Part 02

440 19 5
                                    

Sejak kepergian Darmawan Herlambang sekitar 17 tahun yang lalu akibat kecelakaan mobil, Anita terpaksa mengambil alih tanggung jawab perusahaan yang ditinggalkan oleh almarhum suaminya. Wanita itu kini menjabat sebagai Direktur Utama Herlambang Group. Sedangkan Laras sebagai anak tertua diberi kepercayaan menjabat sebagai manager perusahaan.

"Selamat pagi Bu Laras." sapa Pak security yang berdiri tepat di depan pintu masuk perusahaan.

"Iya selamat pagi Pak Rahmat" balas Laras dan melangkah masuk.

Wanita berusia 25 tahun itu meneruskan langkahnya memasuki area kantor perusahaan menuju ruang kerja miliknya dan segera memulai harinya yang sibuk.

"Rani, ikut ke ruangan saya sekarang!" perintah Laras pada seorang wanita yang usianya tidak jauh berbeda darinya. Rani adalah sekretaris Laras.

"Baik bu." jawab Rani singkat dan menyusul di belakang Laras.

Skip_

"Rani tolong siapkan berkas perusahaan PT. Utomo, proyeknya akan segera dijalankan 4 bulan lagi dari sekarang. Saya ingin memeriksa semua persiapannya, dan saya tidak ingin ada kesalahan apapun dalam proyek ini!" kata Laras setelah mendudukkan dirinya di kursi jabatannya.

"Kamu masih ingat kan proyek perusahaan kita yang lalu tanpa konfirmasi yang jelas tiba-tiba kontraknya dihentikan, padahal sudah rampung 40%. Tentunya juga kamu tahu seberapa besar kerugian yang dialami perusahaan kita. Jadi saya peringatkan, kamu harus berhati-hati dalam mengurus semuanya karna saya tidak ingin hal itu terulang, meski kita sama-sama tahu pengkhianat itu sudah dikeluarkan dari sini➖ tetap saja kita harus waspada, kamu mengerti kan?" lanjut Laras panjang lebar.

"Iya Bu saya mengerti, saya akan berusaha sebaik mungkin." jawab Rani sigap. Wanita itu menaruh beberapa map di atas meja atasannya.

"Ya sudah kamu boleh kembali ke mejamu sekarang! Berkasnya akan saya simpan dulu, nanti saya cek ulang." Rani pun melenggang pergi.

❄❄❄

Sekolah Indah.

Pelajaran di kelas sedang berlangsung. Tampak Indah sedang sibuk dengan buku paket di atas bangkunya, sesekali gadis itu menyapukan pandangannya ke depan kelas. Beberapa siswa sudah terlihat jenuh untuk terus belajar, berharap bel istirahat segera berbunyi.

Teeettt...teeettt...

Sebuah harapan yang seketika terkabul, bel tanda istirahat berbunyi. Sontak senyum tercetak jelas di bibir para siswa.

"Baiklah anak-anak karna bel istirahat sudah berbunyi, Bapak mengakhiri perjumpaan kita hari ini dan selamat pagi." Pak guru pun berlalu keluar dari kelas.

Para siswa menyusul menghambur keluar ruangan. Entah mereka pergi ke kantin untuk mengisi perut atau hanya duduk di taman sekolah, sedikit mengistirahatkan otak setelah beberapa jam beradu dengan buku pelajaran. Berbeda dengan Indah, gadis itu lebih suka berada di dalam kelas yang sepi.

Tirta yang tadinya ingin melangkah keluar kelas kembali berjalan masuk dan menghampiri bangku Indah, matanya menatap lekat gadis dengan rambut sebahu tersebut.

"Lo kenapa dari tadi gue perhatiin lo banyak melamun?" tanya Tirta.

"Gue gak apa-apa kok." sahut Indah singkat.

APA SALAHKU IBU? [MizKy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang