Our Destiny - END (CETAK)

Epilog Honeymoon

Pemandangan langit Yunani memang benar-benar sangat indah, kota lahir para dewa dan dewi memang memanjakan mata bagi mereka yang berada di negara itu seperti Athena, Santorini, Oia dan Ermoupoli adalah contoh kota-kota yang menjadi objek wisata bagi turis mancanegara.

Hari ini pemandangan dari balkon hotel dimana Chanyeol dan Baekhyun menginap menyajikan pemdangan sunrise yang begitu menakjubkan. Hotel Volcano View yang Chanyeol pesan benar-benar menjadi salah satu hotel yang mendapatkan akses proses sunrise secara langsung dan terlihat jelas dari dalam jendela kamar maupun balkon kamar hotel ini.

Saat ini sudah menunjukkan pukul 05.15 UTC, dan warna langit sudah mulai lebih terang dengan perpaduan kuning keemasan dengan kombinasi warna air laut yang biru gelap. Perpaduan warna yang sangat indah. Sedangkan di sekitar Santorini, yang dipenuhi dengan bangunan berwarna putih dan beratapkankan biru seakan-akan mendefinisikan warna langit terang dan kumpulan awan-awan di langit.

"Aaaaaahh.. chan.. ah!"

Well, suara mengganggu itu terdengar kembali. Apakah perlu diperjelas suara yang mengganggu itu berasal darimana? Seharusnya kalian sudah mengerti dan tahu dari siapa yang menyebabkan suara-suara desahan itu menganggu pemandangan sunrise di Santorini.

Chanyeol dan Baekhyun masih melanjutkan kegiatan panas mereka didalam kamarnya, terbekatilah kepintaran yang dimiliki seorang Park Chanyeol yang memilih kamar di hotel ini yang berada jauh di bukit yang lebih tinggi dan termasuk salah satu kamar yang sangat private, sehingga tidak terganggu dengan desahan mereka yang terdengar sejak mereka tiba di hotel ini.

Kondisi kamar yang mereka tinggali awalnya sangat indah, dengan dinding yang serba putih, kelopak bunga bertebaran di lantai dan di king size bed. Lilin-lilin aroma therapy membuat ruangan kamar ini sangat harum, beberapa bunga segar berada pada setiap sudut kamar dengan vas bunga yang bercorak dan berwarna biru muda. Namun keadaan itu hanya dapat dinikmati kurang dari 5 menit, karena setelahnya kedua pasangan baru itu seakan-akan terbakar nafsu dan menghancurkan semuanya.

Dan pemandangan indah kamar itu menjadi.. seperti saat ini.

Baekhyun yang terengah-engah berada di pangkuan Chanyeol, dengan bagian intim mereka masih menyatu dengan diiringi bunyi kecipak dari ciuman mereka yang sangat terburu-buru. Keringat peluh dan juga beberapa cairan yang sudah menyatu dengan badan mereka berdua. Kondisinya sangat berantakan.

Badan Baekhyun mulai terlihat bergerak kembali naik dan turun, ciuman Chanyeol berpindah menuju leher putih yang sudah dipenuhi dengan hickey yang kita ketahui itu semua dibuat oleh suaminya sendiri, ia kembali menjilati leher itu dan memberikan gigitan kecil hingga desahan Baekhyun kembali terdengar dari mulutnya. Lidahnya kini berjalan kembali menuju payudara kiri istrinya dan dengan cepat ia mengulum bagian atasnya, menghisap dan memberikan sengatan listrik hingga gerakan Baekhyun kini tidak beraturan.

Tangan Baekhyun tidak berhentinya meremas surai hitam suaminya bahkan kini kembali ia menancapkan kuku-kuku jarinya di bahu Chanyeol, lidah Chanyeol yang panas kini berganti mengulum payudara yang lainnya.

"Chan... please ah.." Baekhyun memohon saat ia mulai merakan ketegangan pada tubuhnya, ia sudah orgasm enam kali sejak mereka memulai permainan dan entah kenapa itu malah membuatnya lebih sensitive.

"Chanyeooll!" Baekhyun memohon kembali dengan gerakannya yang kini lebih cepat dari sebelumnya, bunyi hentakkan dan deritan ranjang mereka yang naik turun seakan-akan tidak terdengar oleh Chanyeol yang masih mengulum payudara istrinya.

Chanyeol membaringkan badan Baekhyun saat ia tahu istrinya itu sudah akan orgasm kembali, ia menarik kejantanannya dan mulai memasukkan kembali dengan lebih keras hingga Baekhyun meringis dan meraup wajahnya untuk mencium bibir suaminya itu. Chanyeol membiarkan Baekhyun mengisi mulutnya dengan ciuman, sedangkan ia kini sibuk bergerak diatas berusaha melampiaskan segala nafsu dan benih-benih cintanya untuk Baekhyun.