Pada saat liburan semester tiba, ku dengar dari Ahmad bahwa Amar ternyata sudah pulang ke kampungnya di Kediri.
Liburan kali ini pasti rasanya akan sepi, tak bisa melihat Amar saat mengaji, bercanda, dan tertawa.
Entah kenapa rasanya hari ini aku ingin sekali membuka facebook ku yang sudah lama tak pernah aku aktifkan, banyak notifikasi permintaan pertemanan, ku baca satu persatu ternyata ada nama Amar Abdillah disana, aku konfirmasi pertemanannya lalu aku buka ikon pesan disebelahnya, dan ada nama Amar Pratama di notifikasi pesan paling atas.
Amar: Assalamualaikum, apa kabar Li??Ternyata pesan tersebut sudah selang beberapa hari yang lalu, tak kusangka Amar menghubungi ku lewat facebook.
Tak kusangka pula saat ini Amar sedang online, hahaha ini kesempatan bagus.Ais.Aullia: Wa'alaikumsalam, Alhamdulillah baik, bagaimana denganmu??
Tak lama kemudian Amar membalas pesanku
Amar: Alhamdulillah aku juga baik, aku sekarang ada di Kediri.
Ais.Aullia: Aku sudah tahu.
Amar : Oh ya? darimana?? pasti dari Ahmad ya??
Ais.Aullia : Iya, Ahmad yang memberitahuku katanya kemarin kamu sudah pulang ke Kediri.
Amar : Pasti kamu terus nyariin aku ya?Sungguh aku gak tau harus jawab apa, dasar kepedean banget tuh Amar, gereget banget ihhh.
Ais.Aullia : Hah? Apaan sih kamu, bikin malu aja hehe.
Amar : Udah gausah salting gitu, Ahmad ngomong apa aja soal aku?
Ais.Aullia : Ahmad hanya memberitahuku kalau kamu pulang kampung.
Amar : Syukurlah, aku besok lusa sudah kembali ke pondok.
Ais.Aullia : Lalu??
Amar : Aku tidak bisa mengirim pesan lagi, kan dipondok enggak boleh bawa hp kecuali hari libur ngaji.
Ais.Aullia : Kita masih bisa mengobrol dan berbicara di pondok bukan??
Amar : Tapi di pondok kita diawasi, kita tidak bisa berbicara leluasa.
Ais.Aullia : Memangnya kamu mau bicara tentang apa?? kok gak leluasa??
Amar : Bukan apa-apa, ya sudahlah. Kita lanjut obrolan ini kalau aku sudah sampai pondok.
Ais.Aullia : baiklah, kamu lagi ngapain??entah kenapa aku merasa jadi genit kek gini, sok akrab pula. Padahal kalau ada dia di pondok kan juga cuma diem-diem an, gak seakrab di chat.
Amar : Lagi kumpul-kumpul sama keluarga
Ais.Aullia :Wahh seneng nih ya, yang lagi sama keluarganya.
Amar : Iya, kamu juga seneng kan kalau lagi kumpul sama keluarga
Ais.Aullia : Hehee iya😄
Amar :Ya sudah Li, sudah mau adzan magrib. Baik-baik kamu disana, jangan lupa aku lusa sudah sampai ke pondok lagi loh
Ais.Aullia : Iya Amar, Ya sudah kamu cepat siap-siap ke masjid sana!
Amar : Oke Aulia.Assalamualaikum.
Ais.Aullia : Wa'alaikumsalam.Adzan magrib berkumandang, aku mengambil air wudhu lalu ku jalan kan kewajibanku sebagai seorang muslim.
Setelah sholat selesai ku berdoa, memohon kepada Allah swt.
Ya Allah, jika aku jatuh cinta..
Jatuh cinta kan lah aku pada seseorang yang melabuhkan cinta nya pada-Mu,
Agar bertambah kekuatanku untuk mencintai-Mu.
Jagalah agar cintaku padanya tidak melebihi cintaku pada-Mu,
Dan izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya terpaut pada-Mu,
Agar aku tidak jatuh ke dalam jurang cinta nafsu. AamiinSetelah selesai sholat, aku pergi ke pondok untuk menemui sahabatku, liburan kali ini mereka tidak pulang kampung. Aku ingin bercerita semua tentang pesan dari Amar, karena aku sangat terbuka kepada sahabatku tak pernah ada satu pun yang aku sembunyikan dari mereka, hanya saja waktu itu aku belum bercerita bahwa aku sedang jatuh cinta kepada Amar, namun sekarang kurasa ini waktu yang tepat untuk menceritakan apa yang aku rasakan.
