Perkenalan

11.6K 261 6
                                    

Namaku Aisyah Aullia, teman-teman memanggilku Aullia.
Aku seorang gadis yang tinggal disebuah desa yang terkenal dengan sebutan desa santri, dimana di desa tempatku tinggal banyak pondok pesantren.
Aku dan teman-temanku belajar mengaji di salah satu masjid dekat pondok pesantren setelah sholat magrib, aku mengaji bersama santriwati yang tinggal di pondok pesantren itu dan aku juga selalu mengaji bersama tiga sahabat karibku yaitu Anisa, Isma dan Tian.

Matahari senja berada di ufuk barat berhiaskan lembayung kuning memancarkan keceriaan. Adzan magrib berkumandang, saatnya semua santri bergegas menuju masjid untuk melaksanakan sholat magrib berjamaah.
Badha maghrib santriwan dan santriwati mengaji di tempat yang berbeda.

Setelah selesai mengaji, seperti biasa aku dan sahabat karibku tidak langsung pulang, kami mengobrol seputar kegiatan pondok yang telah kami kerjakan.
" Gimana kegiatan kalian hari ini??" tanyaku
"Seperti biasa Li, aku memasak untuk santri-santri makan siang dan sore." kata Anisa
"Kalau aku mah ngerjain apa saja yang diperintah Bu Nyai, lelah sih tapi kan itu perintah. Hehe." kata Isma
"Kalo aku masih sibuk latihan untuk ikut lomba tartil antar pondok pesantren se-Yogyakarta, melelahkan tapi menyenangkan." sahut Tian
" Wah kamu hebat Tian, maaf ya aku tidak bisa membantu, cuma doa yang bisa aku berikan semoga sukses ya." Kataku kagum
" Iya makasih Li, doa mu sangat berarti" , Seketika itu kami berpelukan baru kali ini aku merasakan pelukan sehangat itu, aku sangat beruntung memiliki sahabat seperti mereka dan aku berharap semoga persahabatan ini tidak hanya di dunia saja kalau bisa sampai di akhirat kelak, Aamiin.
Tiba-tiba Tian melepaskan pelukannya "Ehh.. sepertinya kamu di perhatikan kang santri itu li, coba kamu lihat di tangga asrama putra itu" Sambil menunjuk lelaki berpeci yang duduk di tangga asrama.
"Iya Li, sepertinya kang santri itu memperhatikanmu sejak tadi." sahut Isma dan Anisa
"Ahh kalian ini bisa nya menggoda saja, kan gak mungkin." Aku berkata sedikit canggung dengan pipi merah jambu.
"wanita sepertimu mana mungkin enggak di liatin." kata Tian
" Ahh.. sudahlah aku pulang ke rumah dulu, sudah malam sebaiknya kalian segera kembali ke Asrama, besok kita sambung lagi obrolan ini. Assalamualaikum Wr.Wb." ucapku
"Wa'alaikumsalam Wr.wb." jawab Anisa, Isma & Tian

Ada Cinta Di PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang