Chapter 22

4K 214 6
                                    


"Demamnya sudah turun.. rasa mual dan muntah-muntahnya itu karena asam lambungnya saja yang tinggi. Dia harus mengurangi minum kopi hitam di pagi hari.. jangan sampai calon pengantin sakit menjelang hari-hari bahagianya." Lee Donghae, dokter keluarga Keluarga Park yang tidak lain adalah adik dari Dokter Lee Taemin. Penjelasan yang ia berikan kepada Baekhyun, Eomma Park dan Yoora di ruang tengah apartemen milik Chanyeol cukup membuat ketiga wanita itu sedikit menghelas nafas lega

"Kenapa penyebabnya? Dokter yakin hanya karena itu, dia bahkan tidak bisa makan dok. Hanya dengan mencium baunya saja dia langsung lari untuk memuntahkan isi perutnya. Dan itu lebih sering di pagi hari.." Baekhyun masih merasa khawatir dengan kondisi calon suaminya.

"Aku akan memberikan obat untuk menghilangkan rasa mualnya dan beberapa obat untuk menambah nafsu makannya." Dokter Lee kembali menuliskan resep. Nyonya Park dan Yoora yang duduk samping Baekhyun berusaha menenangkannya karena wajah Baekhyun yang sangat sedih.

Dokter Lee kembali lagi kedalam kamar Chanyeol meninggalkan Nyonya Park dan Yoora serta Baekhyun di ruang tengah.

"Baru kali ini anak itu mengalami sakit seperti ini." Nyonya Park berbicara setelah menyesap teh hangat yang baru saja diantarkan oleh maid.

Yoora yang sedari tadi tidak berkomentar kini meliha kearah Baekhyun yang masih terdiam. "Jangan terlalu khawatir Baek.. kau tahu bahkan saat di US keadaan lebih parah dari ini dia masih bisa bertahan." Yoora memeluk Baekhyun, wajahnya bersandar pada bahu Baekhyun yang kini mulai menarik bibirnya keatas membentuk senyuman.

"Tenang saja sayang.. ini hanya penyakit kecil." Nyonya Park ikut menenangkan.

Yoora mengalihkan pembicaraan dengan menanyakkan Baekhyun bagaimana dengan pengurusan dekorasi yang sebelumnya sudah dibicarakan. Chanyeol menginginkan konsep Beach atau Garden Party sedangkan Baekhyun hanya menginginkan konsep dekorasi yang minimalis.

"Semua mengenakkan putih?"

"Hm. Chanyeol mengatakan seperti itu kepada Amber kemarin, is like White Party.." Baekhyun tersipu malu membayangkan bagaimana jadinya acara pernikahan merekan nanti.

"Aku rasa Baekhyun bisa menggantikan aku untuk memikirkan pesta tahunan berikut-berikutnya." Nyonya Park mengedipkan matanya kearah Baekhyun.

Yoora yang menyetujui ide itu mulai berbicara panjang lebar mengenai apa yang bisa Baekhyun kerjakan, sedangkan sang objek yang dibicarakan berusaha menolak cepat semua yang Yoora katakana. Bahkan Nyonya Park mulai berandai-andai bagaimana menyenangkannya mengajak Baekhyun untuk bertemu dengan berbagai kolega bisnis yang dimiliki oleh Park Corporation.

Pintu lift apartemen berbunyi, sontak mereka bertiga menengok kearah lift untuk melihat siapa yang datang.

"Mooommmyyyy!!!" Jiwon berlari cepat dan mencari keberadaan mommy.

"Hey jagoan!" Yoora yang menyapa lebih dulu dan Jiwon berlari kearahnya, menyusul ketiga wanita dan duduk di sela-sela Baekhyun dan Yoora.

"Bagaimana bermainnya?" Yoora yang bertanya.

"Mmmm.. Ji lelah.." Bibirnya dipoutkan dan bersandar pada badan Baekhyun. "Mommy where is Daddy?" ia menengok keatas dan melihat wajah Baekhyun yang menunduk padanya.

"Daddy masih tidur sayang."

"Daddy thakit?" Tangan kecilnya mulai memilin kaos yang ia pakai.

"Iya daddy sakit sayang."

"Boleh Ji masuk ke kamar Daddy? Ji mau beri obat paling ampuh didunia!" Tangannya terangkat keatas dan mulai menarik Baekhyun supaya ia mengantarnya ke kamar Chanyeol. Baekhyun beranjak bangun dan menggandeng tangan kecil Jiwon. Mereka berdua menaiki tangga menuju kamar Chanyeol.

Our Destiny - END (CETAK)Where stories live. Discover now