Sejak kejadian waktu itu. Dimana keperawanan aerin hilang diambil oleh pria yg bahkan dia belum terlalu kenal, park chanyeol. Dia selalu menghindar setiap kali chanyeol ingin bertemu dengannya. Bukan karna aerin gk suka, tapi dia malu jika harus mengingat kejadian saat itu. Pipinya selalu merah padam layaknya kepiting rebus setiap dirinya teringat hal itu.
Bahkan saat ini chanyeol yg sedang berdiri didepan mobilnya, sambil memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana. Menunggu aerin keluar dari rumahnya dan mengantarkannya pergi kesekolah.
Aerin sempat menolak. Dengan alasan jarak rumahnya tidak terlalu jauh dari sekolah, tapi yg namanya park chanyeol tidak bisa dibantah setiap keinginannya.
"Selamat pagi, sweetie" sapa chanyeol sambil belaga bak pangeran yg sedang menyapa tuan putrinya.
"Pak chanyeol yg terhormat! Bisa tidak anda tidak usah repot-repot menjemput saya?" tanya aerin sambil memandang muka cahnyeol dengan penuh kesal dan amarah. Bosan jika setiap hari harus melihat muka sipria tampan dengan kuping lebarnya itu.
"Kenapa? Kamu gk mau ya kalau aku antar jemput kamu?" tanya chanyeol sambil memasang muka sedihnya. Dan itu membuat aerin ingin muntah melihat raut muka yg ingin sekali dia cabik abis2.
"Udah deh! Buruan. Udh siang nih" tutur aerin sambil langsung masuk kedalam mobil. Dia duduk dibelakang, Bukan disamping chanyeol.
"Kamu kira aku supir kamu ya" tanya chanyeol sambil memasang sabuk pengamannya. "Duduk didepan!"
"Gk ah.. Lo kan emg udh kaya supir, pak chanyeol yg tampan." kata aerin sambil memejamkan matanya. Dan detik kemudian.
"BUSET! BUSET! WOY NGAPAIN LO NGANGKAT2 GUA!"
aerin terus memukul lengan chanyeol yg sedang menggendongnya untuk pindah kedepan.
"Nah gini kan enak" katanya sambil berputar kearah kemudi dan masuk kedalam mobil.
"Udh jangan cemberut aja! Kita berangkat ya! Let's go go go!!" katanya sambil menghidupkan mobil dan membawanya melaju meninggalkan rumah aerin menuju sekolahnya.
◆◆◆
"Iya lis.. Ih gimana dong, dosa kan ya gua"
Saat ini aerin sedang menelpon sahabatnya lisa dijam istirahat. Kalo bukan jam istirahat bisa2 hp nya disita hehe.
"Gila.. Gua jadi pengen nih! eh wkwkk"
"Dih.. Lo ya sama sintingnya kaya si yoda!"
"Tapi enak kan rin?.. Bolehlah gua nyobain"
Aerin ketawa terbahak2 sambil mukul meja kantin. Mendengar perkataan sahabatnya barusan.
"Lo kira makanan apa enak.. Bangsul lo lis haha"
"Eh btw.. Hm.. Kabar se-sehun gimana? Dia.. Masih sama pacarnya kan ya" tutur aerin sambil berkata dengan pelan.
"Iya dia masih sama cweknya.. Tapi yg gua denger sih mereka lagi berantem"
"Serius lo!" kata aerin sambil berkata dengan kencang. Samapai seisi orang yg lagi ada dikantik nengok kearahnya. Malu sih tapi biarinlah yg penting sehun dulu begitu isi hatinya.
"Iya, tapi masih rumor sih rin. Cie yg seneng" kata lisa sambil menggodanya.
"Apaan sih.. Lo mah ishh" aerin udh malu. Dia kalo udh ngebahas sehun hilang sudah jiwa singanya.
Kringgg~~ kringg~~
"Eh udh dulu ya lis. Bel nih"
"Okok.. Sore jadikan, cafe biasa yuaaa my bestie yg sudah tak peyawan lagi eaa"
"Bacot sialan lo lis.. Okok hahaha.. Byeee"
Tut~~
Sambungan pun berakhir. Kini aerin langsung menuju kelasnya untuk kembali melakuan aktivitas pelajar seperti biasa.
"Rin.. Rinrin.. Rin.."
"Apaan sih! Diem gak lo hyun. Ketauan bu elis mati lo"
Minhyun cemberut, dia kembali mencolek bahu aerin. "Rin, gimana.. Terima gk" tanya minhyun.
Aerin udah lelah permisah. Dia akhirnya berbalik badan untuk melihat langsung minhyun yg duduk dibelakangnya. "Diem atau junior lo gua sleding" ancamnya dengan penuh penekanan disetiap perkataanya barusan.
"Auu.. Takut aku" kata minhyun sambil berlaga takut. Padahal mah engga.
"Itu yg dibelakang! Minhyun dan aerin! Bisa diam tidak kalian disaat saya sedang menerangkan!" bu elis memergoki minhyun dan aerin yg sedang berbicara.
"Maaf bu! Tapi minhyun nih yg ganggu saya terus" bela aerin untuk dirinya. Dia gk mau kalau sampai harus mendapat hukuman dari bu elis. Mending kalo hukumannya lari lapangan dia sih gk masalah ya. Tapi kalau harus bersihin toilet? Jangan ditanya, jawabannya ogah. Apalagi bersihin toilet cewek, nauzubillah deh mending makan jengkol sekarung dari pada masuk ke dalam toilet cewek yg kotornya gk bisa dikatakan.
"Dih kok kamu nyalahin aku sih, rin." minhyun gk terima kalau dirinya disalahin.
"Lah emang lo yg duluan nyolek2 gua! Dasar mayat hidup"
Brak!!!
Bu elis mendebrak meja dengan penggaris panjang. Dan mengarahkannya kearah aerin dan minhyun. "Kalian berdua. Bersihin perpustakaan sekarang juga!"
"YAH BU! KOK SAYA DIBAWA2 SIH" teriak aerin.
"Yaudah deh bu, biar minhyun aja yg bersihin perpusnya. Aerin jangan, kasian itu berat untuknya" kata minhyun berdiri dan mengusap rambutnya kebelakang.
"Tidak ada bantahan. Sekarang atau ibu Kasih hukuman lagi"
"IYA IYA BU!!"
Lantas aerin dan minhyun pun keluar dari kelas dan pergi keperpustakaan.
♡♡♡
Tbc
Maaf ya membuat kalian menunggu lama :((
Siang ada kejutan lg kok!!Votenya jangan lupa ya muachh 😚
KAMU SEDANG MEMBACA
SUGAR DADDY- PCY▽
FanfictionWARNING ⚠ SLOW UPDATE✌ MENGANDUNG UNSUR DEWASA 18+ ⚠