"Pa pa pa pa." Kedua manusia beda jenis kelamin itu menengok bersamaan.
"Zeera, sudah bangun?" Perempuan itu segera bangkit, sedikit berlari lalu tersenyum sumringah kearah bayi mungil yang terbaring lemah di brangkar rumah sakit.
"Wah anak papa sudah bangun yah?" Lelaki itu tersenyum manis, lalu ikut bergabung dengan kedua wanita nya.
"Sudah dong Papa." Rucika mengecup pelan pipi mungil Zee, membuat bayi itu terkekeh geli.
"Jangan sakit lagi ya nak, Papa takut" Karan mengambil sebelah tangan Zee lalu mencium nya. "Maafin Papa yah, belum bisa jadi pelindung siaga buat kamu"
"Iya Papa, jangan sedih gitu nanti zee ikutan loh," ujar Rucika pelan sambil mengusap surai hitam lelaki nya.
"Ma ma ma."
"Zee mau bangun yah?" Rucika merentangkan kedua tangan nya. "Unda bantu, ya?"
"Ma ma ma." Kaki kecil itu terus merontai. "Auu ma ma."
"Mama?" Ujar Karan tiba-tiba. "Astaga Naraya."
"Nara, kenapa dia?" Rucika mengernyit sambil memegang tubuh Zee yang berontak.
"Ma ma ma." Tangis anak itu pecah. Karan segera meraih botol susu yang sempat Nara berikan tadi, lalu memberikannya pada Zee.
"Hey kamu kenapa?" Perempuan itu tampak bingung, melihat raut wajah lelaki didepan nya yang mulai memucat. "Karan."
"Saya.. saya tadi menyakitinya," ujar lelaki itu sambil mengotak-atik ponselnya. "Astaga, di mana Nara?"
"Karan, kamu membuatku bingung" Rucika mendesah frustasi.
"Kamu tidurkan Zee, Saya mau hubungi pak Randi." Lelaki itu berjalan ke ujung ruangan dengan membawa serta ponsel pintarnya.
"Jangan terus mengumpat Karan" Nada suara itu terdengar marah. "Ada anak kita disini" Lelaki itu mengangguk patuh.
"Pak, dimana Nara?" Karan sedikit berteriak, saat akhirnya ada jawaban dari sebrang sana.
".........."
"Tidak ada pak, dirumah sakit dia tidak ada" Lelaki itu terlihat frustasi. "Dia sama sekali tidak kesini"
".........."
"Lalu dia dimana pak? Apa dia tidak mengatakan apapun?"
".........."
"Baiklah terima kasih. Jika ada kabar tentang Nara langsung hubungi saya saja."
".........."
"Walaikumsalam."
"Kenapa?" Rucika mendongak ingin tau. "Kamu kalau ada masalah cerita, Kalo diem aja mana saya tau."
"Nara" Ujar lelaki itu singkat.
"Iya Nara kenapa?" Ketusnya. Dibelai nya pipi Zee lembut, anak itu sudah memejamkan matanya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
FALLING IN LOVE [REPOST]
Romance[Follow terlebih dahulu sebelum membaca! ] Bagaimana perasaanmu, jika orang yang paling kamu percayai memperkosamu dengan keji? Apakah kamu akan memaafkannya? Atau memilih mendendam dan berakhir dengan penyesalan tanpa batas? Ikuti alurnya dan nikma...