Hari itu adalah hari yang sangat dinanti-nantikan oleh Jessie, seorang remaja perempuan yang sedang merayakan hari ulang tahunnya bersama dengan seluruh anggota keluarganya di sebuah restoran yang cukup mewah dan elit. Jessie merasa sangat bahagia dengan kehadiran seluruh anggota keluarganya dan juga saudara-saudara sepupunya yang ikut merayakan pesta ulang tahunnya. "Happy birthday sayang." Ucapan dari orangtuanya membuat Jessie merasa sangat senang dengan hari ulang tahunnya.
Setelah Jessie menyelesaikan acara ulang tahunnya, ia kembali pulang ke rumahnya bersama dengan kedua orangtuanya. Ketika dalam perjalanan, ia masih mendapatkan banyak ucapan selamat ulang tahun yang diberikan oleh teman-teman di sekolahnya. Ucapan-ucapan tersebut membuat Jessie merasa telah memiliki banyak teman yang mau mempedulikan hari spesialnya. Ia telah mendapatkan beberapa hadiah dari saudara-saudara sepepunya dan ia merasa tidak sabar untuk segera membukanya ketika ia tiba di rumah.
Setibanya di rumah, Jessie langsung bergegas turun dari mobilnya sambil membawa beberapa hadiah yang telah diterimanya pada saat acara ulang tahun tadi. Ketika ia sedang berjalan ke arah rumah pintunya, tiba-tiba seluruh keadaan di rumahnya menjadi sangat gelap. Sisi kanan dan sisi kiri dalam penglihatannya berubah menjadi warna hitam yang sangat gelap dan telah muncul banyak sekali makhluk-makhluk berwarna hitam dan berwajah gelap seperti sedang ditutupi oleh sebuah bayangan yang sedang berdiri mengelilingi di tempatnya berdiri sekarang.
Jessie merasa sangat terkejut dan ketakutan dengan kemunculan bayangan-bayangan tersebut, mereka terlihat seperti sedang memandang ke arahnya dari segala sudut tempat ia berdiri. Langit juga telah berubah menjadi sangat gelap dan hampir tidak memberikan cahaya sedikitpun di kedua matanya. Ia berusaha untuk terus menutup kedua matanya dan kembali membuka kedua matanya lagi dengan tujuan untuk mengakhiri penglihatannya yang mungkin tidak benar-benar sedang terjadi.
Akan tetapi semakin ia berusaha untuk mengakhiri penglihatan dari bayangan-bayangan yang sedang dilihatnya, maka semakin menjadi jelaslah bayangan-bayangan dari makhluk yang berwarna hitam tersebut dan sekarang mereka terlihat seperti sedang berjalan menghampirinya secara perlahan-lahan. Hal itu langsung membuatnya berteriak dengan sangat kencang yang merupakan ekspresi dari rasa takutnya yang paling dalam. "Jessie!" Panggilan dari ayahnya telah berhasil membuatnya sadar dan menengok ke arahnya.
Ketika ia sadar akan panggilan dari ayahnya, ia langsung kembali melihat ke area sekitar tempatnya berdiri dan ternyata bayangan-bayangan dari mahkluh yang berwarna hitam tersebut telah benar-benar hilang dari seluruh penglihatannya layaknya bayangan-bayangan tersebut tidak pernah muncul dalam penglihatannya. Ia merasa lega tetapi juga bingung mengenai mengapa tiba-tiba, penglihatannya sudah berubah menjadi terang kembali dan tidak lagi memunculkan makhluk-makhluk yang berwarna hitam tadi.
"Kamu kenapa Jes?" Tanya ibunya yang melihat ke arahnya dengan ekspresi wajah yang sangat bingung dan penasaran. "Ng...nggak kenapa-napa kok ma." Jessie berbohong kepada kedua orangtuanya dengan tujuan agar mereka tidak khawatir dengan keadaannya dan kalopun ia jujur pasti mereka juga tidak akan percaya dengan perkataannya, karena ia sendiri pun masih belum percaya dengan apa yang telah dilihatnya barusan. Ia merasa bahwa mungkin apa yang telah dilihatnya tadi bukanlah sesuatu yang nyata tetapi entah kenapa sampai sekarang, ia masih merasa bahwa penglihatannya tadi seperti terasa sangat nyata di kedua matanya.
Jessie dan kedua orangtuanya kembali berjalan memasuki rumahnya dan merapikan seluruh hadiah ulang tahun Jessie di kamarnya. Setelah seluruh hadiah telah masuk ke dalam kamarnya, ia langsung membuka satu per satu hadiah ulang tahunnya. Ia merasa sangat senang dengan seluruh hadiah yang telah diterimanya walaupun mungkin harga dari hadiah-hadiah tersebut tidak terlalu mahal. Hadiah ulang tahunnya ia simpan dengan sangat baik di kamarnya dan telah ditata dengan rapi olehnya.
Ketika hari sudahmenunjukkan malamnya, kini saatnya Jessie untuk segera tidur agar ia dapatberangkat ke sekolah besok tepat pada waktunya dan tidak terlambat. Akan tetapilagi-lagi, ia masih terus memikirkan bayangan dari makhluk hitam yang telahdilihatnya tadi. Ia merasa sangat penasaran dan bingung mengenai siapasesungguhnya mereka semua dan apa yang sesungguhnya telah terjadi dengandirinya sendiri hingga tiba-tiba ia mampu mendapatkan penglihatan seperti itu.Ia berusaha untuk melupakan bayangan makhluk tersebut sampai ia benar-benar telah tertidur dengan sangat nyenyak di kasurnya.