Chapter 24

4.7K 231 8
                                    


Ruangan inap di rumah sakit ini kembali hening, tidak ada Nyonya Park, Eommaku, Yoora dan Bibi Nam. Bahkan Jiwon tidak ada bersama kami saat ini, hanya Chanyeol dan aku.

"Kenapa mendiamkanku?" tanganku mulai mengarahkan kursi rodaku untuk mendekat kearah Chanyeol yang kini sudah berbaring memungguiku di ranjangnya.

"Yeol.." masih diam.

"Chanyeol.." masih diam.

"Chanyeolliiee~." masih terdiam.

"Chan.. maafkan aku.." aku sudah mengeluarkan jurus rengekkanku padanya yang kini masih berbaring dengan posisi yang sama. Chanyeol merajuk! Dan ini semua karena Yoora yang dengan ide gilanya berhasil mengerjai sepupunya yang belum sepenuhnya sembuh.

...

"Chanyeol?"

"Noonaa."

"Apa yang kau lakukan disini?" Yoora melangkah mendekat kearah Chanyeol yang masih menggendong Jiwon dalam dekapannya. "Hey Jiwonnie kenapa menangis sayang?" Yoora mencoba menenangkannya dan meminta si kecil berpindah pada pegangannya.

"Kau tahu kemana Dokter membawa Baekhyun? Perawat di depan ruangan menginap mengatakan bahwa Baekhyun kembali menjalankan operasi! Kenapa? Apa yang terjadi padanya??" Chanyeol berbicara tanpa henti dan Yoora hanya mengerjapkan matanya berkali-kali memperhatikan sepupunya itu bicara.

"A-ah itu.. tunggu bukannya tadi—

Yoora berhenti berbicara dan mulai memperhatikan raut wajah Chanyeol yang sangat sangat frustasi dan khawatir, ide gila mulai muncul dalam benak Yoora dan kemudian senyuman yang sebelumnya sempat ada kini berubah menjadi sendu.

"Tadi dokter memeriksa kandungannya saat CT Scan dan kemudian terlihat ada beberapa luka pada kandungannya.. mungkin mereka akan mengangkat kandungannya!" Yoora berakting dengan sangat baik bahkan air matanya kini mulai terlihat menggenai mata indahnya. Sedangkan Chanyeol yang melihatnya masih berusaha menahan badannya untuk dapat berdiri dan tetap menahan Jiwon yang mulai terisak-isak memanggil nama mommynya.

"Maaf karena tidak memberi tahumu. Baekhyun sekarang masih berada di ruang operasi.. aku berharap ia bisa baik-baik saja meskipun bayi kalian tidak bisa bertahan—

"Yoora? Chanyeol?"

"Moommyyy huwwwweee.. mommyy!!!"

Chanyeol melepaskan gendongan pada Jiwon dan dengan cepat anak laki-laki itu berlari kearah Baekhyun yang terduduk di kursi roda, senyuman terpatri pada wajahnya saat melihat Jiwon berlari kearahnya sambil menangis. Chanyeol melangkah dengan lemas sambil mengusap air matanya yang mulai mengalir turun. Langkahnya terhenti di dekat kursi roda dimana Baekhyun berada, ia terduduk pada lantai dan mulai menekuk kakiknya yang panjang, kepalanya dibenamkan pada lututnya masih terisak.

"Yak Park Chanyeol! Kau membuat kami malu!" Nyonya Park mulai memperingati sedangkan Heechul mendekat kearahnya dan memberi usapan pada punggungnya.

"Chanyeol kau kenapa hm?" Usapan dan pertanyaan calon ibu mertuanya tidak dipedulikan. Sedangkan Yoora yang kini masih berusaha menahan tawanya sudah mendapatkan lirikan tajam dari Nyonya Park!

"Mati kau Yoora!" Gumaman itu terdengar oleh Baekhyun, bukan hal baru lagi bila Yoora dan Chanyeol akan berusaha mengerjai satu sama lain. Jiwon masih memeluk Baekhyun didepannya, ia tidak mungkin membiarkan Jiwon duduk pada pangkuannya saat ini, dengan cepat Baekhyun membisikkan kalimat ada Jiwon dan setelahnya anak itu menarik tangan Yoora untuk menemaninya pergi.

Our Destiny - END (CETAK)Where stories live. Discover now