[M] Making Love

4.2K 191 27
                                    

Belum diedit karna males. Enjoy? WKEKWKKWKWK

.............................................................

Bibir mereka saling bertaut saat mereka perlahan bergerak ke arah tempat tidur, bibir mereka berpisah begitu kaki Shani menemukan tepian ranjang. Shani menahan napas ketika Viny mulai membuka kancing bajunya, mata gadis berambut pendek itu terfokus pada belahan dadanya dan ia menelan salivanya sendiri. Bajunya jatuh menyapa lantai dan kini giliran Shani melucuti pakaian gadis yang ada di hadapannya. Jari telunjuknya dengan genit menyelinap masuk ke dalam tank top hitam gadis itu, meraba perutnya. Viny tersenyum miring dan mengangkat kedua tangannya. Shani dengan polosnya mengusap kulit Viny sembari melepas atasannya, membuat gadis yang lebih tua itu menggeliat. Dia meletakan tangannya di atas perut Viny saat gadis itu membuka kancing celana jeans-nya dan menurunkan resletingnya dengan perlahan. Viny memberikan sebuah kecupan pada ceruk leher Shani saat ia meloloskan jeans itu, menyisakan pakaian dalam yang membalut tubuh mereka masing-masing.

Viny melingkarkan lengannya pada pinggang Shani saat ia mencondongkan tubuhnya untuk menangkap bibir gadis itu. Tubuh mereka saling bergesekan dengan satu sama lain dan tidak membutuhkan waktu lama bagi ciuman itu untuk memanas. Viny sedikit mendorong Shani, membuat gadis itu berbaring di ranjang. Dengan cepat dia mengejarnya dan kembali saling memagut bibir. Tangan Shani menjelajahi punggung Viny, bahkan sport bra gadis itu mengganggunya, dia ingin Viny tanpa sehelai benangpun, dia ingin kulit gadis itu menyapa kulitnya.

Shani merengek saat Viny melepas ciuman mereka dan berguling ke nakas di samping tempat tidurnya. Gadis itu meredupkan lampunya dan mengeluarkan sebuah benda berwarna hitam yang terlihat seperti remot kontrol dan menekan sebuah tombol. Gadis itu tidak yakin apa yang sedang dilakukan oleh Viny namun dia melupakannya segera setelah bibir Viny menyentuh keningnya.

"Turn around," bisik Viny.

Shani tidak tahu apa yang direncanakan oleh Viny tapi dia menurut dan berbalik tengkurap. Dia merasakan gadis berambut pendek itu naik ke atas tubuhnya, kedua lututnya berada di masing-masing sisi tubuhnya. Viny menempatkan rambut Shani ke satu arah lalu mencondongkan tubuh dengan berat badannya bertumpu pada tangan, dengan iseng ia menggigit telinga kiri Shani.

"Cantik," ucapnya sebelum bibirnya menjelajah turun menuju tengkuk gadis itu, memberikan kecupan-kecupan kecil di kulitnya, membuat gadis yang berada di bawahnya mengeluarkan desahan kecil. Dia terus bergerak ke bawah dan memberikan beberapa ciuman pada tulang punggungnya, perlahan bergerak ke Selatan. Kepala Shani sudah berada di awang-awang saat Viny menempelkan bibirnya pada pinggang bagian bawahnya. Viny mengelus lengan Shani sementara bibirnya kembali naik menuju tali bra gadis itu. Dia membukanya, jemarinya menggenggam talinya dan meloloskannya dari lengan Shani. Viny membuka bra-nya sendiri sendiri sebelum menautkan jari-jemarinya dengan Shani. Dia menurunkan tubuhnya, menempatkan berat tubuhnya pada punggung polos Shani, gadis itu meremas jemari Viny saat merasakan kulit Viny bersentuhan dengan kulitnya.

Viny memainkan telinga Shani, menggigit-gigit lembut daun telinganya, menggigitnya dengan iseng, dia suka saat Shani mengeluarkan suara yang mirip dengan suara kucing itu. Viny menyingkir untuk membalikkan tubuh Shani lalu naik kembali ke atas tubuhnya, menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Shani, menghisapnya, cukup berhati-hati untuk tidak meninggalkan tanda sebelum ia menjilatnya. Tangannya sudah berada di payudara Shani, hanya menangkup mereka sampai ciumannya mencapai belahan dada gadis itu. Viny mengangkat wajahnya untuk menatap Shani sebelum ia menciumi putingnya secara bergantian sementara meremas yang lainnya.

Shani mencengkram seprai dengan erat saat Viny menyentil putingnya, membuatnya menegang sebelum memasukkannya ke dalam mulut, meremas buah dadanya yang lain dengan tangannya. Gadis berambut pendek itu melepaskan putingnya dengan suara keras sebelum memasukkan yang satunya ke dalam mulut. Celana dalam Shani sudah basah, gadis itu mulai menggerakkan pahanya untuk meredakan rasa gatal di antara kedua kakinya. Viny menyadarinya, dia menghentikan apa yang dia lakukan, mulutnya beralih ke Selatan, saat dia mencium pusar gadis itu, dia meletakan tangannya di celana dalam Shani dan secara perlahan menariknya ke bawah.

V for VendettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang