❤HER&HIM❤

17K 1K 71
                                    

Desclaimer : Masashi .K.
Pairing : Sasuke .U. >< Sakura .H.
Rated: M
Gendre: Romance(+), Friendship(-), Hurt(+), Humor(-). (tanda + untuk arti 'banyak', tanda - untuk arti 'kurang')
WARNING! Typo, OOC, OC, Alur yang sedikit mengarah pada inspirasi cerita. DLDR.
Inspirade by 'Descendants Of The Sun' K-Drama.
.
.
.
.
.
Para dokter tim medis Konoha tengah melaksakan pengecekan kondisi para korban dimesh perawatan, semuanya tampak asri dan keadaannya membaur akrab.

Kabuto beradu kepalan tinju dengan Kaymeda yang keadaannya mulai membaik, "Aku cukup terkejut saat aku tau kau orang Jepang juga. Jadi bagaimana, masih ada yang dirasakan sakit?"

Kaymeda menggeleng, "Aku sudah lebih baik berkat dokter Sakura. Dia merawatku dengan baik."

Kabuto tersenyum, "Ya mungkin karena namamu hampir sama dengan nama julukannya. Kaymeda dan Meda." Kabuto tertawa pelan, "Meda adalah merah muda. Julukan dokter Sakura."

Kaymeda terkekeh, "Aku sangat senang berbicara dengan kalian. Kalian baik dan ramah."

"Syukurlah kalau kau juga menyukaiku." Kabuto memasang tetoskopnya, "Baiklah waktunya pengecekan." Kabuto mengarahkan ujung tetoskopnya pada dada Kaymeda dan perutnya, "Izumo? Jantungnya normal hanya saja asam lambungnya sedikit naik."

Izumo sang asisten mencatatnya dan menganggukan kepalanya, "Biar kucek tekanan darahnya." Izumo membuka kotak besi panjang untuk mengecek tekanan darah Kaymeda.

"Makanlah dengan teratur. Hindari mie dan roti dulu ya. Aku akan memberitau bagian gizi agar mereka memberimu bubur saja." ucap Kabuto yang dibalas anggukan Kaymeda.

Sang ibu datang dan mengucapkan terimakasih pada Kabuto serta Izumo yang sudah selesai memeriksa, Kabuto juga memberitau pantangan apa saja yang harus dihindari Kaymeda. Setelah itu Kabuto beralih mengecek pasien selanjutnya menurut jadwalnya.

"Oy Kabuto." panggil Deidara yang berjalan beriringan dengan Kankuro, "Apa kau lihat si Meda?"

"Dia di tenda darurat bersama Ino. Pagi-pagi buta tadi ditemukan tiga korban yang sangat butuh perawatan segera." Kabuto pamit pada pasiennya itu dan berjalan beriringan dengan Deidara yang selesai dengan jadwal pengecekannya.

"Oh, Sasori!" seru Deidara pada seorang lelaki bersurai merah yang berjalan didepan seorang wanita bersurai sama, "Kapan kau datang?"

"Dia temanmu?" tanya Kabuto bingung.

"Iya, dia adalah teman kuliah satu jurusanku dulu diSuna. Hanya saja dia menjadi dokter di Kiri." jawab Deidara.

Sasori tersenyum dan berjabat tangan dengan Deidara serta Kabuto, "Aku sudah ada dari awal. Kau saja yang terlalu sibuk."

"Waw, aku tidak menyadari kehadiranmu. Kau juga tak pernah muncul pada saat meeting tim medis." protes Deidara.

"Aku memiliki tuntutan sendiri. Sudahlah, kalian mau ke tenda darurat? Aku juga akan kesana." ucap Sasori yang disetujui Kabuto dan Deidara.

Ditenda darurat tampak Sakura, Ino, dan Utakata yang sibuk mengurusi para pasien baru mereka. Mereka terus memberikan yang terbaik untuk para pasien mereka.

"Berikan Glukosa padanya Mia!" Sakura pindah kearah Utakata yang tengah memompa pernapasan pasiennya dengan menekan-nekan dada orang tersebut, "Ada apa?"

"Dia tak mau bernapas." Utakata terus menekan dadanya dengan napas berderu tanda ia tengah panik.

Sakura mengecek nadi seorang anak muda yang baru ditemukan didekat pantai dengan wajah membiru, "Bagaimana pernapasannya?"

"Napasnya memberat saat aku mengecek jantungnya." ucap Utakata masih dalam kegiatannya.

Sakura menatap Utakata cukup lama dan menggerakan satu tangannya untuk menyentuh bahu lelaki itu, "Cukup, Uta. Dia sudah tak ada."

❤HER&HIM❤✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang