How Shani met Viny

2.3K 212 28
                                    

Gadis itu terkejut dengan tendangan di perutnya sehingga dia terjatuh sedangkan gadis satunya masih berteriak sekuat tenaga "PENCULIK!"

"Lo udah gila ya?!" Gadis itu kembali berdiri, "Berhenti teriak!"

Si gadis berseragam menaikan alisnya, berhenti berteriak selama beberapa detik, memerhatikan orang yang berada di depannya sebelum dia kembali berteriak tapi kali ini dia meneriakan "PERMERKOSA!"

"YAHHHH! Bocah!"

"Penculik!"

"Ada juga gue nolongin lo!"

"Ya, ya. Kamu dan muka mesummu itu!"

"Apa?!"

"Aku harus cepet-cepet cuci tangan, udah kamu pegang-pegang!"

"Sumpah ya, gue pukul juga bokong lo, bocah."

"TUH KAN! Dasar mesum! Jauh-jauh dari aku."

"Gue pake kata 'bokong' ya bukan 'pantat' dan gue disebut mesum?!"

"Emang apa bedanya?"

"Sumpah, gue nyesel udah nolongin lo dari mahluk cabul tadi."

"Apa maksud kamu cabul? Cowo tadi cuma minta aku beliin sup mie yang baru gara-gara aku ngejatuhin punya dia."

"Yah. Yang Mulia, apa otak cemerlang lo ga bilang sama lo kenapa dia ga minta uangnya aja dan bukannya minta lo untuk ikut sama dia?"

Si gadis berseragam merengut dan bergumam, "Aku ga kepikiran."

"Mungkin karena lo ga punya organ yang bisa difungsikan untuk mikir, tau kan, otak?"

"Kamu ga boleh menghina aku!" Gadis itu menghentakan kakinya membuat gadis satunya tertawa terbahak-bahak.

"Ooooohhh hentakan kaki, itu pasti bisa ngebunuh gue dan pastinya ngebuat orang-orang cabul ketakutan," ucapnya meledek dan membersihkan debu di pakaiannya.

"Mau pergi ke mana kamu?" Gadis berseragam itu berteriak ketika dia berjalan menjauh.

"Cari cewe lain untuk di cabulin soalnya lo ga asik."

"Aku perintahkan kamu untuk tetep di sini!"

"Permisi, Princess, tapi gue ga inget ngedaftar jadi pelayan lo. Sekarang, bye dan thanks udah nyusahin gue."

"Heh!" Gadis itu melihat sekeliling, menyadari dia tidak tahu di mana dirinya berada. "Heh!"

"Nama gue Viny, bukan Heh," gadis itu menjawab dengan tenang, melambaikan tangan sambil terus berjalan menjauh dengan tenangnya.

"Tunggu! Tunggu!" Gadis itu mengejar gadis yang bernama Viny. "Denger, aku minta maaf. Kamu beneran tadi nolongin aku?"

"Duh." Viny memutar bola matanya.

"Aku... aku minta maaf udah nendang kamu. Aku pikir kamu orang mesum," si gadis berseragam sedikit membungkukan badan.

"Oke, oke, permintaan maaf di terima. Sekarang boleh gue pergi?"

"Eh, aku ga tau jalan balik," wajahnya memerah ketika mengatakan ini.

"Astaga, emangnya selama ini lo dikurung sama orangtua lo? Kita ada di daerah shopping terbesar, bahkan turis hapal daerah ini dan lo mau bilang kalo lo ga tau jalan?"

Gadis itu menggeleng, "Ini pertama kalinya aku keluar."

"APA? Emang lo semacem puteri raja atau apa gitu?" Viny menatap gadis yang kebingungan itu tapi kemudian menyipitkan matanya. "Ini candid camera, kan? Gue lagi di kerjain, kan? Di mana kameranya?"

V for VendettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang