"Cepetan, Gue minta wine nya segelas lagi!" Perempuan itu, dengan kasar menggebrak meja didepan nya.
"Maaf nyonya, anda sudah habis lima gelas. Jika anda terus minum, saya takut anda mabuk" Lelaki didepan nya berkata lirih, membuat perempuan itu malah tertawa.
"Kamu itu cuma pelayan" Perempuan itu bangkit. "Kalau saya mabuk memang kenapa? Kamu mau nemenin saya bermalam ya? Hahahahhha."
"Nyonya bukan beg..."
"Mana minuman Gue. Jangan belagak komentarin hidup orang deh, kalau hidup sendiri aja belum bener." Perempuan itu merebut sebotol wine dari tangan lelaki berambut cepak didepan nya, lalu berlalu pergi.
"Apa aku sudah mati??" Tawa perempuan itu menggema dipenjuru ruangan. "Kenapa tidak dari dulu saja aku mati?"
" Oooou ooou gadis cantik rupanya."
Suara seorang lelaki membuat langkah perempuan berkaos maroon itu terhenti."Hai, perkenalkan aku Nara" Respon Naraya, membuat lelaki berperawakan tinggi itu seperti mendapatkan lampu hijau.
"Apa kau ingin bermalam denganku cantik?" Lelaki dengan tato besar ditangan nya mulai mendekat, menghirup aroma wangi dari tubuh Nara.
"Tentu" Nara tersenyum manis, membuat lelaki itu tersenyum penuh arti. "Apa yang harus aku lakukan sekarang?"
"Ikuti aku" Tangan besar itu menarik tangan mungil Nara kegenggaman nya. "Kamu akan merasa sangat puas, setelah kami menyetubuhimu"
"Kami?"
"Ikuti aku saja" Nara mengangguk, langkahnya terus bergerak mengikuti lelaki berbadan kekar itu.
"Bawa barang baru nih bos?" Suara serak itu menggelegar, ketika pintu jati itu terbuka.
"Me me mereka siapa?" Gugup Nara.
"Mereka teman-temanku" Lelaki itu tersenyum. "Milik mu sudah siap menampung kami?"
"Aku, aku tidak bisa" Nara memundurkan kaki nya dengan bergetar. "Karan tolong" cicitnya.
"Aku Jetro sayang, bukan Karan" Lelaki itu meremas pantat ku pelan, aku bergerak tidak nyaman. Tubuhku menegang menerima sentuhan itu.
"Saya mau pulang" Baru satu langkah Nara berbalik, tangan besar Jetro langsung menahan nya.
"Kamu sudah masuk kesini Nara, tidak akan kamu bisa keluar dari sini sebelum milik mu memuaskan kami semua" Seringan Jetro membuat tubuh Nara semakin bergetar. Perempuan itu menggelengkan kepala nya berkali-kali, pertanda dia tidak mau menuruti permintaan lelaki didepan nya.
"Ayo bos, aku sudah tidak tahan" Lelaki berambut gondrong itu mendekat. "Lumayan" Tangan besar itu berhasil menyetuh payud*ra Nara membuat perempuan itu menjerit.
"Diam Jal*ng" Jetro menarik kasar tangan Nara, lalu menghempaskan nya di sudut ruangan.
"Saya mohon jangan" Tubuh Nara bergetar hebat, perempuan itu memeluk erat lututnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FALLING IN LOVE [REPOST]
Romansa[Follow terlebih dahulu sebelum membaca! ] Bagaimana perasaanmu, jika orang yang paling kamu percayai memperkosamu dengan keji? Apakah kamu akan memaafkannya? Atau memilih mendendam dan berakhir dengan penyesalan tanpa batas? Ikuti alurnya dan nikma...