"Jadi apa rencanya guanlin?" Jihoon berbisik pada guanlin yang ada tepat dihapannya. Mereka berdua sedang berada di taman yang sebenarnya selalu sepi
"Aku sudah lama mengamati daehwi. Dia suka mengurung diri dikamarnya. Tidak boleh ada yang masuk ke kamarnya. Dia suka duduk di taman pada tengah malam. Dan aku suka mendengar bunyi piano dari kamarnya. Yah cukup mengerikan mendengar suara piano tengah malam. Aku rasa dia suka warna pink karena setiap dia keluar dari kamarnya, dia pasti mengenakan piyama pink. Bagaimana kalau sekarang hyung pergi ke kamarnya dan berikan album itu padanya terlebih dahulu. Aku rasa kita tidak boleh gegabah, karena pernah suatu hari ada yang menerobos masuk ke kamarnya dan berakhir mimisan"
Jihoon mengangguk
"Oke, aku akan memberikan album ini pada daehwi"
Jihoon berjalan menjauhi guanlin
"Hati-hati hyung!"
Jihoon menoleh dan memberikan jempol pada guanlin
~~~
Tok tok tok
"Selamat pagi nona daehwi. Saya park jihoon pekerja baru disini. Saya membawa album exo. Bolehkah saya masuk?"
Terdengar teriakan dari dalam
"Masuklah"
Jihoon menghembuskan nafasnya dan mulai meraih gagang pintu
"Apa yang kau inginkan" daehwi bertanya tajam sedetik setelah jihoon memasuki kamarnya
"A-aku hanya ingin membawakanmu album ini"
"Jangan mengelak. Apa yang kau inginkan? Aku tau kau menginginkan sesuatu. Aku menyuruhmu membelikan album hanya untuk melihat seberapa besar usahamu"
Jihoon yang sedari menunduk karena takut mulai mengangkat kepalanya dan menatap daehwi lekat-lekat.
Dia imut tapi kenapa galak sekali batin jihoon
"Aku ingin menjadi temanmu" jawab jihoon mantap
Daehwi berdiri dari duduknya dan mulai mendekati jihoon
"Ini aneh. Untuk apa kau berteman dengan orang gila sepertiku?"
"Aku tidak pernah menganggapmu orang gila. Aku hanya ingin menjadi temanmu. Aku ingin menolongmu. Hanya itu"
Daehwi mendelik tajam
"Kau tidak menganggapku orang gila? Kau ingin menjadi temanku? Itu kata-kata yang aneh selain kau ingin menolongku"
"Aku tau aku aneh. Semua orang juga bilang aku aneh karena aku mau mengurus orang gila. Termasuk orang tuaku. Tapi aku tidak punya maksud apapun. Aku hanya senang bisa membantu kalian" Jihoon berkata hati-hati dan sabar
Daehwi berbalik dan kembali duduk dikursinya. Kursi dengan piano dihadapannya. Ia mulai memainkan pianonya. Jihoon tidak tau apa yang sedang dimainkan daehwi
"Dengarkan aku baik-baik" ucap daehwi sambil terus memainkan pianonya dengan tenang
"Sebaiknya kau harus segera pergi dari sini. Aku rasa kau harus mengunjungi peramal dan menceritakan sifatmu yang aneh ini" musik yang dimainkan daehwi makin lama makin cepat
"Kenapa kau bicara begitu" tanya jihoon
"Aku sedang tidak mau diganggu. Cepat pergi dan tinggalkan albumnya disini"
Jihoon mengamati kamar daehwi dengan seksama. Warna kamarnya di dominasi dengan warna pink. Ada banyak album dengan berbagai genre di rak yang disimpan diujung ruangan. Terdapat foto daehwi dengan 2 orang pria sedang tersenyum lebar di dinding kamarnya. Selebihnya sama saja dengan kamar yang lainnya
![](https://img.wattpad.com/cover/120681719-288-k350495.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Sakit Jiwa [✔] - Panwink!
FanficWarn!YAOI area PanWink/GuanHoon Area Apa yang salah dari mengurus orang gila? #1 in Lai #11 in Park #16 in GuanHoon #8 in PanWink