#17

6 0 0
                                    

Tok tok tok
Pintu ruangan Irish di ketuk dari luar.
"Masuk!"
Sekretaris Irish, Vanesha masuk ke dalam ruangannya.

"Selamat pagi bu Irish. Hari ini ibu ada jadwal meeting dengan perwakilan dari Ocean Group. Jam 12 siang di restoran Graha Indah."

"Baik Nes. Siapkan berkas-berkasnya. Dan jangan lupa, kamu juga ikut. Saya baru memegang jabatan ini. Saya butuh dukungan kamu."

"Iya bu. Saya akan ikut nanti siang. Saya permisi dulu."
***********************************

"Hei bro, lecek amat tu muka. Kenapa?" Nathan, sahabat sekaligus asisten Kenzy, menyapanya.

"Gue salah pilih Nath. Gue ninggalin orang yang sayang ma gue, demi cewek penggila harta." Keluh Kenzy sendu.

"Maksud lo?"

"Lo inget Fairish? Cewek biasa yang gue pacarin? Gue ninggalin dia karna dia gak bisa dandan. Dan memilih cewek yang nutupin sifat buruknya dengan paras menawan karna make up. Awalnya gue bangga punya dia. Gak malu-maluin kalo diajak jalan. Yang kekinian. Tapi, gue salah. Gue buang Irish, sekalipun gue tau dia cinta mati ma gue. Dan sekarang gue nyesel. Orang yang  gue pilih ternyata hanya ingin menguras dompet gue. Dan setelah gue gak punya apa-apa, dia ninggalin gue gitu aja. Gue bodoh Nath."

"Hanya masalah sepele, elo ninggalin dia? Ckckck. Otak lo emang otak udang. Kalo cuma kurang update, lo kan tinggal bilang ke dia. Selesai masalah. Irish itu cantik bro. Gak usah di apa-apain juga dia cantiknya alami. Mata lo emang katarak, gak bisa liat betapa cantiknya Irish. Kalo gue jadi lo, gak bakal gue lepasin cewek kayak Irish. Dia gak mandang harta lo. Apa lo lupa? Siapa yang dukung lo dari nol? Irish bro. Dan setelah sukses, elo tinggalin dia? Dasar kacang lupa kulit." Gerutu Nathan.

Kepala Kenzy rasanya berputar. Bukan meringankan beban, Nathan malah semakin menyudutkannya. Ia sadar, dia bodoh. Menyiakan cinta Irish begitu saja.

"Terus gue harus gimana bro?" Kenzy frustasi.

"Lo ada kontak Irish?"

"Gak gue save saat ganti hp. Lagian kalo cewek gue (mantan)tau, bisa perang."

"Kalo gitu, terima nasib lo. Semoga takdir yang bakal mempertemukan. Oh ya, hari ini kita ada janji dengan Key Group. Denger-denger sih managernya baru. Gosipnya cantik banget."

"Gue gak peduli, seberapa cantiknya dia. Gue cuma mau balikan ma Irish."
"Noh... Balikan ma rumput. Salah lo sendiri, lo tinggalin. Gue cabut dulu siapin berkasnya. Jangan lupa lo, jam 12 meetingnya."

Jonathan berlalu meninggalkan ruangan Kenzy.
***********************************

"Ini beneran tempatnya?" tanya Kenzy.

"Yup. Restoran Graha Indah. Kita duduk dulu. Sekretaris dari Key Group sudah nyiapin tempatnya."

Mereka melangkah menuju ruang VIP yang sudah di reservasi pihak Key Group.

"Oke juga selera Key Group. Selera tempatnya oke punya. Konsep Green Garden." Puji Jonathan.

"Gue akuin bener apa kata lo tadi. Nyaman rasanya disini." Sambung Kenzy.

"Ini gue dapet line dari sekretaris Key Group. Mereka bakal terlambat sedikit."

"Gak masalah buat gue. Malah bisa manjain mata kita liat view restoran ini."

Mereka memesan minuman sambil menunggu kedatangan dari Key Group. Tak sampai 10 menit, yang ditunggu pun datang.

Dua orang wanita berjalan memasuki ruangan VIP untuk meeting dengan Ocean Group.

Jonathan yang duluan sadar, melihat ke arah mereka berdua. Matanya membulat sempurna saat mengetahui dengan siapa ia berhadapan.

Sekalipun dia belum pernah bertemu secara langsung, tapi ia tau dari cerita dan foto yang sempat Kenzy perlihatkan kepadanya.

