Meteor Garden

57 0 0
                                    

Untuk sesiangan yang penuh dengan kelegaan hati,kenangan kenangan indah tahun tahun lalu seperti sebuah bunga sakura yang sedang bermekaran dimusimnya,tampak indah dan muncul secara bersamaan..

Teringat, ketika kami pernah mengikuti kegiatan pecinta alam, setelah dipikir pikir sekarang, kegiatan itu super melelahkan sekali, bayangkan saja kami harus berjalan kisaran kurang lebih 25 km, terhitung dari sekolah SMU dan menuju pantai Parangtritis..Gila kan,kaki siapa yang gak gempor?
Klo sekarang disuruh mengulang, idih banget pastinya....Tapi kala itu kami ber-enam sepakat untuk mengikuti kegiatan tersebut, karna organisasi pencinta alam adalah sebuah organisasi yang paling keren di sekolah kami.kami berangkat petang dari sekolah berjalan bersama.

Ada beberapa peristiwa yang seru malam itu, sehubungan banyak kakak kelas sebagai pendamping terbilang kriteria kakak kelas yang paling keren-keren, dalam benak ku, ini sebuah moment untuk bisa dapatin gebetan.

Malam itu kami tidak berjalan bersama, aku memilih berjalan dibelakang bersama kakak kelas dengan paras lumayan terbilang manis,namanya Anang, kami berenam berpencar, Alfa berbaur dengan anggota pencinta alam yang lain sambil dengan tingkah lebay nya dan tebar pesona dia goda godain peserta cewek-cewek

Ika dan Rifa berjalan beriringan di ikuti Yovan dan Kemal, sedangkan aku berjalan terpaut 50 meteran dari mereka dan sedang asyik berbincang dengan kakak kelas....

Dasar aku katrok atau memang grogi tingkat dewa, tiba tiba saja tangannya anang menggandeng tanganku, karna memang pada dasarnya aku tuh anak yang polos responku pun saat itu bukannya seneng atau bahagia, aku spontan melepaskan tangan kakak kelas dan berlari kencang mengejar Yovan dan Kemal yang ternyata sedari tadi juga sengaja memperlambat langkahnya, karna menungguku....

" Kemal..Yovan..."

teriakku sambil sedikit berlari

Setelah sesampainya ke Yovan dan Kemal, merekapun kompak bertanya

" Kenapa?"

Nana yang masih terengah engah hanya bilang

"kenapa Nana ditinggal?"

Yovan membalas,

"Kamu yang sengaja jalan lambat biar bisa jalan ma kakak kelas kan?"

dengan sedikit nada keras

" Iya maaf, cuman pengen tanya-tanya, besuk kegiataannya apa aja disana, tapi tau-tau kalian dah jauh"

Dan mereka pun akhirnya berjalan bersama.

Alfa yang sedari tadi tak tampak akhirnya bergabung bersama lagi, kini posisi jalan kami bak anak TK dalam sebuah kegiatan jalan - jalan yang sedang berbaris rapi, dua-dua.Yovan berjalan bersama Ika, Nana dan Kemal, Rifa dan Alfa.Tapi jarak tak terpaut jauh, masih suka saling saut klo ngobrol dan bercanda, istirahat duduk terkapar di pinggiran jalan besar, rasanya kaki ini seperti membawa beban berton ton batu bata.berat dan yang pastinya super duper pegal .

Sesampai bibir pantai kira-kira fajar

"akhirnya sampe juga, huft"

desah kami

Ketika melihat hamparan laut luas rasa lelah dan pegal kaki kaki ini hilang, seperti mendapat tenaga baru untuk berbaur dengan deburan ombak di pantai indah Parangtritis..berlari berkejar kejaran selayaknya film-film India membuat nuansa menjadi romantis penuh tawa dan canda, tak peduli dengan baju yang basah , kita hanya tak ingin melewatkan keelokan pantai ini dengan keriuhan persahabatan.....ada sedikit getar-getar rasa disana, tiba tiba saja aku melihat Kemal tampak seperti petugas penyelamat pantai layaknya pada film Baywatch...ketika Kemal mengejarku, dan dengan suara berteriak manja berlari dari cipratan air yang membuatku merasa menjadi sedikit eksotis (halah lebay mendera) Aku dan Kemal layaknya sepasang yang lagi dimabuk asmara meskipun sebenernya bukan.

Nana, Kemal, Yovan, Ika, Rifa, dan Alfa terlarut dalam candaan, dan sesekali duduk bersama sambil menikmati deburan ombak persis seperti cuplikan dalam sebuah drama korea

"Meteor Garden"

"Meteor Garden"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku Kamu dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang