» Katanya, Navy Suka

11.2K 1.7K 184
                                    

🍷🍹🍷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍷🍹🍷

"Sial. Kenapa gue nulis beginian segala."

🍺🍻🍺

"Navy nyebelin." Aku memandangi bekas jerawat yang masih kemerahan. Berdarah.

"Cian, lo jadian sama Navy?"

Suara teman sekelas menyentakkanku. Mendongak, penasaran. Gadis berkacamata bulat menatapku lurus-lurus. Dia siapa? Kok mirip sama emaknya Nobita?

"Kenapa aku jadian sama Navy?"

Dia memainkan jemarinya, gusar. "Karena kalian saling suka?"

"Hah, sejak kapan Navy suka sama aku? Kerjaannya buli aku terus!"

"Tapi dia sering nolongin kamu," kali ini cewek bermata hitam gelap itu menarik kursi di depanku. "Kayak ngusir cewek-cewek kegatelan itu. Lindungin kamu dari temen-temen segengnya. Sering nemenin kamu ke mana-mana."

Keningku berkerut. "Kamu kok, tau? Ngefans sama aku, ya?"

"Perlakuan Navy itu adalah bukti kalau dia suka sama lo."

"Wah, kayaknya bakat dukunmu salah jalan, deh. Mungkin kamu harusnya nerawang kapan ujan deres. Abisnya, aku suka males bawa payung."

"Cian! Gue serius!"

"Aku limarius!"

👉💟👈

Aku mengintipi Navy yang sedang nongkrong sama teman-temannya di warung depan gerbang selepas sekolah. Teman-temannya merokok, tapi Navy tidak.

Itu yang membuatku salut pada Navy.

Walau dia akhirnya jadi perokok pasif, sih. Ugh. Sama aja bohong.

"Eh, buku siapa nih?" Salah seorang temannya mengambil buku seukuran saku yang terjatuh.

"Lannavy Kiandra."

Navy, si pemilik nama langsung menoleh. Melihat temannya membuka halaman pertama buku saku itu, Navy melotot.

Buku itu dengan cepat disambar Navy.

"Itu buku curhat Navy, gengs," ejek cowok yang tadi memegang buku.

Dasar cowok kurang ajar! Apa haknya membuka buku diary orang?! Terutama Navy! Harusnya akulah orang pertama yang baca!

"C.L.T.K apaan? Cinta Lama Tidak Kesampean?"

Gelak tawa terdengar bersahut-sahutan, tapi Navy hanya bergeming, memasukkan buku ke dalam saku celana. Ketika ejekan semakin menjadi, Navy menendang bangku kayu hingga dua orang temannya jatuh tersungkur.

Mampusss! Sukurin!

"Nggak usah banyak bacot."

Setelah itu, Navy pergi. Melewatiku yang melambai dengan cengiran lebar. Cowok itu terhenyak melihat keberadaanku.

"Pulang bareng, nggak mau tau!"

"Lo kira gue tukang ojek?"

Aku cemberut. "Jerawatku sakit."

Navy memandangku datar, kemudian berlalu. Aku mengekori hingga parkiran motor. Tapi siapa sangka, cowok itu malah memberi helm dan mengusir.

"Ya kali kamu nyuruh aku ngangkot pake helm? Kayak orang bener aja."

"Gue nggak nyuruh lo ngangkot."

"Ya terus apaaa? Nyuruh aku pergi ke persimpangan jalan! Di sana kan tempat babang angkot ngetem!"

Navy menyalakan motor, lalu melirikku sekilas. "Lima menit nggak nyampe sana, gue tinggal."

"Hah?" Aku mengerjap, bingung.

"Buruan."

Tersentak kaget karena Navy tiba-tiba memakaikan helm, aku langsung berbalik arah dan berlari. Menerjang siswa-siswi yang menghalangi walau ada yang mengaduh dan bersumpah serapah.

Aku cuma pengin tebengan gratis sampe rumah. Tapi kenapa malah lomba lari gini, sih?

🐠

"Bikin singkatan, ah. Hm. Apa, ya? Oh. Gabungan nama gue sama si bocah aja. C.L.T.K. Ciandika Lannavy Triasty Kiandra. Hih. Norak abis. Alay lu, Nav."

Navy, 17 tahun.
Terlalu malu untuk diledekin.
🍄🍠🍄

05 Oktober 2017. Navy alay! Hahahaha. Segala nyingkat-nyingkat nama 😂 Maaf kalo ada komen yg belum kebales yaaa mataku seliwer msh pedessss banget wkwk

BIRU [antara Cian & Navy] : ON HOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang