Gerimis rintik titik-titik di senja hari yang haru berkawan awan abu kelabu. Sepertinya hujan agak sedikit ragu-ragu.
Beberapa kenangan nampak dalam genangan yang terpancar dari selang air di taman.Wewangian sore itu tercium seperti parfum kesayanganmu. Tawa anak-anak kecil terdengar juga seperti suaramu. Entahlah, atau ada yang salah dari sistem pengindraanku.
Sepeninggalanmu kau tak benar-benar meninggalkanku. Tak mengada-ada, kau benar-benar ada. Dalam ingat yang begitu mengikat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Sajak
PoesíaDi tiap-tiap jejak ku abadikan kau di tiap bait-bait sajak. Di tiap inci yang ku dera, di secarik kertas kau ku tera. Tentang luka perih menganga, kekecewaan yang melanda hingga remuk lebam menyelimuti dada. Seperti secangkir kopi yang ku seduh, pah...