"Maaf kami terlambat." ucap wanita cantik itu. Yang tak lain adalah Fairish.

"Fa...i...rish?" gagap Nathan.

"Lo ngomong apaan, gagap gitu Nath?"

"Di..di.. Be....la..kang..  Lo..Fa..i.rish?"

"Hah? Apaan sih? Gak jelas lo."

Kenzy penasaran apa yang ada di belakangnya, karna ucapan gagap Nathan. Kenzy menolehkan kepalanya ke belakang.

Matanya menatap objek di depannya dengan menajamkan penglihatannya.
Matanya membulat sempurna saat menyadari siapa yang ada di hadapannya. Ternyata nyata bukan ilusi matanya.

Syok. Itu yang dirasakan pertama kali oleh Kenzy. Tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Orang yang ia bicarakan tadi pagi bersama Nathan, kini berdiri dengan anggun di belakangnya.

"Fairish......"

Yup. Di hadapan Kenzy, Fairish berdiri dengan anggun. Tak pernah sebelumnya, ia melihat Irish secantik ini.

Irish yang jarang memoles wajahnya ketika bertemu dengannya, kini berganti dengan make up tipis namun mampu memperlihatkan kecantikan wajahnya.

Tak sampai di situ saja. Pakaian yang dulu dikenakannya hanyalah kaos dan jeans. Kini berganti dengan dres simple yang dibalut dengan blazer, membuat penampilannya begitu feminin.

Di sisi lain, Irish pun dibuat syok disini. Bagaimana tidak? Setelah mampu melupakan Kenzy, pria masa lalunya secara tidak sengaja, mereka dipertemukan kembali. Seolah takdir ingin mereka bertemu kembali.

"Kenzy, kenapa kamu ada di sini?"

"Irish, kenapa kamu ada di sini?" Ucap kompak keduanya.

"Ehem..ehem.. Maaf pak Kenzy, saya ingin menjelaskan bahwa bu Irish adalah manager kami yang baru. Dan bu Irish, pak Kenzy adalah perwakilan dari Ocean Group." ucap Vanesha menyela keterkejutan mereka berdua.

"Bisa kita mulai meetingnya?" sela Jonathan.

Mereka sempat terpaku sejenak. Namun, profesionalitas mereka pun mengalahkan ego mereka.

Irish pun mulai mempresentasikan apa yang tadi sempat dipelajarinya. Mereka bekerja sama untuk membangun apartemen yang berkelas namun bisa dijangkau semua kalangan.

Ada tiga tipe apartemen yang nantinya akan mereka bangun. Mulai dari tipe standard, medium sampai luxe.

Tata letak dan fasilitas yang ada di dalamnya mempengaruhi harga jual apartemen tersebut.

Setelah dua jam meeting, akhirnya mereka mencapai kesepakatan. Tanda tangan kontrak dilakukan seminggu setelah meeting hari ini.

Dan tender ini akan dilaksanakan sebulan setelah penanda tanganan kontrak.

Irish mulai membereskan berkasnya dan bersiap pulang. Ia melupakan acara makan siangnya dengan Ocean Group.

Selera makannya hilang karena bertemu dengan Kenzy. Ia ingin segera pergi dari sini dan makan siang di kantornya saja.

Namun niatnya untuk segera pergi terhalang oleh Kenzy.

"Irish, bisa kita bicara sebentar?"

"Maaf pak Kenzy, jika tidak ada hubungannya dengan pekerjaan, saya undur diri. Masih banyak yang harus saya kerjakan." jawaban formal Irish.

Kenzy menghembuskan nafasnya dengan frustasi. Bagaimana cara memperbaiki hubungannya dengan Irish, kalo Irish berubah datar kepadanya.

"Sebelum pergi, boleh aku minta kontak kamu Rish?"

"Untuk urusan pekerjaan atau ingin menghubungi saya, bapak bisa menghubungi sekretaris saya. Saya permisi. Ayo Nes!"

Dan usaha pertama Kenzy pun gagal. Namun, Kenzy tidak akan menyerah begitu saja. Ia pastikan akan mendapatkan hati Irish kembali.

Baginya, cukup sekali ia bodoh melepas Irish. Tak ada lagi kebodohan kedua. Ia harus mendapatkan Irish.

Aku sadar aku pernah berbuat salah padamu. Tak bisakah aku mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaikinya?
(Kenzyarow)


PupusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang