Aku Sangat Nyaman Bersamanya

39 0 0
                                    

Hari hari ku lebih banyak bersama Yovan, bahkan sebangku dengannya...terkadang ketika kami sedang pelajaran aku yang antusias memperhatikan pelajaran dia malah menatap ku dengan kedua bola matanya yang bullet, dan tak urung guru sejarahku yang sering menegur Yovan

"Yovan, papan tulisnya di depan bukan di jidat Nana"

Sontak seluruh kelas tertawa riuh kecuali teman wanita dan Ika, mereka justru punya kesempatan untuk mencibirku

"wow pagar makan tanaman woi, mukanya dari bambu gak punya malu"

Mendengar itu spontan aku menunduk malu tak bisa menahan sedih karna cacian teman teman wanitaku

Yovan dengan gagahnya nyamperin tuh temen temenku yang sedari tadi bikin panas kupingku

"hai, emang kenapa kalau dia pagar makan tanaman...yang suka Aku bukan Nana"

"Ka, kamu pasti gak bener bikin cerita, kamu tau bener perasaanku"

Yovan nyamperin Ika, dan Ika hanya melengos

Temen wanita ku tertunduk takut ketika Yovan nyamperin mereka

Aku,aku hanya menangis bahagia bercampur frustasi karna saat ini Yovan memang bukan pacarku jadi sebutan itu belum sepantasnya kuterima

Ketika suatu malam Yovan ngajak aku jalan di pinggiran kota,disebuah tempat yang indah, disebuah bungkit tinggi dengan bertaburan kerlip bintang di warnai bulan purnama. Langit rasanya dekat sekali, malam yang sempurna

Kami duduk berdua sambil menikmati malam yang romantic, menikmati taburan bintang dilangit hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kami duduk berdua sambil menikmati malam yang romantic, menikmati taburan bintang dilangit hitam

Yovan mengutarakan hatinya,

"Na, kamu mau gak pegang dadaku?"

"kenapa, kamu sakit?"

"sepertinya iya"

Akupun pegang dada Yovan, dan benar degup jantungnya lebih cepat dari degup jantungku

Aku pun mulai mendekatkan telingaku di dada Yovan

Dengan sigap Yovan memelukku sambil berkata

"Na, Yovan ingin lebih daripada seorang penghibur dan sahabat, aku mau bisa selalu menjagamu, melindungimu"

Nana diam,tak bisa bicara, hanya diam dan sedikit terisak tangis larut dalam pelukan Yovan yang menetramkan jiwa.

"aku takut, mereka benar bahwa aku adalah pagar makan tanaman"

"enggak Na, aku memang menyukaimu pada pandangan pertama,kamu ingat hari pertama kita sekolah, aku sudah mulai menyukaimu hari itu.aku ajak kamu senyum dan kamu membalas senyumku, setelah hari itu kamu adalah obsesiku untuk selalu datang ke sekolah?"

"Tapi kenapa Ika?"

"karna Ika memaksaku, dia hendak melakukan hal konyol kalau aku gak mau jadi pacar dia?"

"apa? Ika sepertinya bukan gadis seperti itu Van, bukannya dia gadis pendiam?"

"memang, tapi dia benar mamaksaku meskipun dia tau aku menyukaimu"

"tapi, kenapa dia mau kamu putusin"

"karna aku bilang, dengan seperti ini dia memaksaku,dia menyakitiku dan juga menyakiti dirinya sendiri, aku benar benar hancur ketika kamu memilih Kemal daripada aku?"

"tapi Van, aku masih takut kalau nanti kamu juga meninggalkanku seperti Kemal"

Yovan dengan lembutnya berkata,

"Nana gak perlu resah dan takut, akan ada Yovan yang selalu menjadi tameng Nana, akan ada Yovan yang selalu melindungi Nana, akan ada Yovan yang selalu menjaga Nana. Aku gak akan pernah meninggalkan Nana seperti Kemal"

Nana tertunduk diam. Sebuah pelukan hangat membuat Nana semakin tenggelam dalam tangis....

 Sebuah pelukan hangat membuat Nana semakin tenggelam dalam tangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam itu,Aku tidak dengan pasti berucap mau jad pacar Yovan

"aku gak bisa menghadapi hujatan teman teman tanpa kamu Van, berjanjilah akan selalu ada kamu disisiku"

Kembali lagi ciuman lembut mendarat di keningku, Genggaman erat tangan Yovan membuatku yakin, bersama Yovan aku akan baik baik saja.

Sejak malam itu, hari hari ku selalu ada Yovan. Sebangku dikelas,pulang dan berangkat sekolah bereng.jika ada teman wanitaku menghujat, Yovan selalu membelaku.Jika sedang marahan,aku dan Yovan menjadikan cubitan sebagai hukuman atas kesalahan, terkadang badan kami bisa sampe lebam biru karna meski sakit cubitan ini tapi kami tak merasa sakit.kami menikmatinya.

Diujung jalan sebuah gang adalah saksi kebersamaan kita.Aku sangat bahagia saat itu, dengan berjalannya waktu, dengan sendirinya Kemal terganti oleh sosok Yovan.

Yovan yang tak kalah lembut dari Kemal, dia selalu membuat kejutan kecil yang membuat aku bahagia.Tapi, jika suatu ketika nama Kemal sekelabat muncul begitu saja di kepalaku, Aku memeluk Yovan lama dan berkata

Tapi, jika suatu ketika nama Kemal sekelabat muncul begitu saja di kepalaku, Aku memeluk Yovan lama dan berkata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Van, jangan tinggalin aku tanpa sebab dan pesan ya".

Disitu, rasa nyaman selalu hadir, Yovan selalu meyakinkanku bahwa dia tak akan meninggalkanku dengan alasan apapun.

Akupun lega.Hari berganti hari Aku sangat bahagia.....

Aku Kamu dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang