Bangkit,iya, Nana mulai bangkit dari pesakitannya.
Lama-lama aku mulai bisa menapaki hari dengan sebuah senyuman.Aku bangkit semua karna hariku lebih banyak diisi dan ditemani Yovan. Yovan selalu ada untuk Nana."Na, kenapa sih kamu gak lupain aja Kemal, dia cowok yang gak bertanggung jawab,kalau dia benar benar suka dengan kamu mana mungkin dia membuatmu menunggu dan menangis?"
"entahlah, mungkin karna aku belum pernah pacaran selama ini.jadi aku merasa susah dan penasaran aja kenapa Kemal pergi tanpa pamit ke aku"
"karna dia merasa bersalah, makanya dia takut ketemu kamu"
"bersalah kenapa?"
"bersalah karna dia menjadikanmu taruhan"
"maksudmu apa Van?"
"iya, karna kami pernah menjadikanmu sebagai obyek taruhan, makanya aku tak senang ketika Kemal nembak kamu waktu itu"
"jadi kalian selama ini baik dengan ku karna menjadikanku obyek taruhan?"
Sambil menangis aku pun berlalu dari Yovan
Yovan pun lari mengejarku
"Na, dengerin aku....aku tak pernah setuju dengan Kemal, dan aku marah karna itu, kamu ingat kan sehari setelah kalian jadian?aku marah karna ini yang aku takutkan, Kemal akan membuat kamu kecewa"
"kalian sama, aku sangat benci kalian"
"na, aku tak seburuk itu..aku tak pernah rela ada yang menyakitimu, na, Kemal yang tak serius denganmu,Dia bukan yang terbaik buatmu"
Sekali lagi Yovan meyakinkanku untuk melupakan Kemal, karena dia laki laki yang tidak tidak benar benar serius denganku. Kemal hanya mempermainkanku dan dia hanya menjadikanku sebuah taruhan.Kini, rasa sakit itu berubah menjadi sakit yang penuh amarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu dan Dia
Short StoryCerita ini terjadi 20 tahun silam, dan menjadi jelas kira kira bulan Juni 2016. Jasa sebuah media sosial yang mempertemukan dan menjadikan cerita yang selama ini terpotong menjadi selesai Ini hanya untuk sebuah kelegaan hati, agar ketika kita melan...