18. Inilah Bagaimana Aku Terbentuk, Yura

166 20 2
                                    

Yura terbangun karena keharusannya untuk belajar. Ia bahkan merelakan waktu tidurnya dipersingkat dengan bangun tepat pukul tiga dini hari.

Beruntungnya ini adalah hari terakhir ujian.

Kebebasan seolah sudah berada dimata gadis itu. Memikirkan tak akan ada yang namanya tidur singkat, belajar mati-matian, dan omelan Kyungsoo saat belajar bersama membuat gadis itu tak bisa lagi menyembunyikan senyum lebarnya. Ia sangat bersemangat untuk mengakhiri hari ini. Tubuhnya ia gerakkan secara riang dan seolah menari kecil. Chanyeol yang baru terbangun segera terkekeh gemas. "Kenapa terlihat senang sekali, huh?"

Yura menoleh dan mengerjap lucu. "Merayakan hari terakhir ujian. Hah, lelahnya."

"Bagiku ini justru tak menyenangkan." Celetukan Chanyeol membuat dahi Yura berkerut. Seolah tahu gadisnya sedang menanyakan maksud ucapannya, Chanyeol menjawab, "Itu artinya Junmyeon akan pulang sebentar lagi dan aku tak bisa menginap ditempat ini. Aku akan merindukan momen dimana aku tertidur dengan kau dipelukanku."

Yura merona. "Cih, karena kita sudah baikan makanya kau kembali gombal. Dasar pria." Yura berpaling dan mengambil beberapa tumpuk buku untuk ia pelajari.

Dalam hening, Yura membaca tiap kata dalam materi yang terangkai dalam selembar kertas. Ia mencoba memahaminya baik-baik. Ia tak ingin mengecewakan siapapun dengan materi terakhir dalam ujian ini. Namun, dengan sangat santainya, Chanyeol justru duduk dibelakang gadis itu dan menempatkan kakinya disisi tubuh Yura, mengapit gadis itu dan kemudian memeluknya dari belakang. Chanyeol meletakkan dahinya dibahu Yura, bernafas dengan tenang dan berharap tak mengganggu gadis itu.

"Park Chanyeol, aku sedang belajar sekarang. Bisakah kau menyingkir? Kepalamu berat." Yura menggeliat. Jujur, gadis itu menjadi jauh lebih sulit berkonsentrasi dengan lengan Chanyeol yang melingkari perutnya. Tentu saja, setelah lama mereka bertengkar, sentuhan yang harusnya biasa untuk Yura menjadi tak biasa. Terasa sangat canggung untuk gadis itu.

"Sudah sangat lama aku menginginkan untuk menemanimu belajar dengan seperti ini. Sayangnya beberapa hari lalu kita bertengkar." Chanyeol menggoda Yura dengan mengecup perpotongan leher gadis itu. Yura yang menerima perlakuan Chanyeol semakin merona dan salah tingkah. Pikiran-pikiran aneh mulai menghantui kepalanya. "Sudah, belajar saja sana. Aku tak akan mengganggu. Aku hanya akan memelukmu seperti ini sampai kau selesai belajar."

Yura hanya bisa mengangguk kaku. Seluruh tubuhnya bergerak tak normal dan seperti robot. Fokusnya buyar saat ia merasakan deru nafas Chanyeol menerpa lehernya. Ia merinding seketika. Chanyeol adalah pria dewasa, Yura tak tahu apa yang ada dipikirannya. Bagaimana kalau Chanyeol berpikir yang aneh-aneh?

Namun, Yura mencoba tak memikirkan hal itu dan ia kembali fokus pada bukunya. Butuh waktu lama bagi gadis itu untuk mengabaikan sekitarnya. Dan pada satu jam pertama, ia benar-benar sudah tenggelam dengan rumus-rumus. Gadis itu bahkan tak menyangka mengapa ia bisa sangat mudah menghafal padahal sebelumnya ia sangat bobrok dalam bidang itu. Belum selesai ia mempelajari seluruh materi, ponselnya berdering. Menandakan alarm dimana ia seharusnya berhenti belajar dan mempersiapkan banyak hal untuk berangkat sekolah.

Chanyeol yang memang sudah mengetahui itu segera melepas pelukannya dan bangkit berdiri. Seperti hari-hari sebelumnya, setelah alarm itu berbunyi maka tugas Chanyeol adalah memasak sarapan dan Yura yang harus membersihkan rumahnya sendiri. Seperti sudah menjadi kebiasan diantara mereka. Ketika mereka bertengkarpun juga.

"Park Chanyeol! Sebenarnya aku ingin mengatakan ini sejak lama, tapi karena saat itu kita bertengkar jadi aku tak bisa mengatakannya." Yura berkacak pinggang di ambang pintu. Chanyeol yang sibuk dengan memotong daun bawang akhirnya harus menoleh dan menunjukan raut yang seolah bertanya 'apa' pada Yura. Gadis itu menghela nafasnya. "Sebaiknya kau memberikan obat atau cairan apapun yang membuat bulu sayapmu tak rontok lagi. Hari ini aku menemukan dua bulu di bawah ranjang. Ayolah, lama-lama aku akan melarangnu untuk menunjukkan sayap lagi jika kau masih mengotori kamarku dengan bulu-bulu itu!"

The VampsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang