Tap tap tap tap tap langkah kaki terdengar terburu-buru dari sepasang kaki jenjang seorang yeoja mungil dan manis. Yeoja itu nampak tersenyum dengan wajah memerah saat berjalan cepat di lorong kampusnya. Dia sangat bersemangat untuk mengikuti perkuliahan ini karena akan bertemu dengan seseorang yang Ia sukai. So Eun, wanita itu nampak menarik nafas untuk menenangkan diri terlebih dahulu sebelum memasuki ruang perkuliahannya. So Eun tidak perlu takut Ia akan dimarahi karena terlambat karena So Eun sudah melihat bahwa dosennya masih berada di ruang dosennya.
So Eun memasuki ruang perkuliahannya dengan santai dan juga senyum yang selalu menyertainya. Pada awal berkenalan dengan So Eun maka semua akan mengira So Eun adalah orang yang pendiam namun jika sudah lebih dekat dengannya maka semua akan mengetahui bahwa So Eun merupakan orang yang apa adanya dan ceria. Ia bisa bersikap santai dan ceria dimana pun kecuali di hadapan pria yang sudah Ia sukai selama 5 tahun ini.
So Eun kemudian langsung menuju kursi yang sudah dipilihkan oleh temannya yaitu kursi bagian tengah. Tidak lama So Eun duduk di kursinya, ointu ruangan kembali terbuka karena kehadiran seorang pria yang dalam waktu singkat membuat So Eun gugup. So Eun segera pura-pura sibuk menulis atau membaca buku agar kedua sahabatnya Shin Hye dan Ara tidak menyadari perubahan sikapnya. So Eun merupakan tipe yeoja yang selalu menyimpan dengan baik perasaannya baik sedih, kecewa apalagi perasaan cintanya.
"Pagi....maaf saya sedikit terlambat..."ucap pria yang baru saja masuk itu yang merupakan asisten dosen. Yah pria yang berhasil membuat So Eun selalu gugup adalah asisten dosennya sendiri yaitu Kim Bum. Kim Bum jugalah pria yang sudah So Eun sukai selama 5 tahun ini.
Flashback
Bagi So Eun, Kim Bum merupakan cinta pertamanya dan juga cinta pada pandangan pertama. So Eun mengingat dengan jelas bagaimana pertama kali Ia bertemu dengan pria bernama Kim Bum itu. Saat itu So Eun baru kelas 1 SMA dan baru saja pulang sekolah sore hari karena ada pelajaran tambahan. Saat akan memasuki pintu rumahnya, indera penglihatan So Eun menangkap bayangan seorang pria yang sedang berjalan-jalan di taman rumahnya. So Eun melihat lama pria itu yang nampak santai . Saat So Eun sedang asyik melihat wajah tampan itu, secara tiba-tiba Kim Bum menolehkan wajahnya sehingga matanya bertatapan langsung dengan mata So Eun. So Eun sempat diam beberapa detik sebelum akhirnya sadar dan segera memasuki rumahnya dengan detak jantung yang tidak karuan.
Saat di kamarnya So Eun masih teringat jelas wajah tampan Kim Bum walau tanpa senyuman. So Eun diam-diam mencoba melirik ke arah taman depan rumahnya melalui jendela kamarnya. Ia masih bisa melihat kalau Kim Bum kini sedang duduk di ayunan. So Eun tidak tahu siapa Kim Bum dan Ia tidak peduli. So Eun hanya ingin melihat Kim Bum lebih lama lagi. So Eun pergi menjauh dari jendela setelah Kim Bum tidak lagi terlihat, dan So Eun segera menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah membersihkan diri , So Eun segera ke lantai bawah untuk menyapa keluarganya juga mencari tahu keberadaan Kim Bum tentunya.
So Eun beruntung karena dengan mudah Ia menemukan Kim Bum yang kini sedang duduk di ruang keluarga bersama keluarganya. So Eun dengan malu-malu menghampiri orang tua, kakak perempuannya dan juga ketiga adik laki-lakinya saat Ia diminta untuk berkenalan dengan pria paruh baya beserta anaknya yang ternyata Kim Sang Joon (Ayah Kim Bum) dan Kim Bum. Ayah Kim Bum merupakan orang kepercayaan ayah So Eun yang akan memegang perusahaan yang terletak di Daegu. Mulai saat ini hingga seterusnya ayah Kim Bum diminta untuk melaporkan keadaan perusahaan di Daegu secara langsung pada Kim Woo Bin (Ayah So Eun). Sejak saat itu, So Eun selalu mengingat kapan jadwal ayah Kim Bum menemui ayah So Eun dan berharap Kim Bum kan mengantarkan ayahnya seperti hari ini. Kim Bum hanya berusia dua tahun diatas So Eun, namun karena Ia merupakan anak pertama membuat Ia menjadi cepat bersifat dewasa diusianya yang baru beranjak 17 tahun.