#13 - Jaga Kesehatan, ya?

103 7 1
                                    

Mulmed: Coldplay - Fix You (Boyce Avenue Cover) ❤

♡♡♡

"Halo... Dek, kenapa?"

Kaffen mendadak panik ketika ada satu panggilan tak terjawab ketika ia sedang sibuk mengikuti kelas hari Sabtu ini. Begitu Pak Saryono--dosen mata kuliah Metodologi Penelitian--keluar kelas, dengan cepat Kaffen segera melakukan panggilan pada nomor yang satu jam lalu terabaikan olehnya.

"Nggak papa, Kak."

Refleks, Kaffen menghela nafas lega. Kepalanya sudah terlanjur penuh dengan praduga-praduga.

"Oh..."

Kaffen bodoh! Lelaki itu merutuk dirinya sendiri. Oh? Ayolah, kamu merindukannya, kan? Apakah setelah satu bulan, kamu hanya bilang 'Oh'?

"Apa kabar, Dek?" Tanya Kaffen. Ia menelan ludah, hatinya mendadak ngilu.

"Baik, Kak. Kakak?"

"Kakak juga baik."

"Ehm..." suara di seberang terdengar begitu manis bagi telinga Kaffen yang sudah satu bulan terakhir tidak pernah mendengarnya. "Lagi sibuk ya, Kak?"

"Kakak lagi kuliah, Dek."

"Oh maaf, Kak!" Gadis di seberang terkejut, kemudian melanjutkan. "Maaf ya mengganggu."

Kaffen menggeleng. "Lagi dimana? Udah libur?"

"Di kosan ini. Lagi gabut, udah libur sih tapi masih ngurusin persiapan wisuda..."

Sementara gadis itu terus menyerocos, Kaffen sedang susah payah mengatur ritme hatinya. Kaffen merindukan gadis itu, teramat banyak. Bahkan ia seperti orang bodoh dalam satu bulan terakhir. Mengecek ponsel, mengecek apakah gadis itu masih memblokir semua akses Kaffen pada media sosial miliknya, dan berulang kali ingin menelepon gadis itu.

"Ya udah, Kak, lanjutin aja kuliahnya." Kalimat terakhir yang didengar Kaffen kemudian. Kaffen tersadar dan segera membalas.

"Oh, iya. Ya udah, ya?"

"Kak!"

"Hm?"

"Sebenernya, Adek mau minta maaf."

Hening sejenak.

Tepat seperti dugaannya.

"Maaf buat apa?"

"Yang waktu Adek marah kemarin. Maaf kalau Adek kasar sama Kakak."

"Iya, udah dimaafin, kok. Kakak juga minta maaf, ya, udah ngecewain Adek."

"Iya, udah dimaafin juga. Adek udah nggak kecewa lagi, kok."

"Baguslah."

"Adek beneran dimaafin, Kak?"

"Iya."

"Makasih, Kak."

"Iya. Sama-sama."

"Emmmm... ya udah, kalau gitu. Tutup aja teleponnya, Kak."

"Kenapa?"

"Nggggg, nggak papa. Adek udah selesai ngomongnya."

"Tapi kan Kakak belum ngomong."

"Emang, Kakak mau ngomong apa?"

I miss you, Dek!

"Jaga kesehatan, ya?"

Hening sejenak.

Deg!

Deg!

Deg!

In 5 Minutes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang