Chapter 5

5.1K 294 11
                                    


Let's start again.

Author Pov

Pagi ini Kota Seoul terlihat cerah dari beberapa hari sebelumnya. Matahari sudah menampakkan sinar terangnya di pukul 6.00 pagi.

Drt drt

Kring Kring

Drt drt

Kring Kring

Alarm jam meja Baekhyun sudah bergetar getar di tempatnya. Badan Yoora menggeliat karena terusik dari suara alarm tersebut. Dia melepaskan penutup matanya dan mendapati sebelah ranjangnya kosong.

'Kemana Baekhyun' dalam hati Yoora berkata. Dia mencoba melihat kearah kamar mandi, namun pintunya sedikit terbuka dan tidak ada bunyi-bunyi gerakan ribut didalam ruangan itu.

Yoora beranjak dari tempat tidur dan langsung menuju keluar. Saat membuka pintu kamar Yoora tersentak karena terdapat pemandangan begitu nyaman dan tenang menurutnya.

Baekhyun terlelap tidur didada Chanyeol, dimana tangan Chanyeol memegang erat punggungnya. Chanyeol tertidur dibawah badan Baekhyun dengan kepala yang disanggah dengan tanggannya sendiri. Badan mereka menyatu diatas sofa yang menurut Yoora itu sangat sempit, ditambah badan mereka ditutupi dengan selimut membuat pemikiran Yoora berimajinasi kearah hal-hal lain.

Yoora tersenyum melihatnya. Ia segera mencari handphonenya untuk mengabadikan moment langka ini.

Klik

Klik

Klik

Selesai mengambil beberapa gambar dengan angle yang berbeda Yoora segera berlari masuk kekamar. Membereskan selimut dan bantal di kasur Baekhyun dan langsung menuju kamar mandi.

Author Pov End

Chanyeol Pov

Drt

Drt

Drt

Drt

Drt

Getaran handphone di meja membuatku terbangun. Dengan rasa pegal yang sangat-sangat membuat tanganku sakit aku mencoba membuka mataku. Bagaimana kagetnya aku saat melihat Baekhyun masih berada di dekapanku. Wajahnya yang tenang saat tertidur tidak pernah berubah sejak dulu. Aku membenarkan rambut Baekhyun yang menutupi mata dan wajahnya. Sungguh aku merindukan pemandangan ini.

Baekhyun sedikit bergerak saat aku mulai mengelus rambut dan kepalanya. Aku membenarkan posisi tidurnya dengan mengangkat badanya pelan-pelan. Aku harus segera beranjak dari posisi ini sebelum Yoora melihat dan otaknya akan berpikir yang aneh-aneh. Setelah aku lolos dari dekapan Baekhyun, aku tetap menyelimuti badannya, membetulkan posisi tidur kepalanya. Aku melihat jam di tanganku. Ini masih pukul 6.20 pagi. Aku bergegas ke kamar mandi untuk mebersihkan diri dan bersiap.

Saat aku keluar dari kamar mandi aku melihat tatapan mata Yoora yang tajam dan senyum iblisnya dari arah kulkas Baekhyun.

"Ada apa dengan wajahmu?" Aku berjalan mendekati Yoora dan membuka kulkas Baekhyun untuk mencari bahan yang bisa aku olah untuk sarapan pagi.

"Tidak ada.. aku hanya mendapat mimpi yang indah." Yoora meminum teh hangat dan duduk di meja makan.

"Hah? Mimpi Indah setelah kejadian beberapa hari kemarin? Kau sungguh hebat Noona—

"Baekhyun tidur di sofa?"

Deg.

Badanku terasa kaku mendengar Yoora bertanya itu. Bukannya menjawab pertanyaanku dia malah kembali menyerangku. 'Oh Park Yoora ingin sekali aku menyumpal mulut manismu'.

Our Destiny - END (CETAK)Where stories live. Discover now