👔👕👔
"Ya udah, terus? Emang apa urusannya sama gue?"
👗👙👗
Aku cemberut ketika Navy berkata demikian.
"Ini udah malem dan aku nggak mau diculik!"
"Semoga kejadian."
"Ayolah." Aku menatapnya sok imut, berharap Navy luluh. "Kita kan udah lama nggak ketemu sama Moka. Masa nggak mau jemput dia sih? Dia juga cuma sebentar di Indonesia."
Navy memandangku datar.
"Kamu nggak inget dulu pas kecil siapa yang minjemin celana pas kamu ngompol? Nggak inget siapa yang belain kita dari kucing garong pencuri ikan?!" sahutku berapi-api.
"Moka bikin tu kucing makin ngamuk. Bu Guru akhirnya nyiram tu kucing sampe pergi." Navy bersedekap. "Dan, itu celana gue, ya. Moka ngembat dari lemari gue di kelas."
Aku menghentakkan kaki. "Pokoknya, ayo kita jemput Moka!"
"Nggak. Lo pulang. Sekarang." Navy menunjuk rumahku dengan ekspresi tegas. "Nggak ada acara jemput-jemput dia."
"Navy jelek!" sahutku kesal, kemudian menendang tulang keringnya dengan keras sebelum kabur dari semburan api kemarahannya.
🍜🍥🍜
"Mokaaa! Aku kangen!"
Akhirnya aku bertemu Moka di salah satu supermarket besar di dekat rumah. Cowok itu sekarang berkacamata, rambutnya dicat cokelat gelap.
Tapi, tetap menawan.
"Navy--akk-aduh, ohok-ohok!"
Napasku tersendat karena Navy menjepit leherku dengan lengan kanannya. Menghentikan pergerakanku yang ingin memeluk Moka.
"Cepetan balik ke Amrik sana," ucap Navy dengan nada judes, dengan tangan kiri yang menyalami Moka.
Navy nggak sopan!
"Kalian sama persis kayak dulu, ya." Moka tertawa, menyambut Navy dengan hangat. "Navy-Cian, bagai surat dan perangko."
"Dia yang nempelin gue terus," balas Navy seraya menutupi pandanganku dengan telapaknya.
"Aku nggak bisa lihaaat!"
Tidak! Aku ketinggalan senyum manisnya Moka! Kucubit-cubit tangan Navy, kutarik-tarik, tapi cowok itu masih kokoh. Tangannya baru lepas setelah mengambil troli besi.
Kami berjalan bersisian, dengan Navy sebagai pembatas.
Kami mengobrol seru, tapi selalu diinterupsi Navy yang menarikku ke sana ke mari untuk mengambil makanan.
Hingga akhirnya, aku tersandung.
"Cian nggak apa-apa?"
"Bangun woi. Malu-maluin aja."
Aku memandang mereka berdua.
Navy menjulurkan tangan, tapi enggan memandangku. Sedangkan Moka sudah berjongkok untuk membantuku bangun.
Tapi siapa sangka, tepat sebelum aku menyambut uluran tangan Moka, tubuhku terangkat dan secara sukses masuk ke dalam troli belanja.
Aku dikeranjangi.... Dimasukkan ke dalam troli.... Di usiaku yang hampir 17 tahun....
Demi Tuhan...
Memangnya aku makanan?!
Navy langsung mendorongku kencang menuju kasir. Meninggalkan Moka yang terbengong kaget.
"Turunin aku, Navy sedeng!"
🌫
"Gawat. Cinta monyetnya Cian dateng."
Navy, 17 tahun.
Merasa Cian makin cantik.🐖🐷🐖
29 September 2017.
Siapa yang nunggu Navy sama Ciaan? 🙋
KAMU SEDANG MEMBACA
BIRU [antara Cian & Navy] : ON HOLD
Historia CortaMaaf, ceritanya on hold karena banyak hal ^^ . Navy itu jahat. Sering nindas Cian. Guyur cewek itu pake seember air. Ngusir Cian pas malem-malem. Pokoknya, super tega. Tapi Cian nggak pernah bener-bener marah sama cowok itu. Soalnya, saat kecil dulu...