Siang yang penuh kelegaan. Demi sebuah kelegaan hati dan rasa sakit yang pernah ada, Aku mencoba mengingat lagi masa masa disekolah. Dimana sebuah awal aku mengerti akan sebuah persahabatan, sebuah kisah klasik, dan memahami betul bahwa jatuh cinta itu memang sakit rasanya.Bahkan butuh waktu yang tidak sebentar untukku bisa sedikit mengenyahkan rasa sakit itu.
Kelompok yang terbentuk berawal dari masa orientasi kelas dan selanjutnya menjadi kelompok paling menonjol di kelas,karna gini gini aku jebolan smp negeri, dan masuk sekolah swasta , nampak lebih berisi otaknya dibanding teman teman yang lain.Hingga kami sering mendapat tugas untuk mewakili kelas dalam sebuah lomba lomba antar kelas. Karena intensitas yang sering berkumpul untuk mengerjakan tugas itu,menjadikan kami semakin akrab dan lebih dekat.
Pada awalnya berenam murni berteman, meski kemudian diketahui Ika dan Yovan menjadi lebih dekat satu sama lain. Kami sering berkumpul dikontrakkan Kemal.Di tempat tersebut kami sering menghabiskan waktu bersama.Hujan hujanan bareng,beli durian bareng (meski hanya mampu beli satu buah durian kecil dibagi ber enam), makan mie bareng, yang terakhir selesai makan yang nyuci piring (dan apesnya ,itu pastilah aku bagian cuci piring) pokoknya kami adalah sebuah kumpulan persahabatan yang penuh canda dan tawa.
Sesekali di kontrakan Kemal memutar musik kencang-kencang sambil berjoget.Bermain kartu dengan hukuman dari coret sampai pake jepit cucian. Ah, aku bahagia saat itu...Sangat sangat bahagia, baru bener bener menemukan sebuah pertemanan yang seru.
Dalam kelompok itu memang yang paling ramai dan yang banyak omong, bisa dibilang cerewet adalah aku dan Alfa, kami berdua yang sering menghidupkan suasana. Dengan kekonyolan Alfa dan aku, membuat kami menikmati persahabatan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu dan Dia
Short StoryCerita ini terjadi 20 tahun silam, dan menjadi jelas kira kira bulan Juni 2016. Jasa sebuah media sosial yang mempertemukan dan menjadikan cerita yang selama ini terpotong menjadi selesai Ini hanya untuk sebuah kelegaan hati, agar ketika kita melan...