Pintu kamar hotel Yoora buka dengan cepat, melihat bagaimana raut wajahnya jelas menunjukkan ia sangat marah. Suasan hari minggu pagi yang cerah ini seakan-akan redup karena kenyataannya suasana hati seorang Park Yoora saat ini sudah dipuncak emosinya. Baru saja ia melangkah menuju ruang tengah kamar hotel ini ia sudah menghela nafas berkali-kali, memejamkan matanya dan mencoba mengatur emosinya.
"Jongin." suaranya masih pelan, sedangkan sosok yang ia panggil masih terlelap tidur di sofa ruang tengah hotel itu. Jongin terlelap, dan pemandangan Kris dan Jongdae juga sama, Mereka bertiga terlelap bersama dengan sampah botol bir dan kaleng, serta bungkusan makanan disekeliling tubuh mereka.
Menuruti tingkat emosinya, ia berjalan menuju kulkas mini dibawah televisi dan mengeluarkan dua buah botol air mineral, dengan cepat ia membuka kedua tutup botol itu dan menyiramkan langsung ke muka mereka bertiga dan sontak berhasil menbuat mata mereka terbuka dan saling mengumpta dengan badan yang beranjak dari posisi tidurnya.
"What the hell!" Kris yang mengumpat lebih keras.
"PARK YOOOORAAAAAAAA!" Jongdae mengeluarkan suara tingginya, sedangkan Jongin seperti orang bodoh yang tidak bereaksi apapun namun kembali mencari posisi tidur yang lebih nyaman.
Dan bukan hanya para lelaki saja yang terbangun karena apa yang Yoora lakukan, efek suara tinggi dan dan teriakan Kris berhasil membangunkan para gadis lainnya yang tidur didalam kamar hotel itu.
"Hey ada apa ini?" Minseok yang masih setengah sadar mulai berjalan menyusul Yoora. Ya ia sudah paham dengan raut wajah Bos-nya itu yang pasti sedang emosi karena sesuatu hal.
Luhan dan Kyungsoo mengikuti langkah Minseok untuk berjalan kearah sofa itu.
"Bisa kau jelaskan?" Jongdae yang memulai pertanyaan kepada Yoora setelah ia berhasil mengeringkan wajahnya yang basah.
"Siapa yang berkhianat diantara kita?" Jawaban sarkatis Yoora terdengar.
"Apa? Siapa yang berkhianat? Apa maksudnya sih?" Luhan kali ini yang menyahut setelah membantu Kris mengeringkan wajahnya.
"Chanyeol dan Baekhyun sudah tidak ada di Korea. Mereka sudah pergi." Yoora menjelaskan dengan memperlihatkan bukti chat antara ia dan Amber.
"Heeeooollll!" Suara serempak dari mereka terdengar.
"Tunggu.. tunggu.. pesawat Jet nya tidak berada di Korea." Jongdae menjelaskan. "Ingat bahwa Nyonya Park meminta mainannya itu disimpan dengan baik?"
"Lalu dia pergi kesana menggunakan apa? Tidak mungkin dengan pesawat komersil." Yoora menjelaskan dan kembali mengecheck handphonenya dan memperlihatkan bukti dimana ia meminta suaminya mengecheck pemesanan tiket komersil atas nama Chanyeol dan Baekhyun tidak tertera di penerbangan manapun.
"Jadi.." Kris bersuara. "Dia menghilang dengan apa?" Kalimat bodoh yang dilontarkan mendapat pukulan dari Luhan dan tatapan sinis dari semua mata yang ada.
"Setidaknya mereka menikamti bulan madunya." Kyungsoo terduduk pada sofa dan mencari posisi untuk tidur lagi.
"Dan kita kalah." Jongdae.
"Semuanya kalah." Minseok memperjelas lagi.
"Tidak ada yang bisa menang bertaruh dengan Tuan Muda Park Chanyeol." Kalimat yang Yoora ucapkan mendapatkan anggukkan kepala dari semuanya dan mereka akhirnya memutuskan untuk sarapan bersama meninggalkan Jongin dan Tao yang masih pulas tertidur.
YOU ARE READING
Our Destiny - END (CETAK)
RomanceTakdir Cinta dalam hidup ini tidak ada satupun mengetahuinya sampai saat itu tiba. Baekhyun. Chanyeol. Sehun If you love two people at the same time, choose the second one. Because if you really loved the first one you wouldn't have fallen for the...