❤HER&HIM❤

14.8K 962 27
                                    

Part8
Desclaimer : Masashi .K.
Pairing : Sasuke .U. >< Sakura .H.
Rated: M
Gendre: Romance(+), Friendship(-), Hurt(+), Humor(-). (tanda + untuk arti 'banyak', tanda - untuk arti 'kurang')
WARNING! Typo, OOC, OC, Alur yang sedikit mengarah pada inspirasi cerita. DLDR.
Inspirade by 'Descendants Of The Sun' K-Drama.
.
.
.
PS: Disini ada beberapa penyakit yang memang dimasukan sebagai pendukung cerita. Maaf kalau penjelasannya ada yang masuk akal ya.
.
.
.
"SASUKE!"

Sakura hendak berlari ke TKP tapi sepasang lengan melingkari pinggangnya dan mengangkat tubuhnya, "Aku tau kau khawatir, Meda. Tapi biarkan mereka menjalankan tugasnya. Bukan hanya kau yang cemas, kita semua cemas disini." ucap Deidara si pelaku yang membawa Sakura agak menjauh dari mesin radar suara.

"Apa-apaan kau! Lepaskan aku, Dei! Aku hanya ingin-" amukan Sakura berhenti saat walkie talkie miliknya berbunyi tak jelas.

Pzzzzzttttt....

'King disini.' suara Sasuke menggema di walkie talkie Sakura.

Sakura memegang walkie talkienya dan menatap Deidara, "Apa ini...kapten tentara?" tanya Sakura pada Deidara.

'Iya, ini aku.' balas Sasuke.

"Ah! Astaga! Apa kau arwahnya?!" Sakura tampak ketakutan sekarang.

'Kau baru saja menyumpahiku mati, bu dokter.'

"Lalu...apa kau baik-baik saja?" tersirat nada cemas disuara Sakura.

Sasuke belum membalasnya karena suaranya sangat bising sekali, 'Ya.' jawab Sasuke singkat. Suara bising itu terus terdengar, aku rasa Sasuke tengah perang dengan semut disana.

Dep!

Sambungan kembali mati, di walkie talkie Sakura channel untuk menyambung pada Sasuke adalah nomor 1 dan walkie talkie Sakura mati.

Sakura mengayunkan walkie talkienya, "Apa dia baik-baik saja? Kenapa alat ini mati?!"

Deidara menatap kearah TKP, "Kurasa ia tak baik-baik saja." Deidara memegang bahu Sakura dan memutar tubuh wanita itu agar menatap kearah para tentara yang tengah membawa tandu yang ditaiki Sasuke.

Sakura berjalan cepat ketandu itu dan menatap Sasuke yang juga menatapnya, "Kukira kau mati." sindir Sakura sinis.

Sasuke mendengus, "Setan Thailand tidak mungkin mati dua kali." Sasuke menatap dua anak buahnya yang membawa tandunya, "Tolong bawa aku ke tenda darurat. Dokter pink ini adalah perawatku."

Sakura hanya berdecak dan berjalan mengikuti tandu, Sasuke direbahkan diranjang setinggi lutut dan Sakura duduk dibangku lipat.

"Kau mengkhawatirkanku?" tanya Sasuke pada Sakura yang tengah membersihkan luka pada dahi dan dagunya yang sedikit lecet, "Aku hanya jatuh terjerembab tadi karena menghindari reruntuhan batu."

"Kau banyak bicara." Sakura terus mengobati luka-luka Sasuke, entah karena memang sensitif atau kecemasannya yang masih memenangkan perasaannya, kini air mata Sakura tergenang dan disadari Sasuke.

"Hey. Aku tak mati. Aku ada disini, dan bernapas. Jadi jangan menangis." ucap Sasuke yang mengerutkan alisnya menatap Sakura.

Sakura mengedipkan kedua matanya cepat dan menongak, "Debu memasuki mataku."

Sasuke tersenyum tipis dan duduk perlahan, "Aku mendengar kau ingin ikut membantu melalui walkie talkie Kotetsu. Apa segitu paniknya kau?"

Sakura merengut menatap Sasuke, "Kau tau? Kukira tadi kau mati! Semua mencemaskanmu termasuk aku! Tapi kau masih bisa membual?! Apa kau gila, ha?!" sentak Sakura marah.

❤HER&HIM❤✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang