Trust Me (Final Part 2 End)

1K 74 17
                                    

3 Bulan Kemudian

"So Eun, Kau masih sibuk?..." Ucap Kim Bum ketika masuk ke ruangan So Eun dan menemukan So Eun masih menatap layar laptopnya padahal siang ini mereka sudah berjanji untuk pergi siang ini.

"Aku akan mengakhirinya..." Ucap So Eun menyimpan data kemudian menutup laptopnya.

"Ayo.... Eomma dan Eommonim sudah menunggu kita untuk fitting baju pengantin...." Kim Bum mengucapkannya dengan mata yang berbinar bahagia walau Ia mencoba untuk tidak tersenyum terlalu lebar.

"Hmm...." Gumam So Eun singkat sembari menyambut uluran tangan Kim Bum. So Eun tersenyum tipis menatap Kim Bum yang nampak bahagia, berbeda dengannya. Sejujurnya So Eun bahagia saat akhirnya menerima Kim Bum yang kembali melamarnya 2 bulan yang lalu namun tetap saja Ia tidak bisa menghilangkan 100% ketakutannya.

Ada perasaan ragu untuk menerima Kim Bum saat itu. Namun melihat tatapan penuh harap dari kedua orangtuanya, kedua orangtua Kim Bum, dan Kim Bum sendiri, membuat So Eun menerima lamaran itu. Walaupun dengan sebuah syarat yaitu... perjanjian pranikah.

Sebagian besar menolak permintaan So Eun tersebut karena merasa itu berarti So Eun tidak mempercayai Kim Bum. Apalagi 90% dari surat perjanjian pranikah itu memihak So Eun. Yang utama dari surat perjanjian pranikah tersebut adalah Kim Bum tidak boleh berselingkuh. Jika Kim Bum berselingkuh, walau hanya sebuah affair, maka mereka akan berpisah dengan ketentuan anak akan di bawa So Eun (Jika mereka nanti memiliki- nya), sebagian besar harta Kim Bum akan menjadi milik So Eun, So Eun akan menyebarkan segala bukti perselingkuhan ke media sosial secara besar-besaran, dan yang terakhir Kim Bum akan di ke***i.

Namun akhirnya Kim Bum tetap menyetujui semua itu untuk menunjukkan keseriusannya dan juga karena Ia yakin dan berkomitmen jika Ia tidak akan pernah berselingkuh.

"So Eun.... Apa yang Kau pikirkan?... " Tanya Kim Bum menyadarkan So Eun yang terdiam sejak tadi padahal kini mereka sudah tiba di depan butik.

"Tidak ada Bum-ah... Ayo kita masuk..." So Eun berusaha menunjukkan senyumnya. Kim Bum tersenyum tipis dan mengangguk walau Ia tahu So Eun masih ragu menikah dengannya.

Saat di butik So Eun mulai sedikit melupakan ketakutannya karena antusias dari Ibunya dan Juga Ibu Kim Bum, termasuk Kim Bum yang hanya melihat ketiga wanita itu berbincang sambil sesekali memberikan skinship pada So Eun seperti mengusap kepala SoEun, merangkul pundak So Eun, memainkan rambut So Eun ataupun mengecup kening So Eun. Kim Bum bertekat untuk lebih menunjukkan rasa cintanya agar So Eun semakin yakin padanya.

Drrrtt....drrrttt...

Ponsel Kim Bum berbunyi dan Ia sedikit menjauh karena tidak ingin mengganggu pembicaraan ketiga wanita itu dengan desainer baju pengantin mereka.

"Ada apa?...."

".........."

"Kau tidak bisa mengatasinya?...."

"..........."

"Baiklah.... Aku akan segera kesana...."

Panggilan terputus meninggalkan Kim Bum yang memejamkan mata sembari menghela nafas keras. Saat matanya terbuka, terlihat jelas kekhawatiran dan ketakutan di mata Kim Bum. Kim Bum menarik nafas sejenak sebelum memasuki butik kembali untuk pamit kepada So Eun karena harus ke kantor.

" So Eun, Eomma, Eommonim, Bum-ah harus kembali ke kantor... ada urusan mendadak...." Ucap Kim Bum to do point berusaha santai agar mereka, terutama So Eun tidak mengetahui bahwa ada masalah. So Eun mengernyitkan kening heran namun Kim Bum hanya tersenyum dan mengecup pipi So Eun untuk mengalihkan So Eun dari tatapan menyelidiknya.

One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang