Romance of Cable Car

785 123 14
                                    

Ngong Ping 360 terletak di pulau Lantau. Ngong Ping lebih menunjukan sisi tradisional yang dikombinasikan dengan budaya, sejarah, religi dan keindahan alamnya. Itu yang menarik Shin Hye untuk mengunjunginya diantara gemerlap dan modernisasi Hong Kong.
Untuk sampai di Ngong Ping, wisatawan dapat menggunakan MRT yang berhenti di stasiun Tung Chung. Dari sana wisatawan membeli tiket pulang pergi menuju Ngong Ping dengan menggunakan cable car, namun karena mereka menyewa mobil maka perjalanan dari hotel langsung menuju halte nomer 23 tempat membeli tiket cable car.

Objek wisata Ngong Ping yang berlokasi di Lantau Island, kawasan New Territories ini menyajikan beragam pilihan menarik bagi wisatawan. Seperti pertunjukan seni bela diri wushu yang dikombinasikan dengan drama dan menyaksikan keindahan Ngong Ping 360 dari ketinggian dengan menggunakan cable car. Ditawarkan 2 jenis cable car, yakni Standard Cabin dan yang lebih mahal yaitu Crystal Cabin, dimana lantai cable car-nya transparant.

Perjalanan di dalam cabin sekitar 25 menit, satu cabin memuat 6 orang. Tapi Yong Hwa membuking Crystal Cabin hanya untuk mereka berdua. Bagaimana pun privasi Shin Hye tetap harus dijaga. Perjalanan ini menjadi perjalanan yang menakjubkan, karena melintasi lautan, bukit... dan Hong Kong International Airport dari ketinggian. Menakjubkan sekaligus menantang adrenalin.

Lima menit diawal perjalanan, Yong Hwa masih berani menyalakan handycam-nya untuk merekam keindahan alam sekitar. Tapi selanjutnya, kepalanya terasa pening. Ia mematikan alat perekam itu. Ia lalu duduk di samping Shin Hye yang tiada takut menatap ke samping dan ke bawah, mengabadikan pula dengan ponselnya. Kecuali saat cabin melintasi laut, Shin Hye refleks berpaling kepada Yong Hwa menunduk menyembunyikan wajah supaya lautan yang mengerikan di bawah sana tidak terlihat.
"Ah, aku tidak bisa melihat laut." ujarnya.
Yong Hwa yang sudah ketakutan sejak tadi memeluk Shin Hye, menenggelamkan wajah Shin Hye di dadanya sambil memejamkan mata ia pun menyembunyikan wajah di rambut Shin Hye.
"Kenapa kita harus kesini sih?" sesalnya.

Habis lautan, Shin Hye duduk tegak lagi. Wajahnya memaling keluar cabin melihat bukit-bukit yang tampak cantik disentuh semburat matahari pagi. Saat pandangannya sedang serius melihat lanscape super indah ciptaan Tuhan, sepasang tangan melingkari pinggangnya, disusul dengan wajah Yong Hwa yang sangat dekat di sampingnya. Mulanya Shin Hye tetap dengan posisi duduknya yang tegak namun lama-lama ia merebahkan bahunya ke dada bidang yang menyangganya.
Telapak tangannya mengusap pipi Yong Hwa lembut membuat sebuah kecupan manis mendarat di pipinya.

Entah kekuatan gaib apa yang mendorongnya, karena kemudian ia membalikan wajah menghadap Yong Hwa dan lalu mereka begitu larut dalam cumbu yang memabukan. Keindahan sekaligus kengerian alam sekitar hilang dari pandangan keduanya. 15 menit yang tersisa berlalu tanpa terasa.
Sehingga ketika sadar cabin sudah sampai ditujuan, yaitu Ngong Ping Village.
Yong Hwa turun lebih dulu, di luar pintu cabin ia menunggu Shin Hye seraya mengulurkan tangannya membantu kekasihnya itu keluar dari cabin. Setelah itu keduanya melanjutkan dengan berjalan kaki menuju Tian Tan Giant Budha.

Patung Budha raksasa yang terbuat dari tembaga berdiri kokoh menjadi center Ngong Ping Village. Pasangan penuh cinta itu saling berpegangan tangan mengabadikannya lewat camera atau ponsel yang mereka bawa. Dan sambil tetap saling berpegangan pula saat mendaki undakan yang banyak harus mereka daki.
Di tengah-tengah ribuan pengunjung, ada yang mengenali Shin Hye. Tiba-tiba ia mengampiri dan menarik tangan Shin Hye.
"Are you Park Shin Hye, don't you?" tanyanya. Seketika Yong Hwa menarik tangan Shin Hye lalu menyembunyikan ke belakangnya.
"No, you're wrong." tepis Yong Hwa.
"Impossible, she is must be Park Shin Hye. The Hallyu star. And you... mm... " dia menatap lekat wajah Yong Hwa.
"He is Jung Yong Hwa." teriak temannya.
"She's right! You both starred in drama 'You're Beautiful'. Yes, you're name is... Jung Yong Hwa." seru wanita berusia sekitar 35 tahunan itu.
"Ada yang mengenali kita, Shin Hye-ya." lirik Yong Hwa pada Shin Hye.
"Lari, Yong Hwa-ya!" teriak Shin Hye sambil mendahului mengambil langkah seribu, menuruni lagi undakan.
"Hi... you both... don't running! Wait!"

Mereka tunggang langgang menghindari perempuan tadi. Bersembunyi di balik sebuah bangunan kecil. Keduanya serta merta menaikan leher angsa sweater-nya untuk menyembunyikan separuh wajah. Lalu kaca mata hitam dan topi. Merasa aman saat antri di stasiun cable car tadi, mereka longgar dengan penjagaan diri. Shin Hye bahkan tidak mengeluarkan topi dari dalam tasnya. Tapi sekarang ia harus mengenakannya. Wisata mereka jadi tidak leluasa. Setiap ada yang melirik ke arah mereka, keduanya langsung pergi menghindar. Repot sekali.
"Apa kubilang? Ini yang kutakutkan... betulan terjadi. Kita jadi tidak bisa menikmati jalan-jalannya." omel Yong Hwa.
"Tapi kita masih aman, tidak ada yang menghampiri kita." tepis Shin Hye.
"Jadi kita mau kemana sekarang? Naik lagi?"
"Eoh, aku tetap ingin naik."
"Bagaimana kalau ada yang mengenali kita lagi seperti tadi?"
Shin Hye diam berpikir.
"Liburan masih di sekitar Asia, bukan ide bagus kubilang..."
"Kita tidak usah naik, menyusuri daerah yang sunyi saja di sepanjang taman ini. Otte?" tatap Shin Hye.
"Kau tahu, aku ingin terkam kau sekarang." balas Yong Hwa gemas sambil mengambil pergelangan tangan Shin Hye.
"Wheo?" kernyit Shin Hye tidak paham.
"Kau membuat kita berlari tadi. Aku jadi capek."
Shin Hye memukul punggung Yong Hwa dengan telepak tangannya.

Lebih leluasa. Tidak ada yang mengenali mereka, bahkan tidak ada yang peduli. Shin Hye bergelayut manja di lengan Yong Hwa, mereka berjalan seraya becanda dan tertawa-tawa. Begitu bahagia. Saling berfoto, tingkahnya sama seperti pasangan muda pada umumnya. Tapi jika ada yang kebetulan menatap ke arah mereka, segera berusaha menyembunyikan diri supaya tidak dikenali.
"Jangan-jangan, saat kita pulang besok foto kita berdua sudah bertebaran di internet... Park Shin Hye dan Jung Yong Hwa di Ngong Ping Village, Hong Kong." oceh Yong Hwa. "The Hallyu star Park Shin Hye menghabiskan akhir pekan romantis di taman sekitar Giant Budha bersama seorang pria tidak dikenal..." lanjutnya mengutip artikel tentang pemberitaan mereka.
Shin Hye memukul pundaknya sambil tertawa.
"Judulna Park Shin Hye dan Jung Yong Hwa, isi artikelnya Park Shin Hye dengan pria tidak dikenal... tidak konsisten. Tuan, pewarta amatir ya?" ejeknya.
"Yang nulis artikelnya 2 orang, orang yang mengenali kita tadi dan pengunjung yang hanya mengenalimu." konter Yong Hwa tidak mau kalah.
"Bagaimana kalau judul artikelnya begini : PSH and JYH in Cable Car..."
"Aigo... kau mau tulis pengalamanmu sendiri saat di cabin tadi? Kau sangat terkesan dengan itu, Shin Hye-ya?"
"Ani. Aniya... Yong Hwa-ya!" wajah Shin Hye seketika memerah. Sambil mengeles tangannya sibuk memukul dan mencubit Yong Hwa. Malu sendiri.
"Kau mau lagi seperti di cabin tadi, ayo kita lakukan!" bisik Yong Hwa.
"Aniya, Yong Hwa-ssi. Ani!"
"Nanti saat pulang kita lakukan lagi ya?"
"Ani. Andwe!" Shin Hye membekap mulutnya.
"Kalau begitu sekarang saja!" ujar Yong Hwa seraya menarik kedua tangan Shin Hye dijauhkan dari mulutnya.
"Andwe...!" pekik Shin Hye saat Yong Hwa berlagak hendak menciumnya.
"Atau nanti saja di hotel. Aku masih harus tidur di kamarmu bukan?"
Shin Hye terpingkal-pingkal dibuatnya.

Setelah merasa puas jalan-jalan di Ngong Ping Village, mereka memutuskan pulang. Kembali menaiki cable car kali ini mereka lebih rileks. Shin Hye sudah lebih berani saat pulang, duduk sambil memeluk pinggang Yong Hwa yang kali ini dia menyalakan handycam-nya sejak menaiki cabin sambil sebelah tangannya melingkari bahu Shin Hye.
Saat menemukan pemandangan mengerikan Shin Hye bersembunyi di dada Yong Hwa, sementara Yong Hwa hanya memejamkan mata tidak mematikan alat perekamnya. Ia tidak mau kehilangan view menakjubkan yang dilewatinya seperti kala berangkat tadi. Benak mereka memikirkan hal yang paling menakutkan, yakni cabin-nya jatuh ke bawah dan mereka tamat. Jika itu terjadi, paling tidak mereka sedang bersama saling memeluk. Jika pikiran itu melintas di benak Shin Hye, ia semakin mengeratkan pelukan plus wajah yang dibenamkan di dada Yong Hwa. Namun jika pemikiran itu mampir di benak Yong Hwa, ia menjatuhkan wajah di rambut Shin Hye. Kedua tangannya melingkari tubuh Shin Hye. Membuat pemandangan alam yang terekam adalah batas cabin karena merekamnya dari punggung Shin Hye.

Tbc...

Uuh, Author pun m'hela napas dalam membayangkan apa yang mereka alami.

Hadeuhhh... ngayalnya...

Tapi romantis abis klo benar. Ada sisi tegangnya juga... wah, jantung Shin Hye jungkir balik tu pasti.

Pokoknya kurang lebih seperti film James Bond-lah Author inginnya. Antara aksi menegangkan dan romantic plus sedikit konyol.

Moga readers bs menikmatinya!

You and Me In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang