnya. Dia agak meregangkan otot lehernya dan kedua tangannya.

"Gak apa-apa Laras. Harus tetap semangat demi perusahaan Papa, semangat!" ucap Laras sembari mengepalkan tangan kanannya dan menghentakkannya pelan.

Kalau sudah berada dalam situasi kerja seperti ini, menikmati secangkir kopi akan sedikit menghilangkan rasa lelqh wanita itu. Laras segera meraih gagang telpon di atas meja kerjanya untuk menghubungi meja Rani, sekretarisnya.

"Halo Rani, tolong suruh office boy membuatkan saya secangkir kopi dan langsung antarkan ke ruang kerja saya sekarang!"

"Baik Bu." terdengar jawaban singkat daei ujung telepon sebelum panggilannya terputus.

Beberapa menit kemudian, seseorang mengetuk pintu ruang kerja Laras lalu membukanya perlahan. Dia tidak lain adalah office boy yang mengantar secangkir kopi pesanan Laras.

"Permisi Bu, ini kopi pesanan Ibu Laras." ucap seorang pria berseragam khusus office boy lantas menaruh kopi tersebut di atas meja kerja wanita itu yang agak lowong.

"Iya, terima kasih."

"Saya permisi keluar Bu."

"Silahkan." katanya tersenyum tipis.

Setelah kopinya tidak terlalu panas, Laras  meneguknya sekali dan kembali melanjutkan kesibukannya yang masih tersisa beberapa.

Derrrttt... Derrrttt...

Sebuah benda pipih yang terletak di samping laptopnya berdering, wanita itu segera meraih ponselnya, sebuah nama tertera jelas di sana.

"Daniel." gumamnya.

Entah sihir apa yang ada pada nama tersebut? Tapi, yang jelas setiap melihatnya muncul di layar ponsel miliknya. Wanita itu selalu senyum-senyum sendiri. Yah Daniel, seorang pria blesteran Australia-Indonesia yang telah menjalin hubungan cinta dengan Laras Anggita selama dua tahun.

"Iya halo sayang, ada apa?" sapa Laras mulai bersuara.

(.......)

"Aku masih di kantor, kenapa?

(.......)

"Oh iya pas banget sayang. Gak tau kenapa tadi waktu nyampe kantor mobil aku tiba-tiba mesinnya mati sendiri."

(.......)

"Udah kok, tadi montirnya datang ke sini buat dibawa ke bengkel."

(.......)

"Ok sayang, aku tunggu jam 7 yah? Love you too. Daaah."

--

Wanita itu masih saja tersenyum setelah mengakhiri panggilannya dengan Sang kekasih, "duuuh-- Daniel pacaran sudah 2 tahun tapi rasanya baru jadian kemarin. Romantisnya gak habis-habis sih!" gumam Laras merasa senang dan gemas sendiri.

Setelah asyik melamun beberapa menit, wanita itu tersadar kalau masih ada berkas yang harus  ia periksa dan membutuhkan tanda tangannya.

"Laras konsentrasi dong, baru juga ditelfon." wanita itu menepuk pelan jidatnya, tanpa menunda lebih lama ia bergegas menyelesaikan semua kerjaannya sebelum Daniel datang menjemputnya.

APA SALAHKU IBU? [MizKy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang