Fossil Cerita

123 0 0
                                    

Demi sebuah siang untuk kelegaan hati,aku mau tak mau membuka kenangan lalu yang pernah membuat hati luka, perih teriris, dan menyayat hati,yang sudah kucoba untuk melupakan dan melumpuhkan ingatan, memotong saraf memory yang menunjukkan tahun tahun kesakitan. yang berusaha menganggap cerita itu tak pernah ada.

Yes, 20 tahun yang lalu cerita ini dimulai, mungkin amarah itu sudah beranak pinak, bahkan sudah menjadi sebuah fossil, mengeras, membatu, dan berlumut.Tepatnya ketika aku duduk di bangku kelas 10 atau smu, pernah ada sebuah cerita yang kini cerita itu sengaja tersimpan di pojok hati terdalam. sengaja terbungkus amarah hingga menjadi fossil amarah, fossil ini punya sebuah cerita, cerita yang terpotong.

Cerita ini dimulai dari sebuah sekolah tingkat atas di kota Yogyakarta....

Sebut namaku Nana, yang belum pernah merasakan apa yang namanya jatuh cinta. Masuk pada sebuah sekolah swasta beken di kota ini, kota Yogya yang sejak dulu terkenal dengan sebutan kota pendidikan. Sekolahku lumayan banyak peminat kala itu,dengan mayoritas siswanya adalah anak perantauan.

Hari pertama masuk sekolah di kelas 10, dengan tekat bulat ingin menemukan cinta pada pandangan pertama, sengaja memilih sepatu dan tas yang kuanggap sudah mengikuti trend jaman itu, dan rok diatas lutut (hei, memang itu adalah model andalah wanita zaman nenek moyang kita).

Hampir setengah jam aku menyiapkan gayaku, berharap bisa menarik perhatian lawan jenis..ironis, sejak kelas 8-9 aku belum pernah menemukan yang namanya pacar, tapi memang belum boleh kan ya?(ngeles ala jomblo) masih terlalu monyet untuk cinta cintaan...ah benar itu sedikit alasanku saja , karna sebagian teman wanita di kelas 8-9 sudah banyak yang mengenal arti suka...aku sih mengenal bahkan berharap, hanya saja tak ada yang melirikku waktu itu.

"Na....udah mau jam 7, ini hari pertama sekolahmu...kamu gak takut terlambat?"

Ini yang kelima kali ibu teriak gak sabar , aku belum keluar dari kamar

"mau dandan kayak apalagi sih?"

Gerutu ibu semakin tidak sabar

"Iya bu...baru juga jam 06.30,itu jam sengaja dimajukan ½ jam sama bapak"

"Tapi kamu naik bis, dan ke ujung gang sana itu, kamu perlu jalan....Cepat sana,masa pertama masuk udah terlambat"

Takut ibu semakin kencang gedor pintu kamarku,aku pun keluar dengan gaya yang kuanggap 100% perfect

"dandan gitu aja lama banget"

Dengan pandangan sedikit kecewa ibu komentari dandananku

"Emang kurang cantik bu, klo gitu aku ajarin pake alis ya"

Ibu buru buru koreksi ucapannya

"enggak, udah cantik,sana cepat berangkat"

Dengan rasa percaya diri aku berangkat kesekolah

Aku Kamu dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang