Seperti biasa. Kota seoul tidak pernah sepi sama sekali bahkan dipagi butapun sudah banyak manusia yg melakukan aktifasnya.
Setelah pergi dari rumah chanyeol. Aerin memutuskan untuk pulang kerumahnya
Sepanjang perjalanan pulang aerin selalu menundukkan kepalanya. Berjalan sambil melihat kakinya, juga sesekali dia memikirkan nasib hidupnya yang teramat membuatnya lelah
Bahkan sekeliling nya pun tak dapat menarik perhatiannya.
Sekitar 20 menit akhirnya aerin sampai juga didepan rumahnya. Dia memandangi rumah itu, terlalu banyak kenangan didalamnya. Kenangan bersama sang ayah tercinta ketika masih hidup
Aerin tersenyum tipis ketika sekelibat bayangan ketika sang ayah menggendongnya berlarian dihalaman rumah. Tertawa ceria bersama saling mengasihi dan menyayangi
Tapi itu semua hanya masa lalunya. Sekarang sudah tidak ada lagi sosok ayah yg bisa membuatnya tertawa
Aerin masih belum setuju tentang keputusan sang ibu yg akan menjual rumahnya. Tetapi ibunya bersikokoh akan menjual rumahnya. Karna uang dri hasil menjual rumah untuk melunasi sisa hutang sang ayah ketika beliau masih hidup
Ayah.. Aku merindukanmu andai saja ayah masih berada disini, mungkin semua ini tidak akan terjadi. Ayah.. Aku harus bagaimana
-----
"Ibu aku pulang"
Setelah meberikan salam aerin langsung pergi ke kamarnya
Berbaring dikasur kesayangan. Menatap langit langit kamar tanpa terlebih dulu membersihkan badannya
Tok tok tok~
"Nak, ibu masuk ya"
"Masuklah ibu"
Ibu aerin duduk disampingnya. Menatap anak kesayangannya yg mulai tumbuh dewasa dan juga cantik
"Ibu harap kamu memaklumi keputusan ibu"
Aerin yg mendengar perkataan sang ibu hanya menghela napasnya. Menatap sang ibu dan berkata
"Apa tidak ada solusi lain, Terlalu banyak kenangan tentang ayah dirumah ini"
"Tidak ada solusi lain nak. Andai jika ada, ibu juga tidak akan menjual rumah ini"
"Aku akan bekerja ibu. Jadi.. Kumohon jangan jual rumah ini.. Hikkss.. Hikss.. A-aku mohon bu"
Air matanya pun tak bisa ditahan lagi. Betapa berharganya rumah ini
"Itu juga tidak akan mampu menutupi hutang ayah mu. Terlalu banyak bahkan kamu bekerja pun tidak akan mampu melunasi semuanya"
Jika saja otaknya sudah tidak waras. aerin akan menjual tubuhnya untuk mendapatkan uang yg banyak dari para lelaki belang yg haus akan belaian. Tpi tentu saja, semua itu tidak akan dia lakukan. itu hanya sebuah perumpamaan saja
"Maafkan ibu. Sebaiknya kamu segera mengemas barang2 mu karna lusa orang yg membeli rumah ini akan datang kesini"
Ibunya pun keluar dari kamar. Aerin masih terdiam sambil menangis kecil. Dia sangat sangat marah kpd ibunya tpi aerin juga tdk bisa berbuat apa apa
-----
Sudah pukul 8 malam tapi aerin tak kunjung turun kebawah. Bahkan untuk sedar makan pun tidak dia lakukan
Ibu aerin pun cemas akan sikap anaknya itu. Khawatir jika aerin akan sakit karna tidak makan. Hingga memutuskan untuk menghubungi sahabat aerin
"Hallo nak lisa.. Bisakah kamu kesini, bujuklah aerin dia belum makan dari tadi siang. Ibu khawatir jika penyakit maag nya kambuh"
"................."
"Baik. Maaf merepotkan mu"
Lisa monoban sahabat aeri dari kecil. Dari TK SMP bahkan sekarang SMA pun mereka selalu bersama bagaikan saudara kembar
Selang 15 menit kemudian lisa tiba dirumah aerin. Nampak raut wajah khwatir nya yg begitu jelas terlihat
"Tante.. Lisa kekamar aerin dulu"
"Baiklah.. Bujuk dia untuk makan ya nak lisa"
"Iya tante.. Lisa Permisi"
Lisa pergi kekamar aerin. Perlahan membuka pintu kamar tp ternyata dikunci. Mengetuk pintunya pelan "aerin.. Ini aku lisa, ijinkan gua masuk"
Tidak ada jawaban dari aerin. Lisapun kembali mengetuk pintunya "aerin.. Buka rin." sama. Tetap tidak ada jawaban
"Ck! Gua tau lo itu bukan tipe org yg tidur dijam segini. Buru bukain upil anoa"
Hening. Rasa cemas pun melanda lisa. Dia takut terjadi sesuatu hingga lisa memutuskan menelpon sahabat pria dia dan aerin
"Hallo!! Hun cepetan lo kesini"
"Kemana? Gua ngantuk lis"
"Buruan! Gua lg dirumah aerin. Tuh anak belom makan dri td siang. Tpi gua panggil-panggil kaga nyawut orgnya"
Sambil menelpon lisa mencoba mengetok kembali kamar aerin dan mencoba mendobrak kamarnya tp lisa seorang wanita jd tidak mungkin dengan mudah dia berhasil mendobraknya
"YAK! LISA! LO NGAPAIN HAH!! JANGAN MAIN DOBRAK PINTU ORG UPIL!! DIEM GUA OTW KESANA"
Panggilan pun terputus. Ibu aerin yg mendengar suara keras yg berasal dri kamar aerin pun menghampiri
"Ada apa! Kenapa kamu mencoba mendobrak pintu ini"
"Tante! Ini aerin gk nyaut omongan aku dati tadi. Aku khawatir tante"
Ibu aerinpun ikut khawatir dan cemas dia segera mengetuk pintu kamar anaknya dengan keras "Aerin! Buka!! Nak!! Ini ibu! Aerin!!"
Tetap tidak ada jawaban. Ibu aerin pun menangis takut akan hal yg tidak diinginkan terjadi. Lisa memeluk ibu aerin dan menenangkannya. "Tante tenang dulu. Aku yakin aerin baik2 aja dan sehun akan segara kesini"
Dan benar saja. sehun sudah datang dan langsung lari dari bawah menuju kamar aerin. Tanpa basa basi sehun langsung mendobrak pintu. Sekali belum berhasil hingga ketiga kalinya akhirnya pintu kamar aerin terbuka
Sehun lisa dan ibu aerin segera masuk. Tapi tdk ada sosok aerin sama sekali
"Aerin! Aerin!!!"
Lisa pun menghampiri kamar mandi yg ada dikamar aerin. Pintunya Dikunci
"Sehun! Coba lo dobrak ini pintu"
Brak!
Ketika berhasil didobrak. Sehun langsung masuk kedalam disusul lisa dan ibu aeri
Ibu aerin pun lemas melihat anaknya yg pingsan dilantai dengan kondisi pucat serta bibir yg mulai membiru👻👻👻👻👻
ey hey semuanya..
Masih setiakan membaca cerita ini? Atau sudah bosan 😂Tidak apa apa tidak apa apa 😂 semua cerita yg gua buat untuk kesenangan aja dan jga buat mengisi kekosongan waktu saja eaaa
Tapi... Tetep vote ya buat kalian yg baca 😂😗😗
Gua doain yg vote bisa ketemu sama biasnya amin!! Kalo bisa lebih dri ketemu?? 😂 wkwkwk
Muachhhhh 😚😘
KAMU SEDANG MEMBACA
SUGAR DADDY- PCY▽
FanfictionWARNING ⚠ SLOW UPDATE✌ MENGANDUNG UNSUR DEWASA 18+ ⚠