#12

22 0 0
                                    

Hari masih pagi ketika Uzzy melangkahkan kakinya di depan gedung yang menjulang tinggi di hadapannya.

"Huuuffft.... Semoga menjadi awal yang lebih baik." Doa tulus Uzzy. Ditatapnya langit di atas. Biru cerah secerah hatinya pagi ini.

Tuhan, biarkan ini menjadi hal baik untuk masa depanku. Amin.

Dilangkahkan kakinya menuju gedung tersebut. Yah, JuniorTv. Stasiun Tv yang namanya sedang populer di kalangan remaja. Banyak program acara yang diminati para remaja, ada disini.

Dihampiri resepsionis yang ada di depannya.

"Selamat pagi," sapa Uzzy dengan ramah.

"Selamat pagi Bu. Ada yang bisa saya bantu?" balas resepsionis itu dengan ramahnya.

"Ruang Bapak Imanuel di lantai berapa?"

"Ruang Bapak Imanuel ada di lantai 21. Satu-satunya ruangan di lantai itu."

"Terima kasih."

Uzzy berjalan ke arah lift. Ditekannya angka 21.

Ting...lift terbuka. Dan segera Uzzy menuju ruangan Bapak Imanuel.

Tok tok tok.

"Masuk!" balas suara berat dari dalam.

Dibukanya pintu ruangan itu, dan bergegas masuk.

"Selamat pagi Pak." sapa Uzzy.

"Pagi. Silahkan duduk."

"Terima kasih Pak."

"Hari ini saya akan menjelaskan jadwal kamu syuting dan sekaligus memperkenalkan partner kamu."

"Saya punya partner Pak?" tanya polos Uzzy.

"Iya. Jadi konsep acara ini adalah Couple Trip. Dimana kalian akan explore tempat-tempat eksotis buat pasangan. Sekarang baru trend tempat-tempat bagus tapi kurang explore. Ini kesempatan kita buat mengembangkan tempat itu sekaligus membuat acara kita diminati publik. Kita akan berkeliling kota untuk membuat acara ini." Penjelasan panjang Bapak Imanuel.

"Baik Pak."

Tok tok tok...

Interupsi dari arah pintu.

"Masuk!"

Kreeeet..... Pintu terbuka dan tampaklah sosok menjulang yang well jangan ditanya pemandangan sedap buat mata. Tubuh menjulang tinggi, kulit eksotis, tatapan mata setajam elang, hidung mancung, dan bibir seksinya wooooowww.... Vitamin A.

"Silahkan duduk Gail." Perintah Pak Imanuel.

"Terima kasih."

"Berhubung kalian sudah disini, silahkan berkenalan setelah saya menjelaskan apa yang membuat kalian saya panggil ke sini. Karena nantinya kalian akan jadi partner. Kalian bisa pergi ke cafe di lantai 2. Gail sudah saya jelaskan kemarin. Bahwa kalian berpasangan dalam program ini. Kontrak kerja akan diantarkan nanti siang ke rumah masing-masing. Pelajari. Apabila ada yang tidak sesuai, kalian boleh mengajukan syarat yang lain. Hari ini cukup dan selamat membangun chemistry sebelum syuting dimulai." Penjelasan panjang lebar Pak Imanuel.

"Baik Pak. Dan kami undur diri dulu. Selamat pagi dan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada kami." Pamit Uzzy mewakili mereka berdua. Mereka bersalaman dan keluar dari ruangan Pak Imanuel.

Mereka berjalan beriringan memasuki lift untuk turun ke lantai 2.

"Silahkan duduk. Kamu mau pesan apa?" tanya ramah Gail.

"Green Tea aja."

"Mas...." diangkatnya tangan Gail memanggil pelayan cafe.

"Iya. Mau pesan apa Pak Bu?" sapa pelayan itu.

"Saya pesan green teanya satu, black coffee satu, sama roti bakarnua satu."

"Baik Pak tunggu sebentar."

Sepeninggal pelayan itu, Gail mengajak Uzzy berkenalan. Karena memang mereka baru pertama kali bertemu hari ini.

"Oh ya, kita belum berkenalan sebelumnya. Aku Gail. Abigail."

"Uzzy. Queenzy."

"Nama yang cantik. Secantik yang punya." Puji tulus Gail. Tapi bagi Uzzy, terdengar seperti gombalan receh di telinganya.

"Gausah gombal Gail. Gak bakal mempan." Jawab Uzzy sambil tersenyum tipis.

"Uzzy.... Uzzy. Kamu harus belajar membedakan antara gombalan dan pujian." Senyum merekah di bibir seksi Gail. Woooow..

Tapi yah seperti itu. Gak mempan buat Uzzy. Dia belum bisa membuka hati untuk orang baru.

"Oh ya Zy. Buat memudahkan kita membangun chemistry, gimana kalau kita hang out bareng? Aku punya tempat yang seru buat uji adrenalin.  Mau nyoba?"

"Not bad. Oke deh. Kapan?" jawab Uzzy tertarik.

"Sabtu-minggu ini."

"Boleh deh. Kebetulan aku juga gak ada acara."

"Sip. Btw minta id line nya dong."

"Qezy. Punya kamu?"

"Agail. "

Tak berapa lama pesanan mereka pun datang. " Silahkan pesanannya Pak Bu. Selamat menikmati."

"Ayo Zy diminum. Aku pesenin roti bakar juga buat kita. Moga kamu suka."

"Terima kasih."

Dan dalam obrolan mereka saling bertanya tentang hal-hal yang mereka sukai. Mulai dari musik, film, keluarga, sahabat dan tentang kemana saja mereka telah berpetualang.

Sebuah awal. Dan semoga akan menjadi awal yang baik untuk hubungan mereka kedepannya. Siapa yang tahu.

Karena rasa nyaman lebih berbahaya daripada jatuh cinta
(Abigail)













PupusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang