Kenapa Harus Dia

48 0 0
                                    

Hingga suatu peristiwa paling pahit terjadi dalam kehidupanku yang merenggut sebagian hatiku, merenggut keceriaanku kembali.Kisah pilu itu terulang lagi,AKU harus jatuh dalam pesakitan untuk kedua kali.Aku jatuh pilu, menangis tiada henti.Meski mencoba menahan tangis, hati tetap pilu.Hati tak berdaya ketika Alfa tiba tiba datang kerumah dengan membawa sebuah berita yang tak ingin Aku dengar. Alfa memberi kabar

Yovan kecelakaan dan meninggal.

Kenangan itu membuat air mata ini tak tertahankan lagi meleleh membasahi pipi, mengingat sebuah kenangan lalu yang mencoba rapat rapat untuk tak membukanya.Yang masih menyisakan sebuah tangis ketika nama Yovan disebut. Yang masih belum bisa melihat lagi sebuah potongan kecil foto Yovan.Tapi, untuk sebuah kelegaan hati, aku akan membuka kenangan itu,kenangan yang sampai saat ini masih sangat menyisakan sebuah pertanyaan,Kenapa Harus Sakit Lagi?

Ketika kabar itu datang,tubuhku seolah tiada mempunyai daya. Aku jatuh lunglai tak perdaya, seolah dunia ini gelap berputar putar.Tubuhku roboh dengan sebuah tangisan pilu.Ada rasa tak percaya menghinggapi. Aku mencoba memastikan bahwa apa yg dikabarkan Alfa adalah sebuah gurauan.Apa yang dikabarkan Alfa adalah kebohongan belaka.

"Kamu bohong, Yovan tak mungkin Meninggal!".

Aku pegang tubung Alfa berharap dia lagi bercanda denganku, Alfa pun hanya tertunduk diam dengan bulir air mata menetes di pipinya.

Tubuhku gontai, jatuh luruh menangis tak berdaya.

Baru siang tadi kami masih sempat bercanda berdua di sebuah kantin sekolah, makan bakso dan cocacola berdua...Sengaja hanya pesan satu, aku ingat betul kata kata Yovan dengan mbak mbak yang menjaga kantin

" mbak pesan bakso spesial tanpa mie, baksonya banyakin, satu aja"

Yovan memesan bakso, dan aku menunggunya di bangku kantin

"kog cuman satu, pacarnya gak dibeliin?"

Jawab mbak itu sambil wajahnya melihat kearahku

"kan namanya juga romantis, semangkok berdua lah,makanya baksonya dibanyakin tapi mangkoknya satu aja"

"iya deh, yang lagi kasmaran,minumnya apa?"

"biasa mbak, cocacola,satu juga, aku ambil sendiri deh"

Beberapa saat kemudian Yovan menghampiriku dengan sebotol coca cola

" ini nona manis, pasti lagi haus ya?"

"kog cuman satu Van, Kamu gak ada jajan?"

"gak ada kamus Yovan kehabisan uang jajan, ini romantis bukan irit"

Dengan senyuman super manisnya

Lagi romantis romantisan tiba tiba mbaknya datang membawa semangkok bakso sambil berkata

" ini, bakso spesial yang romantis"

Sambil senyum senyum ngeloyor setelah menaruh satu mangkok bakso di meja

"ehm...romantis ya Van?"

Aku Kamu dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang