Dia

68 7 0
                                    

Pagi hari..

Hari ini aku, hari di mana jantungku seperti akan putus seketika, hari ini ku akan menghadap seluruh mahasiswa, dosen, rektor bahkan derektur universitas ini..

"Nay dah lah kau siap? " tanya sayya padaku sambil menatap ku
"Insyaa allah, thaib" jawabku meyakinkan sayya..

"Kardeşlere 'nayya aini al hafidz' Arapça edebiyattan hazırlanıp hazır bulunmaya hazırdır" (Kepada saudara nayya aini al hafidz Dari sastra arab dipersilakan untuk bersiap siap dan duduk di atas panggung)  ucap pembawa acara yang mempersilakanku untuk naik dan di iringi tepuk tangan..

Hati aku tak bisa berhenti bergetar, tapi aku barusaha agar fokus pada hafalanku..

"Lütfen başla" (silakan dimulai)  ucap kepala rektor dengan senyum yang meyakinkan ku bisa melakukannya.

Akupun menghela nafas dan memulai membacakan ayat pertamaku dengan tenang..

Ayat demi ayat, surat demi surat aku baca dengan tenang, tartil dan fasih walau terkadang aku sulit mengucapkan huruf lam dan ra bila ada satu kalimat,tapi itu tak menyuratkan hatiku.

Sore hari..

Surat terakhir yang aku baca dan akupun menangis karna tidak menyangka bisa menyelesaikan hafalanku dan bisa menjadi orang piluhan yang di tetapkan allah untuk menjaga perkataan nya..

Semua orang yang hadirpun ikut menangis, sampai aku mengucapkan "aljannatuda'iman" dan langsung sujud syukur atas apa yang allah berikan, diiringi dengan tepuk tangan yang meriah untukku..

'Alhamdulillah ya allah, kau ridho menjadikan ku seorang hafidzah'

Setelah itu aku di berikan penghargaan, sertifikat, piagam, piala, uang tabungan haji, bunga serta coklat..

Setelah keluar dari ruangan itu mahasiswa yang lain mengucapkan selamat, termasuk fatih dia mendatangiku bersama lulu, mereka berdua mengucapkan selamat padaku..
"Selamat ya nay semoga bisa tetap istiqomah bersama alquran"ucap lulu yang menyambut tanganku dan memberikan senyuman bangganya..
"Jazakillah lulu"ucapku dengan membalas senyum nya
"Barakallah hullakum, semoga isqomah"ucap fatih sambari salam tanpa sentuh padaku..
"Jazakallah"jawabku singkat dengan membalas salam jabat tangan tanpa sentuhnya.

"Oh ya nay, nanti datang ke pernikahan aku ya, acaranya di turki kok"saut lulu memberikan undangan pernikahannya yang tertulis LULU & FATIH..

Deg..
Jantungku serasa seperti berhenti berdetak, dan nafasku berhenti menghembus saat aku melihat begitu jelas nama lulu dan fatih..

'Apa maksud semua ini? Lulu dan fatih? Lalu surat itu? Maksud surat itu? Apa mungkin fatih ingin mempermainkanku?' tanyaku dalam hati dengan natap ke arah fatih..
Sontak aku terdiam begitu saja
Aku tidak mengerti dengan semua ini..
Akupun langsung meninggalkan mereka dengan alasan di panggil rektor..

"Maaf aku di panggil, assalamualaikum.. "Ucapku dengan berjalan langsung dengan menghiraukan mereka dan menarik sayya..

Aku masih tak habis pikir apa maksud dari semua ini? Fatihh.. Lulu.. Pernikahan..

Sore ini aku memutuskan melihat senja di pinggir danau..
Aku ceritakan semua isi hatiku pada senja, semua kekesalanku pada fatih yang mempermainkanku..
Dan aku menangis di saat matahari mulai tenggelam

'Aku bisa apa? Aku bisa apa melihat nya menikahi wanita lain? Siapa aku?
Aku tak pernah berhak atas dirinya
Tak berhak melarang nya'

"Ya allah maafkan aku telah menarug harapan padanya, aku tau kau pasti cemburu, kau berikan pedihnya sebuah pengharapan padaku agar aku kembali padamu"

Senja kali ini adalah senja yang sangat menyedihkan, tidak seperti senja sebelumnya..

Tak lama aku melepas semua beban pikiranku akupun pulang dan shalat untuk minta maaf pada allah karna kelalaian ku berharap pada manusia, aku tak ingin larut dalam kesedihan..

'Aku mencintainya karna allah, jika allah berkehendak dia bukan untukku aku ikhlas melepasnya'

Ini belum selesai,,
Kepoin lagi fatih akan menikah dengan siapa?

Penantian Tentang DirimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang