Part 4

73 12 8
                                    

Hening

1 detik...

5 detik....

15 detik....

Ucapan kyura terngiang di kepala nya

"Selama ini aku menyukaimu, aku mencintaimu, tapi kau bahkan marah karena aku menanyakan perasaan mu padaku, kau menjauhi ku, kenapa oppa? Apa yang salah dari pertanyaan ku? Apa setelah ini kau membenci ku? Apa kau membenci ku jika aku mencintaimu?!" .

Donghae hanya termenung mendengar ucapan kyura, dia tidak menyangka jika kyura akan mengatakannya disaat seperti ini, dia merasa begitu bodoh karena tidak menyadari perasaan kyura selama ini, mungkin jika kyura mengungkapkannya saat di swiss dulu dia akan sangat bahagia, dia tidak perlu melihat kyura mengeluarkan air mata nya seperti itu, tubuh donghae seakan membeku dengan segala perasaan yang ada, bahagia karena ternyata selama ini cinta nya tidak bertepuk sebelah tangan dan hancur karena sebentar lagi wanita yang dicintai nya akan menjadi tunangan pria lain, apa yang sudah dia lakukan tuhan, kenapa dia begitu bodoh selama ini, fikiran donghae berputar mengingat masa lalu nya bersama kyura, mengingat 3 tahun kebersamaan mereka di swiss.

"Heyy jangan menangis, kau akan terlihat jelek di depan calon tunangan mu nanti" donghae hanya bisa memberikan senyum termanisnya untuk kyura, lalu beranjak untuk menghampiri kyura yang masih terpaku di depan cermin, kemudian membawa kyura kedalam dekapannya, memeluk wanita itu erat, menyalurkan segala perasaan nya pada kyura, air mata menetes dari mata donghae tanpa kyura ketahui, kenapa cinta nya begitu rumit.

"Oppa..apa hikss..kau benar benar tidak mencintaiku? Apa kau hikks hanya menganggapku sebagai adikmu? Hiks hikks aku sangat mencintaimu oppa" kyura membenamkan wajahnya pada dada bidang donghae, menumpahkan tangisnya disana, meluapkan apa yang ingin ia katakan selama ini.

"Maafkan aku kyura, mungkin jika kau mengatakan nya beberapa minggu lalu kita akan sangat bahagia, aku mencintaimu juga, sangat mencintaimu, tapi takdir berkata lain sayang" donghae menormalkan suara nya agar kyura tidak tau jika ia tengah menangis, mengecup puncak kepala kyura agar gadis itu bisa tenang.

"Kenapa? Kenapa harus aku yang mengatakan nya duluan oppa? Kenapa kau tidak mengutarakan nya padaku? Aku hikss aku tidak ingin menerima perjodohan ini hikkss.." isak kyura.

"Lalu kau ingin membuat mommy mu hancur hmm? Kau pasti bisa bahagia dengan pria pilihan mommy mu sayang, aku akan selalu ada di sisimu, kau boleh datang padaku jika kau membutuhkan ku, aku tidak akan meninggalkan mu" donghae mengusap rambut kyura lembut, mengucapkan kata kata menenangkan untuk gadisnya, gadis nya yang sebentar lagi akan menjadi milik pria lain.

Kyura mendongakkan kepala nya agar bisa menatap donghae, menarik kepala donghae agar lebih membungkuk dan mensejajarkan tubuhnya dengan kyura yang masih terduduk, dengan mengikuti naluri nya, kyura menempelkan bibir nya pada bibir donghae, membuat sang empunya bibir mematung dan membelalakkan matanya saat bibir lawan nya terasa bergerak di bibir nya, bukan ciuman panas dan menuntut, hanya ciuman lembut dan ringan, ciuman dengan air mata pada kedua nya, donghae membalas ciuman nya saat melihat kyura memejamkan kedua matanya, menggerakkan bibir nya pada bibir kyura, menyalurkan segala perasaan nya pada gadis itu, membawa tubuh kyura berdiri agar punggung nya tidak pegal, membawa kyura kedalam dekapan nya kembali, kyura pun semakin memperdalam ciuman nya pada donghae.

"Kyura..donghae..kalian di dalam? Cepatlah turun, keluarga park sudah datang" 

Ketukan pintu dan suara bariton milik heechul membuat kedua nya tersadar dan melepaskan tautan mereka.

"N..nde daddy..aku..aku akan turun dengan hae oppa" ucap kyura terbata dan kembali menatap donghae.

Suara langkah kaki yang semakin menghilang menandakan kalau heechul sudah turun ke ruang makan.

TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang