Aku sangat bersyukur karena Tuhan dengan segala kebaikannya sudah menghadirkan kamu dalam hidupku. Seorang sahabat yang selalu berusaha membuatku tersenyum. Thank you!
-Indah Safira-
❄❄❄
Bu Mega baru saja menyelesaikan membawakan mata pelajaran fisika di kelas Indah yang kebetulan merupakan mata pelajaran terakhir pada hari ini. Gadis berambut sebahu itu bergegas memasukkan semua alat tulisnya ke dalam tas punggung berwarna coklat tua, senyumnya sejak dua hari belakangan ini terus menghiasi wajah manisnya.
Tirta yang selalu menangkap senyuman gadis itu lantas berjalan mendekati bangku Indah sambil menyampirkan tas sekolah di bahu kirinya.
"Senyum terus aja? Ada apa nih?" tanya Tirta yang sudah berdiri di samping bangku Indah.
"Intinya gue lagi seneng banget." sahut Indah tanpa menghilangkan garis senyum di wajahnya.
Tirta menautkan alisnya, menatap Indah penuh selidik. Tidak biasanya gadis itu tersenyum sebebas sekarang dan senyum itu bertahan sampai dua hari ini. Tentu di balik senyum itu ada sesuatu yang benar-benar membuat Indah bahagia. Tapi apa?
"Seneng karena apa sih?" Tirta mulai kepo.
"Ada lah pokoknya."
"Gak mau cerita nih?" telunjuk Tirta menggaruk kecil pipi kanannya.
"Mmm-- enggak! Nanti aja. Hari ini gue mau ke suatu tempat dan gak boleh telat soalnya ini acaranya spesial banget. Gue duluan yah? Dadaaah."
Indah berlari kecil melewati Tirta, tangannya mengudara lantas melambai saat dirinya sudah berdiri di ambang pintu kelas. Sedetik kemudian gadis itu pun menghilang dari pandangan Tirta.
Tirta mematung di tempatnya dengan tatapan bingung, memikirkan kalimat Indah barusan. Ke suatu tempat? Acara spesial? Pertanyaan itu memenuhi kepalanya. Sejak kapan? Pikir Tirta.
"Demi saus tar-tar! Indah hobby banget bikin gue penasaran, ceritain langsung aja apa susahnya? Gue ini sahabatnya bukan sih?" gerutu Tirta kesal.
Sontak suara Tirta mengundang beberapa pasang mata teman sekelasnya dan mengalihkan pandangan ke arah Tirta.
"Kenapa lo? Kesel banget kayaknya?" celetuk Juan, siswa yang duduk di sebelah bangku Tirta.
"Biasalah Juan, si Indah mogok bicara sama dia. Kayak gak ngerti aja lo." timpal salah seorang siswa.
Keduanya tertawa renyah lantas berdiri dari bangku masing-masing. Sedangkan, Tirta hanya memutar malas kedua bola matanya tanpa berniat membalas kalimat dari kedua teman sekelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
APA SALAHKU IBU? [MizKy]
FanficStart: 30 Januari 2018 [HIATUS] Aku bisa saja menerima kebencian semua orang di sekelilingku, tapi kebencian IBU? aku bahkan tidak tahu sampai kapan bisa bertahan. -INDAH SAFIRA-