Tok..tok..tok, ku ketuk pintu kamar mereka.
"Assalamualaikum"
"Wa'alaikumsalam, eh Aullia. Sini masuk Lii",sahut Isma
"Iya, makasih"
"Ada apa Lii, tumben abis magrib kesini. Lupa ya kalau libur ngajinya??",balas Tian
"Enggak kok, cuma kangen aja sama kalian. Uuhh",ucapku sambil memeluk mereka
"Baru tadi siang ketemu udah kangen aja, ehh tunggu deh. Kayaknya lagi seneng banget nih"
"Embb, kasih tau gak yaa??Hehee, iya nih aku lagi bahagiaaaa banget",aku langsung duduk ditepi ranjang mereka.
"Kenapa nih, bagi-bagi dong kebahagiaan nya",susul mereka duduk diranjang yang tak sabar menunggu aku bercerita.
"Eembb, kasih tau gak yaa??",godaku membuat mereka semakin penasaran
"Kasih tau dong Lii, pengen tahu banget nihh",gemas Anisa
"Embb, sebenarnya aku tuh suka samaaa......",ucapku sambil menaikan alisku
"Sama siapa sihh Lii, lama banget kasih tahunya. ihh gemes banget ",jengkel Isma
"Suka sama Amar kan kamu??",sahut Tian santai, dan semua melirik pada Tian
"Iihh, kamu kok tahu sih. Tahu dari mana ", seketika pipiku berubah memerah
"Ya tahu lah Li, dari tingkah laku kamu saat memperhatikan Amar, tingkah laku kamu saat bertemu Amar. Itu udah ke tebak kali",sahut Tian
"Aku kok enggak sadar ya, apa tingkah laku ku berlebihan banget ?? Apa Amar juga tahu sama tingkah laku ku yang berlebihan?? Iihh, jadi malu kalau sampai dia sadar sama tingkah laku ku",kataku penuh tanda tanya.
"Udah lah Lii, kalau dia tahu ya Alhamdulillah berarti dia bisa bales perasaan kamu",ucap Isma menenangkanku
"Katanya santri gak boleh pacaran?? Tapi kok bales bales perasaan??. Jadi gak paham aku", sahut Anisa sok polos
"Siapa juga yang bilang Aullia mau pacaran?? Dan yang gak boleh pacaran itu bukan cuma santri aja, tapi semua orang yang belum menemukan pasangan hidupnya. Paham Anisa yang pualing syantik??",jelas Isma
"Yee, aku emang cantik dari lahir kali. Wleek", ejek Anisa sambil menjulurkan lidahnya
"Aahh, udah lah curhat sama kalian malah tambah bikin bingung. Aku gak jadi ahh curhat sama kalian, aku mau pulang kerumah aja. Assalamualaikum", pamitku sambil keluar asrama.
"Yee, malah kagak jadi curhat. Gara-gara kamu sih Nis",ucap Tian
"Ya maaf. Wa'alaikumsalam"Aku kembali kerumah dengan perasaan tak karuan, aku malu jika Amar tahu dengan tingkah laku ku yang berlebihan ketika dekat dengannya, seperti yang dikatakan Isma tadi.
Dan pipi ku yang selalu memerah ketika dekat ataupun melihatnya.
Semoga Amar tak menyadari perubahan tingkah laku ku yang disebabkan nya.
Astagfirullahal'adzim, kenapa hati dan pikiranku hanya dipenuhi tentang Amar, ya Allah. ~ku ketuk kepala ku, dan ber istigfar dalam hati sebanyak-banyaknya.##
Makasih bagi yang udah baca dan simpan ke reading list,
Dan bagi yang belum simpan ke reading list, segera simpan ya..
Soalnya insyaallah seru banget. Bikin gregett😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada Cinta Di Pesantren
SpiritualMenunggu seseorang itu bukan hal bodoh. Tapi meninggalkan orang itu demi orang lain yg lebih mengharap kehadiran kita, itu jauh lebih pintar. ~Ais.Aullia